6. ternyata teman

211 52 8
                                    

"tsk..." risky  menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sang kakak, Revi terlihat berdiri menghadap jejeran bunga dan tumbuhan lainnya di sebelah rumah dengan selang ditangannya.

mungkin niatnya ia ingin menyiram tanaman tapi bagaimana mungkin tumbuhan disana dapat merasakan sejuknya air kalau selang yang di pegang revi sama sekali tidak mengeluarkan air.

tangannya boleh memegang dan bergoyang seolah tengah mengarahkan pancuran air kesegala arah tapi mata dan pikiran Revi sepertinya tidak ada disana.

di pagi hari  seperti ini Revina sudah melamun

"kak, ngapain sih ?!" tepukan dibahu Revi membuat sang empu berjingkrak dan menoleh

"eh, dek kenapa ?" Revi tersenyum

"kakak ngapain ngelamun ?" tanya risky lagi

"ngelamun apaan, orang lagi nyiram taneman juga.." Revi menoleh melihat tanaman dihadapannya yang masih utuh tak tersiram

"loh ?" melihat kekonyolan sang kakak risky kembali berdecak, kakaknya nampak bingung melihat tumbuhan di depannya bergantian dengan selang yang ia pegang "kok airnya gak keluar ?"

Revi semakin terlihat konyol saat menggoyangkan selang panjang berwarna hijau ditangannya

"kamu injek ya dek selangnya ?" cicit Revi

"ya gak lah, kakak aja yang aneh mau nyiram taneman tapi kran air nya gak di idupin !"  Revi mengangkat wajahnya dan menyerengit

"enak aja, tadi kakak udah idupin kok. apa airnya abis ya ? masa iya mati.." tidak percaya ucapan risky, Revi berjalan menyusuri selang panjang yang tersalur dengan kran disisi tembok rumahnya

"liat kan, aku gak bohong.." revi hanya menyengir saat apa yang di ucapkan adiknya benar

"udah sarapan belum ?"

"udahlah, duluan malah..." Revi memutar kerannya dan kembali ke tempatnya awal dan kini benar benar menyiram tanamannya

"terus mikirin apa ngelamun gitu ?"

"gak mikirin apa apa kok.." kilah Revi

bohong ! batin risky

"kan bentar lagi jadi nikah, calonnya juga ganteng, gagah mapan terus mikirin apa coba ?"

"iih, apaan sih ky ! orang kakak gak mikirin apa apa kok.." Revi kembali meninggalkan risky yang sedari tadi mengekor dan mematikan krannya. tidak lupa Revi juga menggulung selangnya dan di letakan ditempat semula

"hilih bohong banget, nanti cek pesan ku ya.." ujar risky berlalu pergi meninggalkan Revi yang mendengus.

boleh dikatakan risky benar, sampai detik ini setelah semalam keluarga Arhan datang otak Revi begitu lelet dan kepalanya terasa panas bahkan sampai dirinya tidak bisa tidur bahkan ngantuk pun enggan datang sampai sekarang.

salahkan saja mulut Revi yang berucap tanpa mendengarkan pertimbangan hati dan pikirannya yang lemot, Revi tidak menyesali apa yang ia ucap hanya saja ia tidak menyangka dan masih belum sepenuhnya sadar dan menganggap apa yang terjadi padanya adalah mimpi.

ia bahkan bertanya tanya sendiri apa benar ini kenyataan yang ia alami saat kisah hidupnya bak novel atau cerita romansa yang fiksi tengah ia lakoni.

dirinya gagal menikah karna calonnya ketahuan menghamili perempuan lain dan secara tiba tiba ia mendapatkan calon pengganti dan tidak lama lagi mereka bahkan akan menikah.

astaga, Revi masih tidak habis pikir mulutnya semalam begitu lancar mengatakan kata 'iya, saya mau..' dengan mudahnya begitu matanya bertemu dengan tatapan teduh nan dalam milik Arhan yang sangat rupawan.

Pasutri Where stories live. Discover now