Chap. 4

87 10 5
                                    

"Gimana kemarin?"

Bella membuka topik saat mereka berdua berjalan bersama sembari membawa beberapa barang menuju ke ruang OSIS.

"Apanya?" Teresa bertanya.

"Syarat yang dimaksud Dania."

"Gak tau, gak jelas."

"Hah? Gimana sih?"

"Udah ah gak usah dibahas, gak penting."

Sementara itu saat mereka melewati lapangan basket, suara sorakan yang cukup keras terdengar. Mereka pun menoleh ke arah lapangan, disana terlihat beberapa siswa bermain basket termasuk Dania.

"Kok bisa ya dia suka sama lo Te."

"Gak tau."

"Masa iya karena gak ada cowok yang suka sama dia."

"Gak mungkin sih kata gue."

"Iya juga sih, cantik iya, tajir lagi... Kenapa ya Te?"

"Gak tau ah, bukan urusan gue."

"Tapi aneh gak sih?"

"Bodo amat."





💦💦








"Dateng juga lo."

Daniel dan beberapa anggota OSIS duduk menyambut mereka berdua yang baru sampai di ruang OSIS.

"Kenapa?"

Di depan mereka terdapat cukup banyak snack.

"Banyak banget jajanan nya, siapa yang beli?" Tahnya Bella.

"Dari bucinnya Teresa." Sahut Karin diangguki anggota OSIS yang lain.

"Siapa?"

"Siapa lagi kalo bukan Dania."

"Oh, terus kenapa belum dimakan?"

"Ya kita nunggu lo dulu lah."

"Ngapa sih, makan aja."

"Oke deh."

"Makasih Teresa~"

Mereka semua pun memakan snack tersebut seraya mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing.

"Enak ya kalo disukai sama orang yang royal gini." Celetuk Karin.

"Iya, gak minta pun dibeliin."

"Beda lagi kalo modelan kayak Dania."

"Loh? Emang kenapa?"

"Gak sih, cuma anaknya agak bar-bar dan terlalu terang-terangan, gak suka gue." Teresa berucap sebal.

"Berarti kalo gak gitu lo bakal mau sama dia?" Tanya Daniel.

"Ya enggak gitu juga, sampai kapan pun gue gak akan juga gue gak akan pernah suka sama dia."



"Yakin?"

MY FEMMEUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum