01. A Party

64 31 11
                                    

"Jangan pernah menilai buku dari sampulnya. Kita harus membaca setiap halaman untuk mengerti ceritanya. Begitu juga dengan manusia, jangan pernah menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya. Kita harus mengenal mereka lebih dalam untuk memahami siapa sebenarnya mereka."

-Serena Gwendolyn Beaumont
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

................𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰................

★★★★★

Dering alarm di pagi itu cukup bising, namun siapa sangka suara kebisingan itu justru harus kalah dengan rasa malas dan kantuk yang dirasakan.

"Serena," ceklek! Seorang wanita membuka pintu kamar dan berjalan menuju ranjang, kemudian menarik selimut yang menutupi tubuh mungil putrinya itu.

Bukannya bangun, justru gadis itu malah menarik selimutnya kembali, geram dengan tingkah anaknya itu. Elizabeth berkacak pinggang.

"Oh, jadi tidak mau bangun ya? Baiklah, kalau begitu tidak ada sarapan, makan siang, dan makan malam untukmu. Dan satu lagi, Mama akan menyita mobilmu."

Mendengar ancaman ibunya, Serena langsung melompat dari kasurnya dan menuju kamar mandi.

Beberapa menit kemudian, Serena keluar dari kamar mandi dengan wajah yang masih terlihat mengantuk. Ia mengenakan pakaian santai dengan cepat dan bergegas ke dapur. Ibunya sudah menyiapkan sarapan untuknya, tetapi Serena masih merasa malas dan kantuk menghampirinya.

Ibunya, Elizabeth, menatapnya dengan tajam. "Jangan membuatku mengulangi ancamanku tadi, Serena," ucap Elizabeth dengan nada tegas.

"Kamu harus bangun pagi, ubah sifat malasmu itu. Bagaimana kau mau menjadi model jika kau tidak meninggalkan sifat burukmu itu?"

"Iya, Mama." jawab Serena.

"Panggil Papa mu di kamar dan suruh dia turun untuk sarapan."

"Kenapa harus aku sih?" gerutunya.

"Jika bukan kamu, siapa lagi?" kata Elizabeth.

Serena terus menggerutu sambil berjalan melewati anak tangga. Sejujurnya, dia tidak ingin bertemu papanya saat ini karena papanya itu tidak mau membelikannya sebuah mobil baru.

Serena mengetuk pintu, "CEPATLAH TURUN, KAMI MENUNGGUMU UNTUK SARAPAN!"

"Ya," jawab suara di dalam kamar itu. Serena kemudian turun menuju dapur.

"Dimana papamu?" tanya Elizabeth.

"Dia akan segera turun,"

Tak lama kemudian, seorang pria dengan pakaian rapi berjalan ke arah meja makan. Kemudian, sarapan dimulai. Selama sarapan, tidak ada yang memulai percakapan suasana begitu hening hingga sarapan selesai.

★★★★★

Setelah selesai membersihkan meja makan, Serena duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi. Tak terasa, dua jam berlalu dan dia mulai bosan dengan acara yang ditayangkan. Ia mencoba mengganti saluran TV, tetapi tidak ada yang menarik minatnya. Akhirnya, Serena memutuskan untuk mematikan TV dan melihat ke sekeliling mencari ibunya. Namun, ibunya tidak ada di sana. Serena pun beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke kamarnya untuk bermain game di komputernya.

"Arrggghhh, menyebalkan!" seru Serena.

Saat sedang asyik bermain game, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ia melihat panggilan masuk dengan nama "Anne". Melihat nama itu ia pun tersenyum kemudian,

𝒮𝐸𝑅𝐸𝒩𝒜 Where stories live. Discover now