01. *AWAL*

253 20 2
                                    

Selamat membaca.

Vote dulu baru baca! Komen juga di tengah-tengah nya!

****

1 tahun berlalu.

Sudah 1 tahun dia hidup bersama ayah ibu nya tapi dia dijadikan layak nya seorang pembantu.

Entah mengapa sejak hari dimana mereka menjual kakak nya itu dia selalu merasa kan sakit entah hati maupun fisik dan mental nya.

Malam ini terasa sangat dingin entah pertanda apa diusianya yang masih menginjak 3 tahun itu.

Dia terduduk di ruang tengah menatap kosong ke depan.

BRAK!

Hingga tiba-tiba pintu rumah itu terbuka dan menampakkan seseorang laki-laki memakai jas dan topi.

Siapakah itu?

Laki-laki itu menatap gadis berumur 3 tahun itu, sedangkan yang ditatap tak menggubris nya.

Karena suara pintu yang terlalu kencang ayah dan ibu gadis itu keluar dari kamar mereka.

"Kau tidak bisa diam hah!!" bentak ibu nya pada gadis itu, sedangkan gadis itu hanya menunduk takut.

"Siapa kau! Berani-beraninya merusak pintu rumahku!!" ucap ayah lalu menghampiri mbah Marjan, Mizan e
Muzan bukan Marjan.

Muzan hanya menatap mereka dengan tatapan dingin nya, ketika ayah sampai di hadapan nya berniat memukul nya ia lebih dulu menyerang dengan tentakel tentakelnya yang keluar dari punggung nya.

Ayah mati karena mendapat tusukan tepat di dadanya, Muzan memberi nya darah.

"ANATA!!!" teriak ibu menghampiri suami nya yang tergeletak di lantai rumah.

Muzan menghampiri gadis itu dan menatap nya.

Ayah tadi yang mendapatkan darah
Muzan mulai kesakitan dan akhirnya menyerang ibu.

"AAGGKH!!" teriaknya ketika mendapatkan gigitan di bahu nya.

Dan sepertinya darah Muzan juga masuk ke tubuh ibunya.

Disisi gadis itu terkejut tapi tubuhnya seakan tidak mengikutinya pikiran nya yang menyuruh nya untuk berlari.

Muzan menatap gadis itu dengan senyuman nya.

"Kau masih terlalu kecil untuk jadi makanan ku," ucapnya dengan suara Briton milik nya.

Muzan membelai rambut gadis itu yang kini tengah menangis deras tanpa menimbulkan suara.

Air mata nya menetes melihat ayahnya sendiri yang kini memakan ibu nya yang terbaring di lantai.

Belaian tangan Muzan beralih ke pipi gadis itu lalu menghapus air matanya.

"Kau sangat berbeda gadis kecil aku akan menandai bau mu, haha!" ucap Muzan lalu pergi meninggalkan 3 orang itu.

Walaupun selalu mendapatkan siksaan dari mereka tapi tetap saja kedua orang itu adalah orang tua nya.

Malam itu terjadi begitu lama ayah itu masih asik dengan memakan istrinya.

Gadis itu berdiri perlahan lalu berjalan mundur dengan perlahan ke pintu belakang.

PRANGK!

Dia menyenggol barang yang ada di meja membuat ayah nya menatap dirinya gadis itu berlari dengan air mata nya yang masih mengalir.

❀𝙆𝘼𝙉𝘼𝙊 𝙎𝙄𝙎𝙏𝙀𝙍'𝙎❀  (𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳 𝘟 𝘛𝘢𝘯𝘫𝘪𝘳𝘰) Where stories live. Discover now