Chapter 2. Which floor is this?!

Magsimula sa umpisa
                                    

Dia bolak-balik ke kolam sebanyak tiga kali, merendam seluruh tanah tempat tanaman ditanam.

Kemudian

Ggororug.

Perutnya memberi tahu dia tentang kekurangan bahan bakar. Bergerak sedikit saja sudah membuatnya lapar lagi. Sejun menuangkan sisa air dari botol air ke dalam mulutnya.

Gulp. Gulp.

Dia merasa perutnya sedikit terisi. Sejun kembali ke tempatnya dan menatap lubang di langit-langit.

Setelah beberapa jam.

"......"

Seojun menatap kosong ke langit-langit ketika

Bip-bip. Bip-bip.

Alarmnya berbunyi.

[12 Mei, 22.00]

Tidak ada matahari terbenam di sini. Jadi, dia menyetel alarm agar sesuai dengan waktu tidurnya.

"Saatnya untuk tidur."

Seojun bangun dan bersiap untuk tidur. Tidak banyak yang bisa dilakukan dalam hal persiapan.

Tap tap.

Dia meratakan lantai tanah tempat dia akan berbaring dan menutupi kepalanya dengan tas agar dia tidak bisa melihat matahari. Itulah akhir dari persiapan sebelum tidurnya.

Anehnya, tidur datang dengan mudah.

*****

Di tengah malam, menurut standar Seojun.

Grrrr...

Grrrr...

Grr...!

Seojun terbangun dari tidurnya karena getaran yang mengguncang tanah.

"Uhm... apa yang terjadi?"

Saat itu,

Grr!

Dia merasakan getaran kuat lainnya. Hampir saja.

"...!"

Seojun buru-buru melepaskan tas dari wajahnya dan bangkit.

Dan kemudian dia menyaksikan pemandangan aneh itu.

"A... apa ini?!"

Cahaya yang turun dari langit-langit gua telah berubah menjadi biru.

Dan

Screech!

Caw!

Dia mendengar suara-suara aneh dan mengancam.

Pada saat itu,

Roar!

Seekor naga hitam besar muncul di langit dan meraung. Pemandangannya terbang tinggi sendirian, menembus cahaya biru, sungguh menakjubkan.

Naga hitam itu meraung dan menghilang dengan anggun. Monster-monster lain terdiam, mungkin ketakutan karena auman naga.

Namun, pikiran Seojun lebih berisik dari sebelumnya.

"Monster... ini tidak mungkin terjadi..."

Seojun mengira ada yang tidak beres. Dia percaya bahwa tempat ini berada di suatu tempat di lantai 1 menara. Dia ingin percaya bahwa cahaya yang menerangi gua sepanjang hari adalah lampu gantung yang menerangi lantai 1 menara. Tapi tidak ada monster di lantai 1.

Dengan kata lain, Seojun tidak berada di lantai 1 menara.

Apalagi bulan biru, dimana matahari berubah warna menjadi biru.

Nahonja tab-eseo nongsa Part 1Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon