19. Dua cerita, satu buku

Start from the beginning
                                    

"Saya memang seperti ini, kamu tidak tahu banyak tentang saya, dan soal ucapan saya di masjid lupakan saja."

Duar!

Apakah ini yang namanya sudah mencintai di fase tertinggi namun di patahkan begitu saja?

Sakit sekali.

"Mas..."

Gus Fatih menatap istri nya dari ujung matanya "kamu kenap-pa?" pecah sudah tangis ning Amira, sepertinya ia memang tidak beruntung dalam apapun.

"Mas, kamu tahu aku baru saja patah hati, kehilangan abah dan laki-laki itu, bahkan mengemban amanah sebesar ini, belum lagi tuntutan harus memberikan seorang anak laki-laki... aku tertekan mas, aku sendirian-"

"Hanya itu? tuntutan apa yang kamu maksud?! kamu bahkan tidak pernah melayani saya! amanah? amanah apa?! perusahaan dan pesantren sudah menjadi urusan saya!"

"Tidak perlu merasa paling tersakiti, image kamu di Mesir hanya sebuah ucapan, KAMU LEMAH! MELINDUNGI DIRI SENDIRI SAJA TIDAK BISA! saya ingat bagaimana saya membentak Syifa namun dia tidak gentar-"

"SYIFA, SYIFA, DAN SYIFA! DIA SUMBER MASALAH!"

"DIA LEBIH BAIK DARI KAMU!"

Deg.

Ning Amira tersenyum miris mendengar ucapan suaminya "harusnya aku tidak mempercayai kamu, gus"

"Kamu kenapa? Apa salah ku? Puas menghina diriku, hm?"

"Saya curiga dengan yang di katakan Firdaus, buktikan jika kamu memang masih suci."

Ning Amira mundur begitu melihat suaminya berjalan mendekati nya dan setelah nya hanya tangisan yang terdengar dari Ning Amira.

Suami kejam!

"Ya Allah... Ampuni aku" lirih nya menatap penuh kebencian kepada suami nya sendiri yang tertidur dengan bertelanjang dada.

**

Sedangkan di pesantren Al-Huda, kini terdengar suara jeritan dari seorang santri yang terkejut melihat sosok perempuan yang sedang menangkap ayam milik Aisyah sendiri dan memakannya hidup-hidup.

"A-astaghfirullah" lirih nya, karena terlalu syok ia sampai pingsan di tempat sedangkan sosok perempuan itu berjalan pincang menuju ndalem dan melempar kaca ndalem dengan sebuah batu bata yang bertuliskan 'KALIAN AKAN MENANGGUNG SEMUANYA'.

Pagi harinya, gus Ihsan yang memang tidak jadi pergi ke Singapura terlonjat kaget mendengar teriakan histeris dari Aisyah, di hampiri nya wanita paruh baya itu yang menutup mulut nya akibat syok "Astaghfirullah, Rafi!" pekik gus Ihan tidak percaya.

**

Pagi ini dengan tubuh yang sangat lemas, gus Fatih bangun dan menatap tidak percaya dengan apa yang sudah dilakukannya tadi malam, dilihat nya istri nya yang terisak dengan pakaian mereka yang berada di lantai.

"Astaghfirullah, apa yang saya lakukan?" batin gus Fatih panik.

"Ning-"

"Jangan sentuh saya! saya membenci anda!"

Deg.

"Ning, apa yang kamu ucapkan?"

"PERGI!" noda merah di sprei membuat gus Fatih menjambak rambutnya frustasi, ia kelepasan semalam dan berakhir membuat istri nya takut bahkan membenci dirinya sendiri.

"Ning, saya minta maaf" ucap gus Fatih penuh sesal.

Ning Amira mengambil posisi duduk lalu menatap tajam ke arah suami nya bahkan tidak segan-segan mencengkram bahu polos suami nya "apa maaf anda bisa mengembalikan apa yang telah anda renggut, gus? kamu! lebih buruk dari Firdaus!"

Deg.

