Chapter 21: Pahlawan (1)

622 78 5
                                    

"Tuan Muda Zenovia, apa anda seorang Regressor?"

Zenovia tanpa pikir panjang mengangguk ketika Noel bertanya

"... Kalau begitu, ini memudahkan saya untuk meneliti garis waktu"

Zenovia menatap Noel "kau familiar..." Ucapnya

Noel tersenyum ke arah Zenovia "mungkin karena saya pernah berhubungan dengan anda di kehidupan masa lalu anda?" Ucapnya

Zenovia terus menatap Noel '... Banyak orang atau hal yang familiar bagiku akhir-akhir ini' pikirnya

"Ngomong-ngomong, tuan muda. Saya akan langsung ke intinya saja. Terimakasih telah menyelamatkan kerajaan Nierra dan juga orang-orang di ibukota Hillsbert"

Zenovia menatap Noel dengan ngeri "jangan ucapkan-"

Tetapi Noel tetap melanjutkan ucapannya dan mengabaikan Zenovia

"Sebagai balas budi kami, kami ingin memberi anda sebuah piagam dan hadiah"

Zenovia terdiam, seolah melakukan kilas balik secara singkat tentang kehidupan masa lalunya saat menjadi pahlawan

"Tidak... Aku tidak ingin" ucap Zenovia dengan tegas

"Mengapa?"

"Mengapa kau tanya? Dengar anak muda, aku hampir dijadikan korban di masa lalu karena alasan 'pahlawan'"

"... Ah, begitu ya? Memang benar, biasanya mendapatkan piagam dan menjadi pahlawan akan memberatkan"

Zenovia menepuk bahu Noel "aku akan menerima hadiahnya. Apa hadiahnya?"

"2 wilayah-"

Noel dipotong ketika sedang berbicara, oleh Zenovia "itu sampah. Beri aku harta saja. Aku akan menerimanya dengan tangan lebar, aku juga bisa membawa tangan orang lain untuk menerimanya"

Noel tertegun, dia terdiam dan bertanya untuk memastikan "apa anda yakin...?"

Zenovia mengangguk

"Tetapi tetap saja... Bagaimana dengan piagamnya? Semua orang ingin anda menerimanya"

"... Siapa yang memerintah disini sebenarnya?" Zenovia mencibir "baiklah, aku akan mengaturnya saat penerimaannya, serahkan saja padaku"

Noel tersenyum canggung "saya merasa tidak enak dengan ucapan anda, tuan muda"

"Keluar kau, aku ingin tidur. Jangan lupakan hartanya, putra mahkota" ucap Zenovia dengan malas, dia menggerakkan tangannya seolah mengusir, lalu berbaring kembali

Noel sekali lagi terdiam, ini pertama kalinya seseorang bersikap santai di depannya. Lebih tepatnya tidak sopan

"B-baiklah... Saya pergi dahulu, semoga anda cepat sembuh, tuan muda Zenovia"

Zenovia menjawab dengan "hmm" singkat

Noel pergi dari ruangan. Ketika di luar dia menekan pelipisnya "apa dia sungguh orang yang dewa itu katakan...?" Gumamnya

"Tidak... Aku yakin tuan muda Zenovia adalah orang yang disebutkan, segel rantai itu adalah buktinya..."

"Aku akan mencoba bekerja sama dengannya"

***

Zenovia duduk di dalam kereta kuda bersama 3 anak dengan rata-rata usia 8 tahun. Dia mendengarkan banyak sorakan untuknya

"Tuan muda Zenovia!"

"Tuan muda penyegel!"

"Terimakasih telah menyelamatkan kami, tuan muda!"

Regression Without Regrets This TimeWhere stories live. Discover now