Part 12

50 10 2
                                    

Wanda menguap, merasa mengantuk luar biasa karena tidak bisa tidur dengan lelap setelah beberapa kali harus berpindah-pindah ke berbagai lokasi, menghindari radar Ayahnya, juga menghindari sesuatu yang tidak diketahui oleh Wanda yang tidak disebut oleh dua penculiknya secara langsung kepadanya, tapi Wanda tahu karena ia sempat menguping pembicaraan Declan dan Yoonam yang kini sedang berjalan di depannya, membelah manusia-manusia yang berada di bandara.

Tentu saja Wanda kepikiran ingin kabur. Tapi mustahil. Dua penculiknya itu memiliki kekuatan yang lebih hebat darinya dan setahu Wanda, semua pergerakannya dan keluarganya sedang dipantau oleh organisasi jelek itu. Kabur bukan jawaban, sehingga ia tetap mengikuti penculiknya sambil memikirkan cara untuk membebaskan dirinya dan keluarga Maksten--juga Vernon dan Jeonghan dari organisasi-entah-apa itu.

Sangking jeleknya, Wanda sampai tidak tahu namanya apa. Declan dan Yoonam enggan memberitahu sampai ia benar-benar menyetujui ajakan mereka untuk masuk ke dalam organisasi itu.

"Ayah dan Kakakmu sedang bergerak ke sini." Kata Yoonam tegas dengan sorot mata tajam kepada Wanda di belakangnya.

"Hah? Kalian mau melakukan apa kepada mereka!?" Tanya Wanda gusar, merasa jantungnya berdegup lebih kencang saat mendengar informasi itu.

"Menghapus kekuatan mereka." Dengan entengnya Declan menjawab, sambil tersenyum pula sampai emosi Wanda memanas.

"Hei! Kalian gila!? Mereka bahkan menggunakan kekuatannya untuk kebaikan!"

"Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga." Ujar Declan sama sekali tidak dipahami Wanda yang kedua matanya sudah melotot.

"Kekuatan mereka bisa menjadi ancaman di masa mendatang, Wanda. Lagipula, jika mereka menggunakannya secara terus menerus, apakah orang lain tidak akan curiga?"

"That's doesn't make any sense!" Seru Wanda kesal sembari berjalan lebih cepat agar bisa mencegat Declan dan Yoonam.

"Ayah dan Waylon tidak pernah melakukan hal buruk! Mereka bahkan sengaja bekerja memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan kekuatannya. Apakah kalian tidak tahu itu?"

"We know." Kata Yoonam serius, membiarkan Wanda menghentikan langkah mereka sehingga ia bisa menyoroti dua mata perempuan itu. Lalu, ia kembali melanjutkan omongannya, "and there's a lot of things you don't know about them too, Wanda."

"Apa? Apa yang tidak ku ketahui!?"

"Ayah dan Kakakmu pernah menggunakan kekuatannya untuk hal di luar pekerjaan." Kali ini Declan yang menjawab dan Wanda memutar kedua bola matanya kesal.

"Like you guys never use it for other things too."

"We did, for the best of the world."

