CHAPTER 2

313 28 2
                                    

         Jangan lupa vote dan komen ya^⁠_⁠^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


         Jangan lupa vote dan komen ya^⁠_⁠^

                        Happy Reading◜⁠‿⁠◝⁠

                                    ***

Jam sudah menunjukkan pukul 23.15 dan sekarang castalia sudah selesai bekerja. Biasanya castalia akan pulang pukul 22.30 tapi rasanya castalia sangat malas untuk pulang ke rumah nya. Dia masih memikirkan tentang perkataan pamannya tadi pagi. Dari mana dia akan mendapatkan uang sebanyak itu. Saat sedang melamun, castalia dikejutkan dengan seseorang yang menepuk pundaknya.

"Astaga devan kamu bikin kaget aja" ucap castalia sambil mengelus dadanya

Devan adalah teman kerja castalia, dia cukup dekat dengan castalia karena devan adalah orang yang ramah dan suka menolong, jadi siapapun tidak akan canggung jika berada di dekatnya. Devan juga sering mendengarkan sedikit keluh kesah castalia, devan adalah pendengar sekaligus pemberi saran yang baik.

"Hehe, maaf cas abisnya dari tadi aku melihat kamu melamun terus" sahut devan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kamu ga pulang? Ini sudah larut malam" tanya devan

"E-eh iya ini baru saja aku mau pulang, tadi aku abis beresin meja meja sebentar" jawab castalia

"Oh gituu, baiklah mau aku antar? Ini sudah larut malam, pasti banyak preman di jalan" tawar devan

"Tidak usah van aku bisa pulang sendiri, lagian aku sudah biasa pulang larut malam" jawab castalia berusaha menolak tawaran devan.

"Kamu yakin? Aku ga keberatan kok nganter kamu. Sekarang kamu beresin barang barang kamu terus kita pulang" jawab devan lagi dengan sedikit memaksa

"Eh beneran aku ga papa pulang sendiri, kamu duluan aja" tolak castalia lagi, dia hanya tidak mau merepotkan devan.

"Sudah ayo, aku tunggu di depan ya" jawab devan sambil berjalan ke luar restoran

Castalia yang melihat itupun mau tidak mau segera membereskan barang barangnya dan menyusul devan di luar.

"Sudah, ayo kita pulang" ucap castalia

"Tidak ada yang tertinggal?" Tanya devan

"Tidak ada, tadi sudah aku masukkan ke tas semua kok" jawab castalia

"Baiklah, ayo"

Mereka berjalan beriringan sambil mengobrol ringan. Di sisi lain seseorang yang melihat kejadian itu mengepalkan tangannya dan menatap tajam dua orang yang sedang berjalan tidak jauh di depannya.

"Ingin bermain main rupanya" gumamnya sambil tersenyum miring.

                                     •••

Tidak terasa castalia dan devan sudah sampai di depan rumah castalia. Devan sebenarnya sama dengan castalia, selalu berjalan kaki ke tempat bekerjanya. Entah kenapa devan lebih memilih berjalan kaki dibandingkan naik kendaraan miliknya.

"Terimakasih ya devan sudah mengantar aku" ucap castalia sambil tersenyum

"Iya sama sama, tidak perlu sungkan castalia. Kalau begitu aku pulang dulu ya" jawab devan sambil membalas senyum castalia

"Iya hati hati, devan"

Devan hanya menanggapinya dengan senyuman dan melambaikan tangannya. Castalia yang melihat devan sudah berjalan, segera memasuki rumahnya dengan nafas berat. Dia berdoa di dalam hati semoga saja pamannya tidak ada.

Castalia memasuki rumahnya dan melihat tidak ada siapapun di dalam rumahnya, rumahnya sunyi dan sepi. Castalia tersenyum senang melihatnya

"Huff untung saja paman tidak ada" gumamnya sambil tersenyum senang

Saat ingin berjalan ke kamarnya, tiba tiba sebuah notifikasi masuk ke handphone castalia, castalia yang mendengarnya segera membuka handphone miliknya.

082×××××××××
ucapkan selamat tinggal pada temanmu, sayang

Castalia mengernyit bingung membacanya, apa maksud pesan itu? Castalia berusaha berfikir positif, mungkin saja itu nomor iseng. Castalia pun kembali berjalan memasuki kamarnya. Meletakkan tas yang dia bawa setelah itu dia segera menuju kamar mandi untuk berganti pakaian. Setelah selesai dia merebahkan tubuhnya di kasur seraya memandang langit langit kamarnya.

"Bunda, ayah, castalia rindu" ucap castalia sambil menutup matanya dan tertidur lelap.

Itu adalah kata kata yang selalu castalia ucapkan sebelum tidur, berharap di dalam mimpinya dia bertemu dengan kedua orangtuanya dan bisa menceritakan semua yang terjadi kepada dirinya sejak kepergian mereka.

                                       ***

                            To be continue

Terimakasih yang sudah mau baca cerita ini^^. Maaf kalo feel nya ga dapet, karena ini cerita pertama aku◕⁠‿⁠◕

GENTALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang