Sedangkan di dalam,Ning Amira membelalakkan matanya melihat pesan dari abidzar yang sangat mendadak

Abidzar:
Ning,saya dalam perjalanan ke rumah kamu

Ning Amira masih ayok menatap pesan tersebut,dengan menahan malu luar biasa,Ning Amira mendatangi Firdaus dan berbisik tentang kedatangan abidzar,namun kelihatannya Firdaus tidak senang dengan hal tersebut

"Tutup pagar pesantren!" Tegas Firdaus membuat Ning Amira membelalakkan matanya tak percaya

"Abang! Tamu Amira mau datang!" Ucap Ning Amira tidak terima, sedangkan Gus Fatih hanya diam membisu dalam hatinya ia bertanya-tanya mengapa ia selalu jadi orang ketiga di setiap pembicaraan orang lain?

"Dia Farel kan? Berandalan yang sudah membuly adek Abang! Adek kandung bangun sendiri!" Mata Firdaus memancarkan kebencian yang Gus Fatih yakini adalah Firdaus sangat membenci laki-laki bernama 'Farel' tersebut

"Astaghfirullah itu salah paham bang"lirih Ning Amira berkaca-kaca tanpa sadar bahwa Gus Fatih masih duduk disana

"Adek Abang adek kamu juga kan? Abang tau adek Abang itu nakal tapi kaki nya sampai sekarang pincang Amira!" Bentak Firdaus tanpa sadar

"Afwan Gus,jangan menbentak Ning Amira,saya tidak mau ikut campur tapi apa salahnya memberi kesempatan pada Ning Amira?" Tawar Gus Fatih berucap lembut membuat Firdaus mengusap wajah nya kasar

"Gus,anda tidak tahu saja,Ning Amira hendak di lamar laki-laki berandal-"

"Itu salah paham Abang!" Pekik Ning Amira sudah menangis membuat Firdaus menahan amarah terus menerus

"Dia Nasrani"

Deg

Gus Fatih bahkan terkejut mendengar pernyataan dari Firdaus,dalam hatinya Gus Fatih tidak percaya seorang ustadzah malah....hampir Gus Fatih suudzan sebelum mendengar penjelasan Ning Amira

"Dia masuk Islam empat tahun yang lalu,dia kuliah di Mesir sama kayak aku bang!" Bela Ning Amira

"Kamu bela dia?" Tanya Firdau sterkekeh tak percaya

"Aku Abang kamu ga sih hm?" Tanya Firdaus menyudutkan Ning Amira

"Aaarrrgggh serah kamu lah dek, nikah sama dia sana! Tapi jangan sakit hati kalau Abah kasih pesantren ini sama Abang!" Gus Fatih sudah pergi dari sana tidak mau melihat pertengkaran kedua saudara itu sampai netra nya menatap seorang laki-laki yang terdiam mendengar pertengkaran kedua saudara tersebut

"Permisi,apa Ning Amira tidak mendapat restu?" Tanya nya kepada Gus Fatih membuat Gus Fatih sedikit bingung

"ABANG!"pekik Ning Amira berlari karena tak percaya bahwa Firdaus membogem wajah abidzar dengan tatapan kebencian

"Astaghfirullah"Gus Fatih segera memisahkan Firdaus dari abidzar yang membuat Ilham meronta-ronta luar biasa, untungnya ndalem sepi meski Gus Fatih tidak yakin bahwa suara mereka tidak akan di dengar

"PERGI KAMU! JANGAN HARAP MENIKAHI ADIK SAYA!"usir Firdaus membuat Ning Amira menunduk dan menatap wajah abidzar yang penuh dengan luka karena Abang nya

"K-kamu ga bilang punya Abang Ning?" Lirih abidzar terlihat kecewa membuat Ning Amira menangis

Sedangkan Gus Fatih mendatangi keduanya dan membantu abidzar berdiri berbeda dengan Ning Amira yang menangis dengan lutut tertekuk membuat kedua laki-laki itu jadi bingung sendiri

"Ssttt tenanglah Ning,saya berjanji akan membawa keluarga saya"ucap abidzar membuat Ning Amira menggeleng

"Keluarga kamu benci dengan gadis bercadar seperti aku,kalau di suruh membuka cadar atau memilih kamu,aku lebih memilih mempertahankan cadar aku dan kehilangan kamu"

