PROLOG

577 33 0
                                    

"Atte gue pulang duluan ya, lo beneran ga papa sendiri?" sedari tadi elish selalu menanyakan hal yang sama kepada castalia, bukan tanpa sebab, elish hanya takut terjadi sesuatu dengan castalia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Atte gue pulang duluan ya, lo beneran ga papa sendiri?" sedari tadi elish selalu menanyakan hal yang sama kepada castalia, bukan tanpa sebab, elish hanya takut terjadi sesuatu dengan castalia. Elish sudah menganggap castalia seperti keluarganya sendiri

"Iya el aku beneran ga papa sendirian, lagian aku tinggal beresin peralatan dapur aja kok. Kamu duluan aja" castalia merasa gemas sendiri dengan temannya satu itu

"Yaudah deh hati hati ya, kalo gitu gue pulang duluan, dadah"

"Iya, kamu juga hati hati"

Setelah itu hanya tinggal castalia seorang diri, dia merapihkan peralatan dapur, setelah selesai dia mematikan lampu dan mengunci pintu tempat kerjanya.

                                     •••

Castalia berjalan melewati gang sempit untuk pulang kerumahnya, sebenarnya ada jalan lain yang lebih aman untuk dilewati, tetapi akan lebih jauh untuk sampai ke rumahnya, maka dari itu castalia selalu melewati gang kecil ini, penerangannya hanya berasal dari satu lampu jalan menjadikan penerangannya sangat minim

drap drap drap

Castalia mendengar suara langkah kaki seiring dia berjalan, karena penasaran dia melihat ke belakang. Ada seorang lelaki agak jauh dari castalia, sebenarnya castalia tidak merasa aneh sebelumnya, tetapi jika castalia menghentikan langkahnya maka laki laki itupun ikut menghentikan langkahnya. Castalia sedikit mempercepat langkahnya, seperti berlari kecil. Castalia semakin merasa panik ketika laki laki itu ikut mempercepat langkahnya. Castalia berlari sekencang mungkin, kenapa jalan menuju rumahnya terasa sangat jauh.

Castalia menengok kebelakang, oh god laki laki itu membawa sebuah pisau, keringat bercucuran semakin banyak di pelipis castalia

"Siapaun tolong aku!" teriak castalia, rasanya dia ingin pingsan saja, tapi ketika pandangannya melihat sebuah pagar berwarna coklat castalia sedikit merasa lega, sedikit lagi dia sampai di rumahnya.

Tidak lama kemudian castalia sampai di rumahnya, dia terburu buru membuka pagar dan langsung menguncinya kembali, castalia memasuki rumahnya dan mengunci pintu rumahnya, tubuh castalia langsung luruh ke lantai. Dia mencoba mengatur nafasnya yang tersengal sengal. Setelah bisa mengendalikan nafasnya, castalia bangkit dan mengintip di jendela. Pandangan castalia langsung tertuju pada laki laki yang sedang mengangkat tangannya dengan memegang sebuah pisau yang terdapat bercak darah ke arah castalia, mata castalia langsung membola dan segera menutup kembali tirai jendelanya.

"Astaga, siapa dia sebenarnya" castalia tidak bisa melihat wajahnya karena tertutup hoodie yang laki laki itu kenakan

Castalia berjalan memasuki kamarnya dengan nafas yang masih sedikit tidak beraturan. Jantung castalia terasa ingin berhenti saja ketika melihat kaca yang ada di kamarnya terdapat sebuah tulisan dengan tinta merah

"there's no time to run, talia"

GENTALAWhere stories live. Discover now