OO5 . Aku Menyukainya

1.2K 127 0
                                    

[ 1 Agustus 1882 ]
St. Mungo's, 06.30 am

Mata kelabu yang sejak semalam tertidur dengan pulas itu mulai terbuka dan menampakkan dirinya pada dunia

Lucius yang sudah bangun dan mulai membantu serta melayani semua kebutuhan Narcissa itu tersenyum begitu melihat putranya sedikit loading untuk mengumpulkan nyawa

Barty yang berbaring di samping Draco bersama dengan Sirius nampak masih tertidur karena kedua orang itu sempat beradu catur sihir hingga larut malam

Dengan kesadaran penuh dan di bantu dengan kedua tangan kecilnya, Draco perlahan-lahan bangkit dan terduduk dengan surai pirang yang nampak berantakan seperti sarang burung gagak

"Good morning, son" Lucius menghampiri putranya dan segera menyiapkan putranya dengan sentuhan sihir. Narcissa nampak senang begitu melihat Draco sudah kembali rapi dan berada dalam gendongan Lucius

"Fadel, tu capa?" ( Father, itu siapa? ) Tanya nya begitu seonggok buntelan daging dengan pipi kemerahan dan wajah yang persis seperti nya serta Lucius nampak terpejam tenang di samping sang ibu

"Itu Hydran, adik yang kamu minta ke Lady Magic" Lucius membawa putra nya mendekat ke arah Hydran agar dapat melihat dengan jelas bagaimana rupa bungsu mereka

"Uwooo, idan ticil. Mes" ( Wah, Hydran kecil. Gemes ) Ucap nya dengan polos begitu memandangi adiknya yang masih terpejam damai di dekapan Narcissa

"Fadel, Noli yang!" ( Father, Nori hilang ) Draco nampak sangat kaget dan panik begitu menyadari bahwa ular yang melingkar di tangan nya berkurang satu dan hilang entah kemana. Mata kelabu nya nampak penuh dengan air mata dan siap tumpah dalam hitungan detik ke depan

Dan benar saja, si kecil yang berada dalam gendongan Lucius itu nampak terisak dan menangis dengan pilu begitu hadiah yang dia siapkan untuk adik kecilnya hilang begitu saja. Lucius yang tidak tau dan tidak bisa melakukan apapun juga hanya bisa mengusap punggung sempit Draco sambil membisikkan kata-kata penenang

Tak berapa lama setelah itu, Barty nampak menggeliat dan hampir menjatuhkan Sirius jika saja reflek Sirius tidak cepat. Menjadi seekor animagus dengan wujud anjing membuatnya lebih waspada dan terbiasa dengan reflek-reflek cepat

"Sialan" Desis Sirius begitu bangkit dan sedikit menyengat Barty dengan kutukan penyengat tepat pada pantat pemuda itu

"Kau mengejutkan!" Barty bangun dan mengusap pelan pantatnya. Sengatan itu terasa menembus hingga tulang pantatnya, memang Sirius anjing sialan

"Kenapa anakmu menangis?" Tanya Sirius setelah mempersiapkan dirinya sendiri dengan sentuhan sihir

Draco masih terisak-isak di pundak ayahnya, dirinya belum merasa tenang jika hadiah itu tak juga di temukan atau sekedar mendapat ganti yang sama. Nori yang malang, kemana kamu pergi...

"Dia kehilangan hadiahnya untuk Hydran" Barty yang nampak tertarik dengan topik percakapan antara Lucius dengan Sirius itu pun mendekat

"Apa yang hilang?" Draco menunjukkan lengan kecilnya hingga terlihat hanya sebuah lilitan sisik perak di pergelangan tangannya. Itu salah satu hadiah dari Tom Marvolo Riddle di ulang tahun pertamanya. Ular perak dengan nama Mori itu nampak tenang dan nyaman di gulungan tangan tuan kecilnya

"Yang hijau kemana?" Draco kembali menangis begitu Barty dengan bodohnya malah mengingatnya pada Nori. Ular hijau indah yang akan dia berikan pada Hydran malah menghilang

'Barty sialan' Tatapan mata Lucius dan Sirius kompak mengutuk Barty Crouch Junior itu

[ 1 Agustus 1882 ]
St. Mungo's, 09.20 am

MALFOY'S [ End ]Where stories live. Discover now