Deg

Abidzar tertegun mendengar nya karena tidak menyangka Ning Amira berpikiran seperti itu,baru beberapa jam namun sudah ada masalah yang terjadi

"Saya tidak meminta kamu melepas cadar kamu Ning"lirih abidzar membuat Ning Amira berdiri,segera Gus Fatih menunduk tidak mau bersitatap dengan Ning Amira begitupun dengan abidzar

"K-kamu kenapa disini Gus? Saya minta maaf sudah menyusahkan anda,anda boleh pulang dan terimakasih sudah menggantikan saya"lirih Ning Amira membuat Gus Fatih mengangguk paham

"Saya pamit Ning,jaga diri kamu"sebelum berlalu Gus Fatih sedikit mendekati Ning Amira dan memelankan suara nya

"Saudara kamu terlihat memiliki obsesi untuk pesantren ini"Ning Amira terdiam mendengar ucapan Gus Fatih,memang benar bahwa Firdaus sedikit terobsesi untuk memimpin pesantren ini hanya saja dia pandai menyembunyikan sesuatu

Ning Amira menatap punggung Gus Fatih dengan mata sendu,abidzar pergi karena aka kembali lagi besok namun ucapan Gus Fatih sungguh membuat Ning Amira menjadi takut

**

Sesampainya di pesantren Al-Huda,Gus Fatih di sambut oleh Gus Ihsan yang berdiri menyambut kedatangan nya, Aisyah juga dengan bahagia menggandeng lengan putra bungsu nya menuju ndalem

"Gimana,udah ketemu sama calon pemimpin pesantrennya?" Tanya Aisyah namun Gus Fatih hanya diam sebelum beberapa detik nya ia mengangguk

"Ning Amira gadis baik dan lemah lembut,namun tadi seorang laki-laki melamarnya dan di tolak oleh Gus Firdaus"mendengar nama 'Firdaus' Aisyah jadi menghentikan langkahnya dan menatap Gus Fatih

"Kamu gapapa kan nak?" Tanya Aisyah khawatir

"Kenapa apanya umma?" Gus Fatih malah balik bertanya membuat Gus Ihsan ikut bingung

"Saudara sepersusuan Ning Amira itu terobsesi mau jadi pemimpin pesantren,dia sempat menyukai Ning Amira tapi akhirnya tau kalau Ning Amira tidak bisa dia nikahi tahun lalu Gus Arfan mengatakan bahwa alasan Ning Amira ke Mesir adalah lari dari Abang nya"penjelasan Aisyah malah membuat Gus Fatih khawatir,karena tebakan nya ternyata tidak salah tembak

"Ning Amira...bang! Calon nya!" Gus Fatih berlari menuju mobil dan menancapkan gas dengan kelakuan tinggi membuat Gus Ihsan jadi bingung

"Minta bantuan Gus Arfan!"ucap Aisyah sangat khawatir

**

"Abang...mira minta maaf,jangan pukul lagi hikss"Isak Ning Amira, tubuhnya sangat kebas saat ini

"Mira! Abang tuh suka sama kamu! Tapi sialnya kita ga bisa nikah! Jadi Abang milih jalan lain yaitu singkirkan kamu sayang"kekeh Firdaus bak iblis di mata Ning Amira

"Oh ya,Abah kamu...mungkin..."

"JANGAN SAKITI ABAH!"pekik Ning Amira merasa sangat takut

"Kok gitu sih cantik?"kekeh Firdaus,lalu mengambil handphone nya lalu menunjukkan  suatu rekaman

"Gus Fatih nekat banget ngejar calon kamu padahal calon kamu udah tabrakan haha,Gus Fatih pintar tapi bodoh! Kenapa ga nyelamatin kamu aja ya"kekeh Firdaus membuat Ning Amira menangis menatap dari layar handphone nya dimana Gus Fatih membantu abidzar kaluar dari mobil sebelum meledak

"Abang kenapa jahat sih"Isak Ning Amira semakin menjadi-jadi

DUAARRR

"Gus Fatih!"

Kenapa tuhh Gus Fatih nyaaa
1.400+ words

Vote dan komen ya teman-teman, terimakasih sudah membaca hingga akhir!!

ayokk tembus target biar lanjuttt

40 vote,10 komen! tembus target nadil double up....

See you next chapter!!

Ikhtiar CintaWhere stories live. Discover now