PROLOG

59 9 0
                                    

Unknown, 2063

Disebuah ruangan tidur dengan satu jendela yang dibarikade dengan kayu berukuran setidaknya 3×4 ada seorang pria paruh baya berusia 40-50 tahun berkacamata ia adalah Banu,ia terduduk di kasur dengan mata yang mengarah kebawah lantai keramik usang dengan bercak merah darah, ia melihat lengan tangan kanannya terdapat bekas gigitan dengan darah yang masih mengalir sedikit demi sedikit terjatuh ke lantai.

Suara dobrakan dari pintu kayu kamar terdengar olehnya,suara rombongan zombie juga terdengar membuatnya hanya bisa pasrah dengan keadaan itu ia meraih tas usangnya dan menggapai sebuah foto keluarganya yang membuatnya bernostalgia sebelum dunia ini benar benar hancur dalam kurun waktu 1 hari...'YA PERSETAN DENGAN DUNIA INI AKU HARAP AKU BISA KEMBALI KEMASA LALU DAN MENGUBAH NASIB KU' pikir Banu tapi masa lalu tidak dapat diubah dan sekarang ia menyesal, setelah ia meninggalkan teman temannya saat wabah terjadi karena ia Pengecut, melihat keluarganya dimukbang zombie karena ia Penakut, tidak bisa melawan zombie saat wabah pertama kali muncul karena ia LEMAH....

Pintu kayu kamar mulai rusak setelah beberapa kali didobrak oleh rombongan zombie, suara rauman zombie mulai memenuhi ruang tempat Banu singgah,Banu tersadar dari lamunannya ia melihat pintu itu sudah mulai tidak tahan dan akan segara roboh setelah beberapa dobrakan. Dan puluhan zombie berjalan sepoyongan masuk kedalam ruangannya.

"Hehehe.....yaaa..... mungkin ini akhirnya... untuk bertemu dengan kalian diatas sana....aku harap...." ucap Banu.

Ia berdiri sambil mengambil granat ia simpan di tas lalu mulai berdiri menghadap pintu kayu yang telah roboh dan puluhan zombie mulai terdatangan ke arahnya ia.

"MAJU KALIAN DASAR MAYAT BUSUK..!!..YAAAAAAAAAAAAAAAA.."

ia berlari dengan granat itu ke arah rombongan zombie tersebut dan ia melepaskan pin granat itu disertai teriakan nya yang menggelegar keseluruh ruangan itu dan.

*BOOOMMM*

Semuanya langsung gelap hanya kegelapan yang ada dan ia lihat 'aah...inikah rasanya menghadapi kematian?....tampak sangat gelap dan sunyi..' pikir Banu.

Perlahan lahan kesadaran Banu menghilang dan ia mulai merasakan hawa dingin yang amat dingin nusuk kulitnya serta pandangannya sangat amat gelap.
......

.......
............
...................

Hingga suara ngeselin di pagi hari terdengar.

Krik...krik..... kriikkk........!!!!!

"Aaaaagh ASU..berisik.....!!!!" Ucap Banu ia langsung reflek mematikan jam weker itu dan kembali tidur dan menutup dirinya dengan selimut.

'Bentar ada yang aneh' batin Banu.

'eh..bentar apa..jam weker dan itu berdering....tapi aku tidak punya jam weker dan berdering ???itu pun kalau ada baterainya' pikir Banu

Ia bangun dari tempat tidur dan saat ia menoleh ke jam werek itu yang menunjukan pukul 04.00 pagi.

Ia mengucak kedua matanya tak percaya dengan apa yang ia lihat. Sialnya penglihatannya buram jadi ia harus mendekati jam tersebut hingga beberapa cm dan mencipitkan kedua matanya.

"Hah....aneh..sekarang jam 4 pagi.... tunggu kenapa aku berbaring di tempat tidur bukannya aku tadi mati meledakkan diri di sebuah kam....bentar...tunggu sebentar.....kenapa kamar ini mirip dengan kamar ku waktu muda..!?..

...ini menbingungkan ku haaaah..suaraku kok kayak anak kecil sih...aaaggh...kepalaku tidak bisa memproses ini semua....mending aku harus....eeh sial aku tak bisa melihat dengan jelas..kacamataku manaaa.." Banu.

Ia meraba raba meja di sampingnya dan menemukan kacamatanya lalu memakai

"Naaah sempurna sekarang aku bisa melihat dengan...jelas...DAAAAMMNN.."

ia kemudian terkejut setengah mati setelah ia melihat dirinya di cermin ia kembali muda.

"Jir ini kah aku waktu muda..!?..ajir jelek kali .." ucap Banu.

Ia langsung mengecek apakah ia bermimpi atau berhalusinasi,ia mulai memukul wajah nya 2 kali itu sakit dan harus menerima kenyataan bahwa ia kembali muda ketika ia menekan saklar lampu mulai menyala dengan terang.

"Anjir terang kali..aaah..Heh...ada listrik disini aku benar benar menyukai ini"ucap Banu.

ia melihat sekeliling kamarnya dan jujur saja kamarnya kayak kapal yang baru saja menabrak dua gunung es hingga hancur berkeping keping .

"Hmmm mungkin aku harus membersihan kamar ini..oooh.." Banu.

kemudian ia melihat hp Advan G2 nya berwarna putih yang masih tersambung dengan kabal charge.

"Hey hey sudah lama aku tak melihat 'barang mewah' ini..OOOH MY GOD Baterainya 100% dan ada sinyalnya...WHAT..?"

Sekali lagi ia di kejutkan dengan sinyal 4G dengan empat batang sinyal full artinya sinyalnya diarea ini sangat kuat.

"aneh sekali sinyal internet sudah hilang sejak wabah zombie ini ter....HAAAAHH?????" Banu syok ketika ia melihat tanggal dan tahun di hp itu menunjukan "23 desember 2018" artinya ia kembali ke 45 tahun lalu atau 5 tahun sebelum wabah zombie terjadi.

"I..i...i..ini beneran ?!..kan..aku cuma bermim-"
Ucapan Banu terputus ketika pintu kamar terbuka dan memunculkan sesosok orang yang berdiri di ambang pintunya.

"MUHAMMAD BANU!! Bukannya sholat subuh malah teriak teriak nggk JELAS!!"

Ucap sosok itu suaranya sangat familiar bagi Banu dan suara itu adalah suara yang sudah lama ia rindukan suara yang membuatnya sangat sangat ingin bertemu dengannya lagi.

"Haah..tunggu sebentar suara itu jangan jangan..I...ii...IBU......."

.........
.........
.........
TBC.




Sorry kalau kalau cringe dan pendek soalnya saya baru pertama kali bikin novel jadi maklum. Dan ane harus banyak revisi di chapter chapter baru ini

THE NEW ERAWhere stories live. Discover now