06. Dia berambut pirang

12 1 10
                                    


Votemet
__________

☠️Pastas jika banyak psikofat didominasi tak memiliki berperasaan, karena jika psikofat yang memiliki perasaan tidak akan melakukan kekerasan.☠️

~Lalubi Frizaemany~

🌹🌹🌹

Setelah sekian lama tidak menghirup udara dari setiap sudut ruangan di rumahku, kini Aku bisa melakukan aktifitasku sesuka hati tanpa memikirkan hal-hal buruk terjadi. Jika pun ada, hal terburuk yang aku hindari saat ini adalah ceramah kedua orang tua ku yang terasa seperri sedang di bacakan tentang hukum dan pertturan negara ini.

Kini Aku sedang berada dikamar tercinta, kamar yang memiliki nuansa biru toska dengan beberapa ornamen lampu gantung berbentuk awan, hingga lukisan asli karyaku dipajang disana, tidak lupa Aku sebutkan ada lukisan abstrak disalah satu lukisan itu, itu merupakan lukisan wajah Angin yang Aku sertakan dengan lukisan wajah Felix, jika dilihat dari satu sudut pandang, mungkin saja kalian akan melihatnya seperti sedang menatap lukisan wajah Angin, bisa juga wajah Felix, tergantung dari arah mana kalian memandangnya.

kamar ku dipenuhi oleh tas ceril dan paferbag lainnya. Didalam parefbag itu terdapat berbagai cemilanan serta minuman yang telah Aku beli dan siapkan dari kamarin pagi. Sekarang merupakan tanggal dua puluh, tepat pada hari dimana kami membuat planing berlibur kepantai.

Aku mendapatkan pesan dari Felix untuk tidak membawa barang-barang banyak, karena ia yang akan membawa barang-barang serta bekal yang akan dibutuhkan oleh kami, tentu saja semua persediaan itu disiapkan khusus oleh tante luci.

Awalany Felix hanya mempersiapkan kepentingan pribadinya serta tenda Dump, namun saat tante Luci datang menghampirinya untuk mengajak makan malam bersama, tante Luci bertanya sedang apa dan akan kemana putranya pergi dengan barang-barang yang sudah Felix facking.

•~•______♡______•~•

Kamar gue yang selalu rapi, kini hancur lebur setelah seharian mempersiapkan kebutuhan serta keperluan ngecam besok, awalnya gue bingung harus membawa apa saja selain tenda, cemilan serta baju hangat, karena ini merupakan pengalaman pertama gue seumur hidup, dari SD hingga SMA gue gak pernah ikut kemah sama sekali, bukan karena gue malas, tapi, setiap gue gak ikut orang tua gue selalu memaksa, justru sebaliknya, saat itu gue sungguh-sungguh ingin ikut karena lokasinya diluar lingkungan sekolah, tapi kenapa waktunya selalu bentrok dengan keperluan keluarga.

Dari sana gue benar-benar gak pernah minat sama sekali untuk mengikuti kemah lagi, karena gue selalu tahu alam tidak mendukung gue untuk lebih mengenal tentang mereka. Disekolah pun gue hanya mengikuti ekstrakurikuler atletics doang sama basket, kalau organisasi sih jujur gue emang malas.

Saat sedang gue merentang tubuh kekar ini diatas lantai, tiba-tiba pintu kamar gue terbuka begitu saja, gue melihat eksfresi kaget orang tua gue ketika melihat kamar gue dipenuhi oleh barang-barang yang berserakan.

"Astagfirullah... Ini kamar kamu apakan? Mau di jadiin gudang?."

"Kamar Felix terlalu gelap untuk dijadikan gudang."

"Loh itu, tas-tas banyak kayak gitu, kamu mau kemana."

"hiling do you know hiling mom's?."

Felix My LavenderDär berättelser lever. Upptäck nu