Part 1

24 4 3
                                    

Di suatu hari pada musim dingin, salju turun secara perlahan... menutup seluruh jalanan dengan salju yang putih, membuat malam terasa sangat dingin.

Di malam yang dingin itu, aku duduk di sebuah kursi taman yang dingin, diam berjam jam tanpa seorang pun yang akan mencari diriku. Duduk dengan perasaan yang bercampur aduk... sedih, kesal, putus asa, dan takut.

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, aku hanya menatapi salju putih yang turun secara perlahan, menutup berbagai permainan yang ada di taman.

"Dingin..."

Itulah yang ku kata kan di saat saat seperti ini.

Suhu tubuh ku terus mengurang, kepala ku pusing, nafas ku sesak, tubuh ku kedinginan. Di malam yang seperti ini hati ku berusaha memerintahkan otak ku untuk mati ke dinginan, namun otak ku menolak.

Aku tidak bisa apa apa, aku hanya bisa melihat salju yang turun.

Waktu demi waktu, tubuh ku sudah tidak bisa menahan dingin nya salju yang terus menyelimuti ku.

Tubuh ku sudah berada di ambang batas nya namun aku masih ingin tersadar, melihat betapa bebas nya salju turun.

Salju itu turun lebih cepat dari biasa nya, angin mulai menjadi lebih kencang.

Fenomena badai salju seperti nya akan terjadi, aku bingung aku harus apa.

Linglung dengan perasaan ku yang tercampur aduk, hati ku menolak perintah dari otak dan sebalik nya seperti itu. Aku ingin pergi sebelum badai salju tiba namun kemana aku akan pergi?

Aku berdiri dari kursi taman yang kini sudah dingin membeku seperti es, aku berjalan keluar taman, tanpa arah, tanpa tujuan.

Meninggalkan jejak setiap aku melangkah, aku berjalan tanpa arah. Tanpa di bekali sepeser pun uang, aku tidak bisa kemana mana.

"Lapar..."

Ucapku dengan lemas.

Mencoba menghangatkan diri dengan berbagai cara, aku berjalan terus menerus hingga penglihatan ku mulai kabur... kaki ku mulai mati rasa, perut ku sakit... kepala ku pusing, dan tubuh ku kedinginan.

Aku terjatuh dengan tiba tiba.

Aku tidak bisa apa apa.

Aku hanya bisa melihat tangan ku yang mencoba mengambil sesuatu yang seperti nya terjatuh dari saku jaket ku.

Aku tidak bisa menjangkau nya, aku tidak bisa mengambilnya, hingga kelopak mata ku mulai menutup seluruh penglihatan ku secara perlahan...

....

Di pagi hari yang hangat, murid murid berdatangan menuju sekolah, satu demi satu mengisi seluruh kelas yang ada.

Waktu demi waktu, kelas ku mulai terasa sangat berisik yang berarti murid murid kelas ku sudah mulai berdatangan.

Suara berisik dari kelas sangat menggangu ku, menggangu konsentrasi ku untuk belajar.

Membalik halaman demi halaman buku, mencoba mencerna isi dari buku Pelajaran namun gagal, aku tidak bisa fokus karena orang orang ini tidak bisa diam berbicara, aku ingin sekali menyuruh mereka untuk mengecilkan suara dan kalau bisa aku ingin mereka diam. Suara berisik ini sangat menggangu seolah olah diriku berada di kebun Binatang...

Tapi aku tidak bisa apa apa, karena...

Di dalam kehidupan sosial manusia, manusia tidak bisa hidup sendiri karena manusia adalah makhluk sosial. Meski salah satu orang tidak memiliki teman, setidak nya dia memiliki anggota keluarga sebagai teman sosial. Jadi mau bagaimana pun aku tidak bisa menyangkal hal ini...

Snow in My HeartTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon