15. cinta pertama saya

Start from the beginning
                                    

"Bantu saya melupakan momen  bersama Syifa" hening untuk beberapa detik sebelum ning Amira mengusap rahang tegas milik gus Fatih

"kamu berniat mencintai aku? aku tahu kamu bukan laki-laki yang mudah melupakan apalagi itu cinta pertama mu  seperti aku yang masih mengingat segala kenangan tentang Farel" ucapan ning Amira membuat gus Fatih terdiam

Hening kembali melanda,hanya suara hujan yang terdengar,kedua pasutri itu berada di tengah-tengah hujan dengan ninng amira yang masih berusaha memayungi gus fatih

"bantu saya"lirih gus Fatih

"kamu mau main hujan?" tebak ning Amira tak percaya, gus Fatih mengangguk malu membuat ning Amira diam-diam tersenyum

"Berapa usia mu gus?" tanya ning Amira menahan tawa

"Hampir 32" jawab gus Fatih lesu

"Tua sekali kita menikah" gus Fatih tak percaya dengan apa yang di dengar nya,bukan tentanG  usia mereka melainkan karena suara tawa ning Amira

"Buka cadar mu,ning"titah gus Fatih

"Tapii-"

"Hanya ada kita disini" sela gus Fatih yang paham akan kekhawatiran ning Amira

Gus Fatih berdecak sebal karena ning Amira begitu lama,di buka nya cadar ning Amira lalu meraup bibir mungil ning Amira yang terasa dingin

"G-gus" 

cup

"kamu lambat" ledek gus Fatih saat melepas pangutan mereka

Hap

Gus Fatih memeluk ning Amira membuat payung yang di pegang ning Amira terjatuh

"Gus! Basah!" pekik ning Amira kesal

"Saya baru sadar ternyata kamu pendek,ning" kembali gus Fatih meledek ning Amira membuat gadis itu benar-benar kesal

"Iya,saya tidak setinggi cinta pertam-hmmmpth"

cup

"Hanya ada kamu"ucap gus Fatih sambi menyatukan kedua dahi mereka

"Saya...akan belajar membuka hati saya"

"a\Aku tunggu"sahut ning Amira tersenyum,manis sekali

"Sudah ayo masuk,maaf karena kamu harus mandi lagi karena saya" sesal gus Fatih namun masih saja memeluk ning Amira,kali ini dari belakang

"kamu suka skinship,gus?"

"Saya laki-laki normal"

"Ning,ayo mandi bareng"

plakk

"Ndak mau" ucap ning amira langsung berlari ke kamar mandi membuat gus fatih terkekeh gemas dan detik berikutnya tatapan gus Fatih langsung berubah menjadi tajam

"Tenanglah Syifa, hanya kamu bidadari saya" gumam gus Fatih

Redflag eraa

Manis banget tadi ngomong nya:v


**

Setelah sesi hujan-hujanan tadi,kini gus Fatih melaksanakan sholat Ashar di masjid,sedangkan ning Amira memilih sholat di rumah karena merasa suhu tubuh nya panas, tapi apa yang bisa di harapkan dari gus Fatih? laki-laki itu belum pulang sampai sekarang, dan ning Amira sudah menggigil meski hujan sudah reda

"Hacim! Astaghfirullah,kok dingin banget ya" gumam ning Amira kembali memakai selimut menutupi tubuh nya yang mengenakan piyama 

Tidak sadar ning amira tertidur dan terus mengigau menyebut kiyai Ahsad ayah nya

gus Fatih pulang dan mendapati ning amira tertidur,mukena dan sajadah masih berantakan di lantai,gus Fatih menghela nafas dan melipat alat sholat istrinya

"Abah" gerakan gus Fatih terhenti saat mendengar gumaman ning Amira,mendekati ranjang gus Fatih mengecek suhu tubuh ning Amira

"Demam" gumam gus Fatih, ning Amira perlahan membuka kedua matanya karena terusik dengan gerakan gus Fatih

"G-gus-"

"Tidurlah, saya buatkan bubur ya? kamu belum makan" ucap gus Fatih sangat lembut

"Aku ga pa-"

"Tidur, nanti saya kembali lagi" gus Fatih membantu menarikkan selimut untuk ning amira dan mengusap lembut kepala ning Amira

"Ini salah saya karena membuat ning Amira hujan-hujanan" sesal gus Fatih,lalu melangkahkan kaki nya ke dapur

30 menit kemudian,gus Fatih kembali ke kamar dengan bubur dan obat untuk ning Amira

"Ning,bangun sebentar,makan dulu"gus Fatih mengusap-usap pipi ning Amira hingga ning Amira terpaksa membuka matanya setengah sadar

"Abah" gumam ning Amira layaknya anak kecil

"Ning,ini saya,makan dulu ya" bujuk gus Fatih penuh sabar

"M-maaf" lirih ning Amira

"Gasuka bubur" keluh ning Amira seperti anak kecil

kamu lucu manja begini ning,batin gus Fatih

"kamu mau apa? biar saya belikan" tanya gus atih

"Mau abah" ning Amira tiba-tiba terisak membuat gus Fatih bingung sendiri jadinya

"Hikss mau abah" gumam ning Amira masih terisak

"Ning,jangan nangis,saya ga bisa lihat perempuan nangis" keluh gus Fatih sudah menahan diri untuk tidak menangis juga

lemah banget saya,kesal gus Fatih pada dirinya sendiri

"G-gus"panggil ning Amira dengan lemah

"H-hm?"

"Mau di suap" cicit ning Amira, biasanya jika ning Amira sakit abahnya akan menyuapi nya,namun semenjak abah nya di rawa ning Amira terbiasa sendiri,tidak masalah kan jika ning Amira ingin di suapi suaminya sendiri?

"Iya,sini saya suapin" sahut gus Fatih

Lima menit kemudian,ning Amira sudah menghabiskan buburnya dan minum obat,berkali-kali gus Fatih membujuk agar ning Amira mau ke rumah sakit namun jawaban ning Amira adalah ia trauma dengan rumah sakit

Gus Fatih menatap ning Amira yang mulai tertidur,pergi ke dapur  mencari kompres untuk ning Amira,ia mengompres ning Amira 

"Saya izin peluk ya ning" bisik gus Fatih mengambil posisi tidur di samping ning Amira

"syafakillah,zaujati" setelah mengucapkan itu,gus Fatih tidur memeluk ning Amira

"Sakit nya untuk saya aja,dulu Ara sakit saya peluk langsung sembuh" gumam gus Fatih mengusap-usap rambut ning amira,gus Fatih tida tidur,ia terus menjaga ning Amira sampai waktu Maghrib dengan celotehan nya yang pasti tidak di dengar ning Amira

"Ning, Ara pulang nanti ga bisa saya peluk,dia putri kesayangan saya,saya harap kelak jika saya memiliki anak dari kamu,saya mau anak perempuan,saya mau mengulang bagaimana membesarkan putri sendiri" ucap gus Fatih dengan mata berkaca-kaca,membayangkan zahra-nya pulang 

"Saya sangat merindukan putri kecil saya,dia pasti sudah besar sekarang" gumam gus Fatih.


Terimakasih sudah membaca hingga akhir..

spam komentar dengan 'next' atau ning Amira.

yok bisa yok 100k vote 50 komen...

Nadil tunggu feedback kalian...

Happy reading... see you next chapter....



Ikhtiar CintaWhere stories live. Discover now