Overthink

9 0 0
                                    





Ia menatap gusar dirinya sendiri yang berada di cermin, hari ini ia tak punya tekad dan semangat untuk keluar, Alea kembali menarik selimut menggulung dirinya didalam sana tak peduli pintu yang diketuk, ia hanya ingin istirahat. Pada akhirnya Alea yang menyerah, mempersilahkan Satya masuk sudah siap menerima kosekuensi jika kakaknya mengomelinya karena malas kuliah tapi nyatanya,

"kalo gabisa gausah dipaksain gapapa istirahat sebentar Alea udah berhasil sejauh ini pun udah hebat, Abang kira dulu Lea bertahan paling lama dua bulan ternyata lebih dari itu, kalo butuh apa apa telfon, Bang Atya ngantor"Satya lembut entah kenapa Alea sedikit bersalah karena tadi beralasan sakit menstrulasi namun nampaknya Satya belajar psikologi jadi ia mampu melihat kebohongan Alea.

"Abang!"panggil Alea sebelum Satya keluar, "semalem Lea mukul ya?"tanyanya ragu pria itu tersenyum lalu mengangguk, Alea membatin sejenak berarti ia tidak mimpi

"maafin Lea"ucap Alea merasa bersalah, pria itu tersenyum sambil mengangguk kecil

"hari ini istirahat aja ya"balas Satya lalu menutup pintu

Berjam jam Lea duduk didepan jendela kamar, memikirkan kemungkinan yang akan terjadi ia tak sanggup melihat pandangan Luvita, Selly dan Billa berbeda terhadapnya, bagaimana jika setelah tahu hal ini mereka menjadi asing? Lalu menjaga jarak dan membuat ia sendirian,Lea tak sanggup jika sendiri dikampus tak punya teman hanya karena semua orang tau dirinya yang sebenarnya.

Ponselnya kembali bergetar sudah beberapa pesan ia dapatkan dari pagi tadi pasalnya tak mengabari apa apa pada teman teman di kampus membuat mereka bingung dan khawatir.

LUVI
Aleyah lo telattt??
Kita absenin yaa Al, lo sakit apaa
JANGAN GA NGABARIN GUE LAGIII

MAHESA RAVINDRA
Bang Jere tipsen sama gue, sakit apa??

Tak ada satupun yang Alea balas, hanya diabaikan, pesan dari para algojo rumah pun tak dibaca. Pagi tadi ia terpaksa mematikan daya ponsel karena Luvita yang terus terusan menelfon. Jemari lentik gadis itu tak sengaja menekan boom chat yang dilontarkan dari sahabatnya. Seringai tipis perlahan mengambang pada ujung bibir gadis yang tengah melihat vidio vidio lucu dari ponselnya, siapa lagi si random selain Harris. Humor Alea receh walau lawakan garing dan tak nyambung pun tetap tertawa.

HARIS LEONALDY KESUMA
*send vidio
*send vidio
*send vidio

Gk lucu

Loh? Sorry salkir mau kirim ke Hesa

Ok

Al
Sakitnya jangan lama lama

Begitulah chat terakhir Haris yang nasibnya hanya dibaca Alea, ia menaruh ponsel pada meja belajar beranjak menutup jendela tak lupa dengan tirainya lalu mengenyahkan badan pada ranjang empuk kepunyaannya sendiri dan perlahan menutup mata rapat rapat.

. . .

Kedua pria tetap diam sembari mengamati laptop yang sudah menampilkan laman utas yang tengah mereka telisik bersama sama, matanya memincing fokus begitu ada hal hal yang dirasa familiar

"kaya ngga asing"katanya pada sang teman yang turut membaca utas tersebut,

"lo coba baca bagian ini"timpalnya menunjuk salah satu paragraf yang membuat dejavu, "rasanya gue ada disana waktu itu"pikirnya setengah mengingat

"ada gue dan Adit juga", kali ini mereka saling lirik, "tapi ngga mungkin, emang dipenjara bisa main hp?" pria yang ditanya menaikkan pundaknya tak tahu

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A ThreadWhere stories live. Discover now