09

79 17 2
                                    

Emlo watashi kombek dari dunia isekai, baru selesai ngunjungin ayang🦆❤

Sebelum membaca alangkah baiknya pencet bintang dulu biar watashi tambah semangat oke?

Maaf keun watashi karena jarang up maaf banget coba dah komen/dm watashi mau up berapa kali dalam 1 bulan kan watashi bisa mempertimbangkan nyahahaha.

Kalau ada typo mohon komen, bukannya gimana tapi agak gimana ya gitu kepleset dikit gak ngaruh🦆

Oke mohon doanya biar mimin tambah semangat buat lanjutin ceritanya✌

Selamat membaca 🦆

Jangan lupa vote woi🗿🗿✨

Jangan lupa vote woi🗿🗿✨

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

...............






"Sampai kapan gue harus cium ciuman sama kambing? " Bisik Leona dibalik rumput yang menutupi tubuhnya.

Kalian tidak akan mengira rencana strategi Leona untuk kabur dari pesantren yaitu lewat mobil pick up yang isinya kambing semua, karena hanya kendaraan pick up 1 bulan sekali ini yang selalu lewat kota mau tidak mau Leona harus berani tahan dengan bau kambing. Kyai Hasim memelihara beberapa hewan ternak di pesantren seperti ayam, kambing, bebek, sapi dan hewan ternak lainnya. Hasim mempercayai Iril untuk mengelola bagian ternak mulai dari memberinya makanan hingga menjualnya, entah bagaimana Iril memeliharanya banyak orang luar ingin membeli hewan ternak yang dipelihara olehnya setiap 1 bulan sekali bisa menjual 30 ekor sekaligus. Kalau ada yang ingin membeli ternak di pesantren, Iril selalu membuat kesepakatan agar melakukannya saat sesudah sholat Subuh, karena menurutnya sesudah subuh itu sangat pas untuk saling bertukar simbiosis mutualisme.
Hasim memang tidak keberatan atas sepenuhnya apa yang akan dilakukan Iril dengan ternaknya, dan Iril juga tidak keberatan karena dirinya memang suka beternak.

"Terima kasih Mas Iril sudah berbisnis dengan saya" Ucap seorang laki laki bertubuh tinggi mengulurkan tangannya.

Iril membalas jabat tangan laki laki itu. "Saya juga terima kasih Om karena sudah membeli kambing kami"

Selesai saling berjabatan tangan, laki laki itu izin untuk pamit membawa kambingnya keluar dari pesantren.

"Nah, sekarang gue tanya ngapain lo disini Rel? " Tanya Iril setelah melihat pick up yang membawa kambing itu pergi.

Farel memutar otak darurat untuk berfikir secepat mungkin. "Tadi selesai sholah subuh gue niatnya mau jalan jalan eh ketemu pick up yang bawa kambing, gue kira maling yang bawa eh ternyata dijual hehe" Dalam hati Farel berdoa semoga Iril tidak curiga dengan alasan yang tidak masuk akal ini.

Iril mengangguk mengerti dengan alasan Farel karena bukan hanya Farel saja yang memberi alasan itu, banyak santri yang selalu beranggapan kambing atau hewan ternak lainnya naik ke pick up ada yang mencuri, dan orang yang membawa mobil pick up itu hampir menjadi babak belur untung Iril langsung gercep memisahkan kesalah pahaman.

Pesantren Unlimited EditionWhere stories live. Discover now