02. Kamu & Hujan

41 6 7
                                        

Vote & komennya sob senja

Belakangan lagu yang sering kalian dengerin apa?

Eh, sama dong! *sok tau

Happy reading🧡

Happy reading🧡

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.

02. Kamu & Hujan

Navya sedang berjalan menuju kelasnya. Lengkap dengan menggunakan jaket dan stocking warna kulit yang menutupi warna ungu kebiruan. Navya berjalan memasang wajah datar.

"Navya." Gadis itu menoleh tapi menyesal seketika. Sial, batinnya.

"Kenapa tidak balas sapaan ibu? Dimana sopan santun kamu?"

Menghela napas lalu memutar mata, Navya jengkel. "Mau nyapa atau nggak, emang saya pernah kelihatan sopan di mata ibu?"

"Dari cara bicara kamu yang tidak tahu adab. Memang ibu salah? Sudah pakai make up tebal, jaket merk mahal, stocking. Mana ada murid sekolahan seperti kamu?"

"Kalau ibu ada masalah sama fashion saya, boleh menghadap Kepala Sekolah langsung. Saya udah dapat izin kok."

"Anak manja seperti kamu menantang ibu!?"

"Nav!" Navya menoleh merasa seketika pundaknya dirangkul.

"Hehe, pagi ibu. Kita boleh permisi mau masuk kelas?"

"Iya, pagi Shylla."

"Lihat teman kamu saja bisa punya sopan santun, tapi diri kamu tidak. Ckckck."

Shylla menyengir kaku sebelum menuntun Navya masuk kelas. Tanpa basa-basi pada kelas yang sudah ramai, Navya menduduki tempatnya di sebelah jendela dan Shylla duduk di sebelahnya.

"Nggak habis pikir sama Bu Risa. Kenapa sih sirik banget sama lo? Suka banget cari masalah."

"Semenjak dia tahu lo tajir dan carmuknya nggak lo gubris jadi nggak jelas gitu."

Shylla menatap Navya karena tak mendapat jawaban lalu menghela napas. Ya, sudah sekian kalinya dia diabaikan. Temannya yang satu ini memang sangat anti-sosial.

"Selamat pagi, Ibu Zia."

"Selamat pagi anak-anak. Buka halaman 120 dan kerjaan soal nomor 1-20."

****

"Eh, Zev. Gimana kontrol adek lo kemarin?"

"Lancar. Kemarin abah ngasih gue pulang cepat buat nemenin Zara."

"Asikk. Moga pengobatan Zara seterusnya lancar."

"Aminnn."

"Bu, batagor goreng sama es teh manisnya satu."

Setelah mengantri cukup lama akhirnya duduk juga, Zeva mengeluarkan toples Wallsnya. "Bekel apa lo hari ini, Zev?"

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Jan 01, 2024 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

Semesta Dan Terbenamnya MatahariOù les histoires vivent. Découvrez maintenant