**

"Az-Zahra Habibati Altair bukanlah putri kandung Muhammad Fatih Abqari, dia bukan anak diluar nikah melainkan anak yan terlahir di hubungan yang sah antara pengusaha muda Arazka Altair dan Ayana Mushqeen" jelas seorang laki-laki yang menggunakan tindik di telinga nya.

"Altair? keluarga konlomerat asal negara Swiss itu? bagaimana mungkin bisa ada di Indonesia? parah nya lagi putri nya berada di pesantren?" tanya laki-laki itu geram.

"Dari yang saya dapatkan, seluruh keluarga menantu nya mengalami kecelakaan pesawat akibat sabotase yang tidak di ketahui maksud nya hingga sekarang, tapi yang lebih berbahaya adalah jika di Swiss, tuan Verdoen telah mengetahui jika cicit nya Zahra masih hidup dan bergegas menyusul ke Indonesia" sambung si laki-laki bertindik itu lagi.

"Gadis kecil itu berada di Tarim, sangat tidak mungkin memasuki wilayah itu."

"Saya rasa dia belum menyentuh istrinya mengingat nyonya Syifa adalah cinta pertama-"

"SIALAN! LO SEBUT NAMA JALANG ITU KE GUE! IBU MACAM APA YANG MEMBUANG ANAKNYA SENDIRI! CIH! GUE YANG JAGA ANAK ITU! GUE JUGA MAU TANGGUNG JAWAB KARENA GUE DI DIDIK DI PESANTREN TAPI SIALNYA DIA NOLAK! GUE SENDIRI YANG RAWAT ANAK ITU!" semua yang ada di ruangan terdiam mendengar bentakan tuan mereka, siapa lagi jika bukan Firdaus yang lagi-lagi memiliki ribuan ide untuk lolos dari penjara.

"T-tuan menangis?" tanya seorang gadis yang mengenakan pakaian seksi.

Firdaus melirik nya sinis lalu berucap "dia bilang dia mau hijrah? dia bilang mau berubah? gue menderita karena ulah dia! dia tenang di pesantren itu dan malah obsesi ke Fatih-"

"Tuan, saya rasa nyonya Syifa lebih terobsesi dengan Zahra mengingat dia membuang anak nya sendiri, saya dapatkan data dari psikiater di rumah sakit jika selama di pesantren nyonya Syifa jauh lebih pulih, saya dapatkan foto-foto nyonya Syifa bersama Zahra di ndalem lewat mata-mata disaan" Firdaus meremas foto tersebut hingga tidak berbentuk lagi.

"Tuan, nona sudah pulang" semua yang berada di dalam ruangan menahan rasa mual begitu sosok seorang gadis dengan pakaian putih berlumuran darah serta rambut pendek masuk ke dalam ruangan dan langsung memeluk tubuh Firdaus, bisa dilihat jika salah satu kaki nya cacat dan menggunakan alat bantu.

"Tenang sayang, papa akan balas siapapun yang membuat hidup kamu menjadi berantakan seperti ini, termasuk ibu kamu"

Gadis kecil itu seolah tuli, dia mencakar gadis yang mengenakan pakaian seksi di ruangan itu.

"Sayang stop! dia bukan ibu kam-" Firdaus terdiam ketika putri nya menodongkan pisau ke arah nya, dengan sedih Firdaus keluar dari ruangan dan membiarkan putrinya menghabisi gadis tak bersalah itu.

Kalian kok banyak yang Siders sih?

Mending yang Siders gausah baca, tinggal vote doang kok susah... Yang udah vote dan komen jadi kena gantung juga...

Selamat menyambut bulan puasa ya teman-teman... Nadil ga janji akan sering up karena Nadil ujian di bulan puasa'(

Oh iya, FYI Imam untuk Ara segera terbit lhoo, yang mau lihat ending cerita ini lebih dulu bisa baca Imam untuk Ara karena Nadil udah ubah alur cerita ini dari yang 20 part jadi eumm banyak deh hehe

Target vote 180
Komen 100, spam komentar dengan 'next' atau A-Z secara acak.

SEE YOU NEXT CHAPTER!!


Ikhtiar CintaWhere stories live. Discover now