21

33 5 2
                                    

Haloo

Semoga kalian masih sehat

Maaf kalau baru up🦆

Selamat membaca💃

......







Mulai hari ini ujian sudah terlaksanakan, saat ini Lika dan Lisa sudah berangkat sejak tadi untuk bertempur sedangkan Leona sedang hafalan dan mengingat tulisan agar tidak salah huruf dan harakat untuk pelajaran Nahwu dan Tasrif, Luna sejak tadi tidak kelihatan mungkin butuh tempat yang tenang agar bisa lebih fokus.

Tentang Aura ia kembali lagi ke kota  mungkin sudah beberapa hari, saat mau diantar saja ia menyeret Leona dengaan cara menyogok pake minuman kopi udah gitu setelah disogok langsung balapan lari kan Aura jadi tidak mau pulang. Tapi mau tak mau ia harus pulang ia berjanji akan sering main dan liburan lagi ke pesantren.

"Fokus amat sampe nutupin mata" celoteh Luna dari belakang bersama Lisa.

Sejak tadi Leona memang nutupin mata sampe mondar mandir, entahlah ia juga tidak sadar.

Leona membuka matanya sambil melihat Lika dan Lisa sedang duduk di hadapannya ternyata mereka sudah selesai ujian, saat ini mereka sedang ada di teras rumah. "Gue takut gak ingat terus salah terus dapet remedi terus ngulang lagi"

"Terus terus nanti nabrak" sambung Lisa lalu mendapat tatapan heran dari mereka berdua dan saling pandang.

Leona mengedipkan matanya beberapa kali lalu melihat ke Lisa. "Lo ngelawak?" Tanya Leona hati hati.

"Menurut lo?" Tanya Lisa lalu Leona dan Lika sedetik kemudian mereka berdua tertawa terbahak bahak memegangi perutnya.

"Lucu banget gila"

"Iya sampe sakit perut gue"

"Gak usah dipaksa ketawa"

Obrolan mereka ditutup kala Leona akan berangkat, Lisa bertanya ke Leona kenapa tidak berangkat bersama dengan Luna, Leona menjawab kalau dia tidak melihatnya sejak tadi mungkin saja dia sudah ada di sana tanpa berpikir lagi Leona izin pamit.

Banyak santriwati yang berdatangan untuk melaksanakan ujian di sesi kedua ini, sepertinya mereka sudah siap.

"Sekalang pelajalan Fiqih dan Nahwu kan?" Tanya   Wulan pada Amel dan Nia yang sedang berkumpul.

Nia menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Wulan, Leona yang melihat itu mengerutkan dahinya lalu menghampiri mereka berdua. "Bukannya sekarang jadwalnya Nahwu dan Tasrif?" Leona yang menerobos obrolan mereka mendapatkan tatapan sinis dari Amel.

Amel mendorong bahu Leona sampai melangkah mundur dengan sigap Leona menghampiri mereka lagi, tidak peduli sekarang yang ia butuhkan adalah jawaban benar atau tidak.

"Ck ngapain sih lo, lo itu gak diajak"

"Beneran sekarang itu jadwalnya Nahwu dan Fiqih? Bukan Nahwu dan Tasrif?" Bukannya menjawab pertanyaan Amel tadi Leona malah bertanya pada Nia untuk memastikan.

Nia melirik Amel sekilas terlihat wajahnya ingin sekali menonjok Leona. "Sebelum gue jawab gue mau tanya, tadi malam lo ketemuan sama Nathan?" Pertanyaan dari Nia langsung mendapat anggukan kepala yang mengiyakan jawabannya.

Wulan yang sejak tadi menyimak hanya melihat mereka secara bergantian tidak ingin ikut campur karena takut saat melihat wajah Amel yang sedang menahan amarah. Nia menghela nafasnya lalu mengangguk. "Iya sekarang jadwalnya Nahwu dan Fiqih" setelah mendapatkan jawaban Leona pergi begitu saja.

"Bentar ngapain dia ketemuan sama suami gue?" Tanya Amel mengingat percakapan barusan ia tidak suka Nathan ketemuan sama santri lain apa lagi Leona.

Nia memutar bola matanya malas. "Dari tadi banyak gosip tentang Leona sama Nathan, lo nya aja yang budek"

Pesantren Unlimited EditionTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon