Nahonja tab-eseo nongsa [1]
Table of contents

    YOU ARE READING

    Nahonja tab-eseo nongsa [1]

    Adventure

    One day, a mysterious tower suddenly appeared in the city. The people decided to call it a dungeon, and while it was full of rugged terrain and dangerous monsters, it was also a land of opportunity, where countless treasures awaited. When Sejun, a y...

    #administrator #characters #cooking #creatures #dungeons #fantasy #farming #protagonist #specialabilities #strong #system #tree #tsundere #tố #weak #wealthy #world

    Chapter 155: Let's take it anyway!

    Start from the beginning 
                                        
    
                                              
    Kemudian,
    Biing. Biing?
    [Aku ingin mencicipi madu ini. Kudengar itu sangat enak, kan?]
    Ratu Agung Lebah Madu Beracun mendekati Sejun dan berbicara. Tampaknya lebah madu beracun telah melakukan tugasnya dengan baik dalam mempromosikan ratunya.
    'Aku harus memberikan bonus nanti.'
    "Ya, cobalah."
    Sambil berpikir untuk menghadiahkan lebah madu beracun yang membimbingnya nanti, Sejun menyajikan madu di piring kecil kepada Ratu Agung Lebah Madu Beracun.
    Slurp!
    Tentu saja sisa madunya diberikan kepada Cuengi.
    Setelah memakan madu tersebut, Ratu Agung Lebah Madu Beracun,
    Biing!
    merasakan naluri yang terukir dalam ingatan genetiknya yang panjang terbangun. Itu adalah naluri sejak lebah madu beracun hidup berdampingan dengan bunga.
    Dalam benaknya, ia mulai memikirkan cara memperoleh dan memproduksi madu, royal jelly, dan produk lainnya.
    Biing!
    [Ini dari bunga, kan?!]
    "Ya, apakah kamu tahu tentang bunga?"
    Karena tidak ada bunga di wilayah timur, Sejun bertanya pada ratu lebah madu beracun.
    Biing. Biing!
    [Ya! Aku sendiri belum pernah melihatnya, tetapi ingatan nenek moyangku memberi tahuku tentang mereka!]
    "Benarkah? Maka akan mudah untuk berbicara. Apakah Kamu ingin menyedot madu dari pertanian kami?"
    Sejun mencoba menjebak ratu agung lebah madu beracun dan sarang lebahnya saat percakapan berjalan lancar.
    Namun,
    Biing.
    [Aku ingin, tetapi dengan kemampuanmu, Kamu tidak dapat menangani semua anakku dan aku.]
    Ratu lebah madu beracun mengungkapkan keprihatinannya.
    [Ratu Agung Lebah Madu Beracun Liar memutuskan untuk mengikutimu.]
    [Kamu tidak bisa menjinakkan Ratu Agung Lebah Madu Beracun Liar dengan kemampuan Peternakan Lebah Lv. 8.]
    [Bekerja lebih keras!]
    "Itu benar."
    Sejun pun sudah mengonfirmasinya melalui pesan tersebut.
    Biing.
    [Aku akan mengirimkan salah satu putriku terlebih dahulu.]
    Wiing.
    Seekor ratu lebah madu datang terbang bersama 10.000 lebah madu setelah perkataan Ratu Agung Lebah Madu Beracun. Ratu Agung Lebah Madu Beracun Liar juga memiliki beberapa ratu lebah di dalam sarangnya.
    [Ratu lebah madu liar memutuskan untuk mengikutimu.]
    [10.000 lebah madu beracun yang dipimpin oleh ratu lebah madu liar memutuskan untuk mengikuti Anda.]
    [Jumlah lebah madu beracun telah melebihi 60.000.]
    [Peternakan Lebah Lv. 8 kemahiran meningkat pesat.]
    Tidak ada sarang yang terpisah, mungkin karena mereka tinggal bersama Ratu Agung Lebah Madu Beracun Liar.
    Biing!
    [Dan aku ingin kamu menanam bunga di daerah kami juga!]
    "Bunga-bunga?"
    Meminta bunga berarti tidak masalah menanam tanaman di wilayah lebah madu. Apalagi Sejun juga bisa mendapatkan madu atau jeli madu yang diperoleh lebah madu, yang merupakan kemenangan baginya.
    Nahonja tab-eseo nongsa [1]Where stories live. Discover now