"Liar." Desis Wanda yang terpaksa harus kembali berjalan karena Yoonam dan Declan berpura-pura tidak mendengar sambil mendorongnya ke depan. Rasanya mengesalkan dan Wanda ingin sekali memegang dua kepala pria itu untuk mengacak-acak memori mereka.

~~~

Alih-alih mengacak memori dua penculiknya yang menyebalkan itu, Wanda malah harus melihat bagaimana Yoonam dan Declan menculik Ayah dan Kakaknya, membawa mereka ke sebuah gudang entah-berantah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Proses penculikan itu cepat sekali terjadi dan Wanda tidak bisa melakukan apa-apa.

Kekuatannya tidak seperti Waynne atau Waylon. Ia hanya bisa mengutak-atik memori orang jika kepalanya ia pegang. Prosesnya juga tidak cepat, butuh waktu hingga Wanda tidak berani untuk melakukan perlawanan. Yang bisa dilakukan Wanda hanya melihat dua orang yang disayanginya itu dengan pandangan nanar.

"Wanda! Cepat ke sini!" Seru Yoonam tanpa peduli dengan raut horror yang terpampang pada wajah Wanda.

Wanda enggan menurut, namun tiba-tiba bahunya terdorong oleh Declan 3.0 yang muncul kembali selama proses penculikan itu terjadi, memaksanya menghampiri Yoonam yang berdiri di belakang Ayah dan Waylon yang sedang duduk tak sadarkan diri di atas kursi.

"Hapus memori tentang kekuatan yang mereka miliki!" Titah Yoonam tanpa basa-basi.

"Tidak!" Seru Wanda tegas sambil bersidekap, mencoba tidak gentar meski sekarang jantungnya berdegup tidak keruan.

Declan 3.0 kembali mendorong Wanda, kali ini dengan cukup kasar hingga Wanda berbalik untuk memberikannya delikan tajam--yang dibalas Declan dengan raut kikuk, tampak tidak enak hati. Lalu Wanda kembali melihat ke depan, kepada Yoonam yang memandangnya dengan tatapan kosong, mengisyaratkan Wanda untuk melakukan apa yang ia pinta beberapa detik lalu.

"Aku tidak akan melakukannya." Kata Wanda keras kepala.

"Kalau kau tidak melakukannya, maka kami akan membawanya ke kantor pusat untuk ditahan."

"Dan ingatannya akan diutak-atik menggunakan komputer yang dibuat oleh teman kami di sana." Declan 3.0 menyambung omongan Yoonam dengan nada bicara yang sangat menyebalkan, membuat Wanda makin kesal.

"Kalian penjahat!"

"Untuk kebaikan dunia." Sahut Yoonam tak peduli, disetujui oleh Declan asli yang mengangguk-anggukan kepala di sisi Yoonam.

"Pathetic. Kalian tidak akan bisa menjadi superhero sampai kapan pun. Tidak akan bisa!"

"Hapus memorinya atau kau akan melihat Ayah dan Kakakmu disiksa?" Tanya Yoonam tanpa emosi, mencabik perasaan Wanda yang merasa dadanya sesak luar biasa mendengar pertanyaan itu hingga air matanya mulai menggunung di pelupuk mata.

"Kalian benar-benar gila!"

~~~

Vernon membuka kedua matanya saat bias mentari menembus jendela kamarnya, menerpanya yang langsung terbangun dari tidur. Ia menguap lalu mengerjapkan mata beberapa kali untuk membiasakan diri dengan terangnya dunia sebelum duduk diam di atas kasur, mengumpulkan jiwa yang melayang entah ke mana.

Kedua matanya memandang ke arah jendela yang tertutup horden dengan kosong. Saat jiwanya sudah mulai terkumpul, memori Vernon kembali muncul satu per satu. Koreografi yang harus ia hapal, draft lagu yang ingin ia utak-atik lagi untuk diperdengarkan kepada Woozi dan Bumzu, perjalanannya dengan Waynne dan Jeonghan--Wanda!

Buru-buru Vernon meraih ponsel di atas nakas, membuka aplikasi KTalk untuk melihat beberapa ruang chat grup yang penuh dengan pesan yang belum dibaca dan Wanda... ruang chat perempuan itu kosong melompong.

Napas Vernon terhela panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Napas Vernon terhela panjang. Sudah 2 hari dan Wanda belum juga kembali. Lokasi perempuan itu memang sangat mudah ditemukan oleh Mark Maksten--Ayah Wanda dan Waynne, tapi perpindahannya sangat cepat, tidak tertebak sehingga mereka tidak bisa bergerak untuk menjemputnya.

Rasanya sangat frustasi. Apalagi Vernon dan Jeonghan tidak memiliki waktu kosong yang banyak karena jadwal latihan yang semakin ketat. Ia pun hanya bisa memantau perkembangan Wanda lewat Waynne, sesekali menanti pesan Wanda di KTalk dengan melihat ruang pesan mereka selama beberapa menit seperti yang ia lakukan sekarang.

Vernon

Wanda...
Where are you?

Thank you for reading! If you like it don't forget to like and comment ^^

Fly HighTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang