🐣01. Berkelahi😤🍒

11.3K 914 181
                                    

Siapa kangen Izar, bayi kita🤭🍼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa kangen Izar, bayi kita🤭🍼

Hellowwewww!!!!

Jangan lupa vote, komen juga ya, biar cepet update🙈

Happy Reading 🍓🎀

....



"Hai bro," sapa Langit pada teman-temannya, saat dirinya sampai di gudang sekolah, yang sangat jarang di pakai.

"Hoy! Gue kira sendiri lo." Sahut Bima, yang sudah duduk diatas meja.

"Enggak, sama Leo. Ngerengek minta ikut, katanya si Fahri belum berangkat."

"Mau satu gue, Ga." Tangan Langit terulur kearah Raga, yang asik menyesap batang nikotin tersebut.

"Abang," Leo memukul lengan sang Kakak kesal.

"Apa sih, Dek. Kan gue udah bilang, jangan ikut masih aja ngintil."

"Fahri belum dateng, males sendiri di kelas."

"Main sama yang lain."

"Biar sih, Le. Kalo udah bengek kan baru ngerasain dia," seloroh Guntur tertawa.

"Jangan, dikasih." Leo melotot pada Raga yang ingin memberikan sebatang nikotin pada Langit.

"Lang!"

"Biarin, aja." Langit tetap menerima batang nikotin tersebut.

Leo ingin mengambilnya, tetapi sang Kakak dengan cepat menghindar seraya menyalakannya.

"Abang, nih."

Langit tak mengindahkan ucapan Leo, lebih memilih menikmati Batang Nikotin tersebut.

"Uhuk uhuk..." Leo terbatuk, saat asap yang keluar dari mulut Langit mengenai wajahnya.

"Adek lo kena asap rokoknya, ege." Bima mendorong pelan bahu Langit.

"Leo ke kelas aja, disini enggak sehat buat pernafasan lo." Monolog Guntur.

"Langit! Anter adek lo kekelas dulu." Ujar Raga, melihat Langit yang masih asik menghisap batang Nikotin tersebut.

Langit berdecak, menaruh rokoknya dipinggiran Meja.

"Masker Adek, mana?" Tanya Langit, pada Sang Adik.

"Habis."

"Kenapa Adek enggak bilang?"

Leo memang sering membawa Masker kemana-mana, karena ia yang tidak bisa menghirup asap rokok, sedangkan sang Kakak yang sangat suka merokok.

Langit membuka tas nya, mengambil sekotak masker membuat teman-teman nya berdecak kagum.

Jagoannya Bunda [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang