Raihan sangat serasi dengan Nabila, baik dari segi Kepintaran, Rupa, maupun Kedudukan.

Vierra merasa bahagia karna akhirnya sahabatnya bisa menyukai seorang gadis, bahkan rela berjuang untuknya.

Sesaat kemudian, Hitto menelfonnya entah apa yang ingin pria itu bicarakan,

"Woyy!! Minggu nongkrong yuk ke Mie Gacoran!" Tanya Hitto dari sebrang sana,

Vierra menimbang-nimbang, sebenarnya dia sangat ingin makan Mie Gacoran karna selain harganya ramah dikantong rasanya juga ramah di lidah. Tapi dia menggelengkan kepalanya, "Kalian bertiga aja deh, Gue gak dulu."

"Lo takut dimarahin si papan? Kakaknya Nabila itu? Yaudah pergi berdua sama gue  aja gimana?"

Vierra mendelik "OGAH!! Udah ah gue mau beresin ini dulu, sampein maaf gue ya ke mereka,"

"Gak asik Lo mah, yaudah deh!"

Telfon pun di matikan. Percayalah, jika persahabatan semakin erat maka saat itu pula tata krama sudah tak di perlukan.

Vierra kembali menatap buku ditangannya, "Gue bakal berusaha sekeras mungkin Rai, Lo udah baik banget sama gue. Jadi, izinin gue buat bales semuanya dengan cara ini"

Dia memeluk erat bulu tersebut, perlahan air mata membasahi wajah cantiknya. Semua kenangan yang telah mereka semua ukir akan tetap abadi, dan Vierra sangat berterimakasih kepada Hitto dan Rain Karna mau menjadi sahabat dari gadis aneh dengan ekonomi rendah sepertinya.

Makasih, mau gue ucapin sampe seribu kali pun rasanya masih kurang

Dulu, Vierra sangat sulit mendapatkan seorang sahabat. Maka saat ini, dia tidak akan membiarkan persahabatannya hancur bagaimana pun caranya.

Paginya, dengan penuh semangat Vierra membuka Tokonya. Senyum secerah matahari sebagai formalitas sudah dia suguhkan, seorang pria memasuki Tokonya.

"Mbak, saya mau pesan bunga Asli ada?"

"Ada Kak, untuk bunga Asli di sebelah sini kak. Ada beberapa pilihan"Ucap Vierra sembari berjalan mendekati tempat dimana bunga tersebut berada,

Pria itu mengangguk kan kepalanya "Buatkan sebuket besar bunga Tulip, buat secantik mungkin. Jangan lupa letakan kartu ucapan Happy birthday ya"

Vierra pun mengangguk dan mulai mengambil 35 tangkai bunga tulip dan merangkainya, hanya butuh waktu 15 menit dan buket tersebut telah selesai dirangkai.

"Sudah selesai kak, Totalnya 500 Ribu rupiah" Setelah mengatakan itu, sang pembeli mengeluarkan ponselnya

"Bayar Via transfer bisa mbak?"

Vierra menganggukkan kepalanya lalu menyebutkan nomor rekeningnya,

Sebuah notifikasi masuk, Vierra tersenyum, "Sudah Masuk Kak, terimakasih. Semoga orangnya suka sama buketnya ya kak"

Pria tersebut tersenyum dan mendekat, "mau bayaran lebih gak mbak? Tapi temani saya tidur nanti malem gimana?"

Vierra menghela nafas kasar lalu menyunggingkan senyum cantiknya, "Sebelumnya maaf yah kak,"

Pria itu mengernyitkan dahinya,"Maaf untuk ap- ARGHH"

Vierra menendang betis pria tersebut, "Maaf sebaiknya Anda pergi dari sini, sebelum saya menendang Masa depan Anda."

Sontak pria itu memegang kemaluannya, "Dasar wanita bar-bar! Dikasih duit gak mau! Gak lagi-lagi saya beli bunga disini!"

Selepas kepergian pelanggan kurang ajarnya itu Vierra justru terkekeh, "Yang ngarepin situ beli bunga disini juga siapa sih? Lagian ini toko bunga asli bukan toko bunga plus-plus"

Pria tersebut berjalan menjauhi toko sembari mengumpat kesal, sesampainya di mobil pria itu menyerahkan buket tersebut kepada atasannya.

"Sudah ya pak? Ini terakhir kali saya menyamar menjadi pemuda kurang ajar, dan saya yakin 100%, jika gadis tadi adalah gadis baik-baik" Jelasnya,

Sang Atasan justru tersenyum, "berikan buket tersebut kepada Istrimu, dan tentang ucapanmu tadi"

Pria itu menghela nafas pelan sebelum melanjutkan ucapannya, "Itu belum pasti"

Pria itu, Arvand Rajendra Mahendra. Entah kenapa pria itu masih belum yakin, agendanya minggu ini adalah pergi berdua bersama gadis itu. Dan kita lihat, apakah gadis itu akan menunjukkan sifat aslinya atau masih bersih keras menunjukkan topeng murahan itu di hadapannya?

"Jalan," setelah mengucapkan itu sang Tangan kanan pun menganggukkan kepalanya dan menjalankan Mobil menjauhi Toko bunga tersebut,

Vierra Alvina, Mari kita lihat. Setebal apa topeng yang kau pakai Batin Arvand, dugaannya pasti benar hanya saja butuh waktu. Tidak mungkin ada wanita yang benar-benar enggan berdekatan dengan pria, ataupun tidak menaruh rasa setelah diberi perhatian.









Haii makasih udah baca,
aku tersanjung bangett wehh
udah mau 1K pembaca xixixi

JANGAN LUPA VOTE YA WEH,

yang mau pesen buket buatan Vierra
ada di shoppee dengan nama toko sama ya
'PurplyBouquet' okei dadahh








30 Days With Mr. ArvandWhere stories live. Discover now