PROLOG

91 3 0
                                    


Halo, selamat datang, ini cerita baru semoga suka, aamiin.

Happy reading❤️

•••••

I'am still here
I'II always be here

•••••

"Cinta itu masalah hidup yang banyak diminati," kata Karin.

"Gue sebenarnya sependapat sama lo, tapi kalau dipikir ulang sebenarnya tidak selalu seperti itu," balas Aurora. "Cinta yang tepat tidak akan pernah menjadi masalah hidup."

Aurora dan juga Karin. Mereka berdua sedang mengobrol tentang kisah cinta teman-temannya yang mengalami bad ending. Karin yang mendengar cerita itupun menyimpulkan bahwa cinta adalah masalah didalam hidup, karena banyak remaja yang stress akibat putus cinta. Tapi bagi sebagian orang termasuk Aurora menyangkal kalimat tersebut, mungkin mereka yang belum menemukan sosok cinta yang tepat.

"Tapi kadang dengan orang yang tepat pun mereka juga bisa merasakan kecewa," ujar Karin.

Aurora berdiri dari tempat duduknya, ia berjalan lebih dulu lalu diikuti oleh Karin dibelakang, "itu bukan berarti mereka jahat, tapi memang mereka manusia," jawab Aurora "Manusia itu tempatnya kecewa, Rin. Mau sebaik apapun mereka, pasti juga berpotensi mengecewakan."

"Tapi kalau sudah diberi maaf berkali-kali dan masih melakukan kesalahan yang sama, itu namanya kebiasaan bukan kesalahan"

Mungkin akan menghabiskan banyak waktu jika mengobrol perihal cinta, maka dari itu mereka berdua memilih mengakhiri obrolan tersebut, lebih baik jika mengisi perut di kantin sebelum jam pelajaran berikutnya dimulai.

Terlihat kantin juga sedang ramai dipenuhi siswa-siswi yang mengantri makanan. Karin memilih meja dengan posisi dipojok kantin, sedangkan Aurora perempuan itu sedang mengantri.

Mungkin sedikit terasa lama kali ini, sangking banyaknya orang mereka sampai berdesak-desakan disana menambah hawa panas pada siang hari ini. Aurora mengipas-ngipaskan tangannya, perempuan itu sedang menunggu minumannya yang sedang dibuat.

5 menit kemudian minuman yang Aurora pesan sudah siap, perempuan itu memberikan satu lembar uang berwarna ungu. Tapi karena terkena desakan, minuman yang Aurora bawa tumpah mengenai baju salah satu orang disampingnya.

"Sorry-sorry, baju lo jadi basah," kata Aurora refleks mengelap baju basah tersebut.

Perempuan itu segera mendongak melihat siapa yang sudah ia rugikan akibat kejadian ini, ia menatap sorot mata laki-laki yang tajam seperti elang, dia jauh lebih tinggi daripada Aurora. Dua manusia itu saling bertatapan, hingga lima detik kemudian Aurora memutuskan kontak matanya.

Ah, ternyata Aurora kenal dengan laki-laki itu. Dia Jean, Jeandra Jeffry Emilio siapa yang tidak mengenal kapten basket populer itu. Aurora memang tidak begitu mengikuti kepopuleran Jean, tapi perempuan itu kenal walaupun hanya sebatas nama.

"Maaf ya, lo mau minta berapa buat gue ganti rugi?" tanya Aurora, ya meskipun uang sakunya pas-pasan.

Tapi terlihat lawan bicaranya itu hanya mengangguk dan tidak banyak protes, "Nggak papa, lo nggak usah ganti rugi," kata Jean "Bukan sepenuhnya salah lo"

Aurora tersenyum kikuk, ia adalah tipe orang yang akan terus kepikiran jika dirinya membuat kesalahan.

"Kalau nggak bajunya biar gue bawa pulang, gue cuci" tawar Aurora, merasa tidak enak jika dirinya tidak mengganti rugi.

ETERNAL LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang