16. Na : • - • / • - / • • • • / • - / • • • / • • / • - (2)

282 31 7
                                        

16

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

16. Na : • - • / • - / • • • • / • - / • • • / • • / • - (2)

Pria paruh baya itu geram kepada ulah pemuda ini. "Lo cari mati ya, dasar bedebah sialan!" umpat pria paruh baya itu.

Pemuda itu mengangkat kedua tangannya. "Ehh, sorry, Pak, sorry. Saya hanya ingin menolong perempuan itu tadi. Bukan bermaksud mencari mati, Pak," ujar pemuda itu beralasan.

"HALAH! BASI ALASAN LO ITU!" elak pria itu sembari bangkit dan hendak meninju pemuda perkasa itu.

Akan tetapi, tiba-tiba terdengar suara sirine mobil polisi di daerah sini. Hal itu pun membuat pria paruh baya itu langsung berhenti dan berdecak kesal.

"Sialan, ngapain sih mereka ke sini? PASTI GARA-GARA LO 'KAN?!" terka pria paruh baya itu.

Si pemuda lantas tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya. Tidak menjawab apa-apa, dia hanya cengegesan sebagai respon pada pria kasar itu.

Pria paruh baya itu pun langsung berlari untuk kabur dan tidak tertangkap polisi. Sekiranya pria itu sudah pergi jauh, pemuda jangkung itu beralih mendekati Karina sembari mengulurkan tangannya memberikan bantuan pada gadis itu.

"Hai, nama saya Muhammad Zay Narendra. Mari saya bantu berdiri," ujar pemuda itu dengan suara berat sedikit serak yang lembut didengar.

Karina pun menerima bantuan tersebut. Kini keduanya saling berhadapan. Karina menyeka sudut bibirnya yang terluka akibat pertikaian tadi.

"Kamu mau saya obati?" tanya Zay dengan wajahnya yang terbilang cukup ramah.

"Ah nggak perlu, itu bisa merepotkan Anda," kata Karina menolak.

"Nggak pa-pa. Hitung-hitung, sekalian saya mencari tahu tentang tragedi kebakaran satu tahun lalu di gedung hotel Goralliswa."

Karina terperangah. "Apa? Lo tau sesuatu tentang tragedi itu?"

Zay menggaruk kepalanya sendiri yang tidak gatal. Sejujurnya dia bingung ingin menjawab apa untuk merespon pertanyaan ambigu itu.

"Yahh, sedikitt," jawab Zay. "Saya waktu kejadian terjadi ada di lokasi. Saat itu saya nggak sengaja lihat ada perempuan yang mirip kamu, tapi dia mengenakan pakaian pemadam kebakaran. Memangnya kamu sendiri kerja di pemadam kebakaran? Bukan kan?"

Karina menggelengkan kepalanya cepat. "Gue masih pelajar."

"Ahh, begitu toh," lirih Zay manggut-manggut mengerti. "Kamu tau sesuatu tentang kebakaran itu? Kalau berkenan, boleh nggak kita berbagi informasi?"

"Emangnya kenapa? Lo mau apa setelah tau?" tanya Karina menaruh rasa curiga dalam pertanyaannya.

"Nggak buat apa-apa. Saya cuma janggal aja sama kebakaran itu. Kebetulan teman saya yang kerja sebagai petugas forensik menangani kasus itu, dan dia bilang kalau dalam gedung itu nggak ada semacam minyak yang memicu kebakaran terjadi, melainkan justru ledakan dari sebuah sebuah pecahan botol kimia dan cairan kimia yang biasanya ada di laboratorium sekolah," jelas Zay panjang lebar.

MYSTERIOUS NaWhere stories live. Discover now