03. *ONEE-SAN?*

307 34 24
                                    

Budidayakan tekan vote sebelum membaca, ya minna-san :).

Selamat membaca.

****

Setelah menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, Shinobu mengangguk-angguk dia saat ini masih belum mau membahas tentang kakak (Name) yaitu Kanao.

Tanjiro yang tadi cemburu mengerti dan tidak cemburu lagi ketika (Name) dekat dan memeluk Zenitsu. Karena Zenitsu sudah dianggap kakak oleh (Name), Tanjiro senang dan sedih karena (Name) hanya berbicara pada nya saja.

Setelah Shinobu dan Aoi pergi kamar rawat itu hanya menyisakan Zenitsu Tanjiro dan Inosuke yang masih tidur.

(Name) akhirnya berbicara dengan pelan tapi masih didengar oleh Zenitsu.

"S-saat it-u Zee-nitsu-Nii keman-na? " suara (Name) pelan tapi masih terdengar oleh mereka berdua.

"Aaa (Name)-chan kau berbicara suara mu lembut sekali, " ujar Zenitsu histeris ketika mendengar suara (Name).

"Hai Zenitsu (Name) bertanya pada mu, " ujar Tanjiro yang kini duduk disamping Zenitsu sedangkan (Name) di depan mereka.

"Oh saat itu... " Zenitsu menjelaskan apa yang terjadi pada nya setelah seleksi akhir.

Zenitsu yang pingsan dijalan ditolong oleh seorang laki-laki tua dan dia di rawat beberapa hari di sana hingga saat ia pulang ia terkejut karena (Name) tidak ada di rumah Kaigaku juga hilang hanya ada darah di sana dan Zenitsu tidak tahu itu darah (Name) atau Kaigaku.

"Aku per-gi m-malam itu, Dan ber-temu Tan-jiro, " jelas (Name) walau masih terbata-bata.

"Em arigatou ne, Tanjiro kau sudah menolong (Name) saat itu, " ujar Zenitsu menatap Tanjiro.

"Tidak masalah saat itu juga aku sedang menjalankan misi, kok... " jawab Tanjiro.

(Name) masih sulit untuk berbicara karena selama 10 tahun ia tidak berbicara wajar jika dia susah berbicara.

"Sepertinya (Name)-chan harus berlatih berbicara, " ucap Tanjiro.

"Hem kau benar Tanjiro kita akan melatih mu, " ujar Zenitsu.

(Name) tersenyum lalu menggeleng mereka berdua menatap (Name) heran kenapa dia tidak mau belajar berbicara.

''Aki hanya ing-in, k-kalian sa-ja y-yang tau, ka-lau ak-aku bisa ber-bicara, " ujar (Name) lalu tersenyum.

"Kenapa begitu (Name)-chan? " tanya Tanjiro diangguki oleh Zenitsu.

"Nan-de mo-monai, " ucap (Name) tersenyum lebar.

Membuat kedua laki-laki yang ada di depan nya tersipu.

Inosuke yang sebenarnya tidak tidur kini bangun dari tidur nya dan melepas topeng babi milik nya.

"Heh! Kenapa hanya Gopaciro dan si anak ayam itu yang boleh tau kau bisa berbicara? " suara serak nya menghampiri ketiga orang itu.

"Inosuke! Kau sudah bangun? "

Inosuke menghampiri (Name) dan berdiri tepat didepan nya, Zenitsu ingin menarik nya menjauh dari adik nya itu.

"Bukankah kau yang menyentuh tangan ku saat di gunung laba-laba itu? " tanya Inosuke pada (Name).

(Name) mengangguk dan tersenyum.

"I-iya, " hanya satu kata yang keluar dari mulut (Name).

Mereka berbincang-bincang hingga hari mulai larut.

(Name) memutuskan untuk kembali ke kamar nya dan melihat Nezuko yang tertidur di sana.

(Name) ikut tertidur dilantai yang hanya ada 1 futon dan itu ditiduri oleh Nezuko.

❀𝙆𝘼𝙉𝘼𝙊 𝙎𝙄𝙎𝙏𝙀𝙍'𝙎❀  (𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳 𝘟 𝘛𝘢𝘯𝘫𝘪𝘳𝘰) Where stories live. Discover now