First

16 3 0
                                    




Alea Melepas airpods dari sepasang telinganya, mobil yang mereka tumpangi berhenti tepat di depan gedung paling tua Universitas ini iya fakultasku pada dasarnya adalah prodi yang didirikan pertama kali, tapi tenang ngga angker kok 'katanya'.

Satya menemaniku mencari kelas, mahasiswa baru belum begitu hafal dengan tempat yang masih dirasa asing begini, Willo ikut war rebutan mata kuliah karena aku tak begitu faham, alhasil dapat kelas A semua ngikutin Willo dia mah anak ambis dan lagi ia mana tahu soal dosen dosen FE, harusnya aku minta tolong Bian kemarin. Kami berjalan menuju gedung F, kebetulan Bian asdos untuk mata kuliahku kali ini sepanjang jalan wanita wanita menyapa Satya memang ketampanan seorang Mas Satya Satria ini paripurna sekali setelah sampai pun pandangan orang orang masih tak lepas darinya

"abis makan bekal makan obat jangan jajan, jangan lari larian, jangan telat makannya nanti abis kelas langsung makan" overprotectif mode aktif dikiranya sedang memberi wejangan pada anak SD, aku mengangguk lelah.

"awas, nanti Abang cek obat kamu kalo ngga diminum besok ngga usah kelas" wow ancamannya sungguh membuat Alea takut

"iyaaaa!!!"aku segera pamit sebelum Satya berbicara lebih dari itu, Alea memandangi kotak bekalnya anak kuliahan masih bawa bekal?

Ia beralih Menatap segerombolan orang yang sudah duluan mempunyai kumpulan, jika begini apa ada yang menerimaku? Alea mengambil tempat duduk paling depan, sorot matanya masih mencari cari orang yang dikenal saat ospek kemarin tapi ia tak bertemu siapa siapa, Alea mengeluarkan ponsel biar dikira sibuk. Tak lama dosen datang besama si Asdos genit

"kamu sakit?"katanya menghampiriku saat kelas sudah usai, entah apa yang lelaki sinting ini rencanakan

"hah? Oh enggak kak"jawabku gelagapan

"masa? Kamu pucet loh, ini kebetulan saya bawa obat, kalo ada apa apa telfon no saya aja ya"lanjut Bian melancarkan aksi, aku menatapnya heran mahasiswa yang masih dikelas pun begitu BERANINYA PAS DOSEN UDAH KELUAR LO YA BIAN!!!!

"Shalea!"sapanya membuat Alea menoleh kearah tiga gadis itu, yang kucari datang juga Luvita Nabillah dan Selly teman pertamaku disini.

"kita panggilin dari tadi lo ga dengerr!!"omelnya siapa lagi kalau bukan Luvita. "duduk sendirian disini, mana digencengin asdos gatal lagi"lanjutnya tak terima

"iya Alea, lo gapapa kan?"tanya Selly

"hey! Ayang gue ngga gitu, dia cuma professional, sekali lagi lo ngatain my Brian gue gibeng lo" Bila fans no 1 Bian, perdebatan mereka buatku tertawa kecil

"ganteng si, tapi chringe kayak bocah freak, liat aja dia lagi ngajar gimana"


Kami beralih ke kantin aku membuka kotak bekal yang sudah disiapkan oleh Satya, bela belain masak subuh biar gue ga jajan di kantin takut makan sembarangan, perut Alea juga sensitif makan makanan yang kurang higenis / makanan yang tak bisa ia makan saja langsung sakit perut dan diare, padahal Alea juga mau makan jajanan jajanan disini tapi perutnya ini tak mendukung.

"thanks!" katanya setelah mengambil kotak susu dan roti bekal ku lalu pergi

"eh gila lu malakin anak orang"kata temannya ikut kaget

"ow what the fucking that? Alea lo diem aja?!! WOI!" Luvita kesal ia meneriaki Bian namun lelaki itu tak mengalihkan pandang dan tetap berjalan

"udah gapapa Luv"cecahku melihat Bian yang sudah jauh,

"tadi BRIAN KHEY lewat?!"Billa tak sadar

"itu yang lo puji puji? Dih kelakuan kaya gitu"

"kalian kenapa sih! Lo hattersnya ya?! Brian Khey itu baik"balasnya tak terima Bian di rudung. "mungkin dia mau pdkt-an aja sama lo Al"

A ThreadOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz