𝑩𝑨𝑩 6 [𝑵-𝑨 𝑷𝒆𝒓𝒇𝒖𝒎𝒆]

105 11 2
                                    

*
*
*

Beberapa hari setelahnya.

Kediaman Amartya.


Menjelang malam hari Yoongi masih berkutat di depan laptopnya.

Setelah kejadian kemarin ia masih merasa janggal dan entah mengapa perasaan itu kembali ada.

Perasaan yang selalu membuatnya ingin bertemu Namu dan mengajaknya bermain atau sekedar mendengarkan celoteh-ria sang adik.

Padahal ia tau itu tidak akan pernah terjadi lagi.

Pemilik mata berwarna hazel itu hanya rindu.

Rindu teramat sangat.

Sudah cukup lama.

Dulu jika Yoongi sibuk dengan tugas sekolahnya Namu akan terus menganggunya dengan alasan bosan dan ingin bermain keluar atau setidaknya mereka menonton movie hingga tertidur di sofa empuk ruang tamu.

Namun semenjak ia menjadi sibuk dan memang Joon telah mengatakan jika perusahaan akan jatuh ke tangannya Yoongi begitu giat belajar dan tidak ingin menyia-nyiakan perjuangan sang ayah.

Perkataan Namu yang sering muncul di benak Yoongi terus saja mengelilingi kepalanya seolah-olah ada suara di telinganya.

"Kakak kan masih sekolah, bukan berarti harus bekerja segiat ini."

"Kakak ayo main.. teman-teman ku bilang minggu ini ada taman hiburan di taman kota. Ayo pergi kak!"

"Kak.. ayo makan. Aku lapar. Ibu tidak memasak karena sibuk."

"Kakak ayo keluar"

"Kakak ayoooo main"

"Kak.."


"Kakak.."

Sementara dari arah pintu, Elle yang baru saja datang dan diam di tengah pintu terbuka lebar melihat mata kakaknya hanya memandang kosong.

"Kak?"

"Kak Yoongi!" pekik Elle untuk ke sekian kalinya.

Elle bergegas masuk dan menggoyangkan tubuh Yoongi dengan cepat. "Kakk!"

Yoongi yang sejak tadi fokus memikirkan kerjaan dan sedang mengerjakannya malah teringat akan hal itu lagi.

Ini semua karena Namjoon muncul dalam hidupnya.

Benar. Ia kehilangan kendali setelah pemuda bernama Namjoon Almero muncul di hadapannya.

"Kakak melamun lagi," ucap Elle pelan.

Tangan kecilnya memeluk tubuh Yoongi dengan erat. Ia tau Yoongi sedang mengingat kenangannya bersama Namu.

Sebelum mengucapkan sesuatu, Yoongi hanya menghela nafas berat dan mengusap kepala adiknya dengan lemah. "Maaf, aku banyak kerjaan."

"Kakak memikirkan Kak Namu kan?" Gadis itu menggeleng pelan, ia tau Yoongi hanya mengalihkan pembicaraanya saja.

"Jangan sakit lagi.. ku mohon.. melihat kakak menderita aku tidak suka.. aku tidak suka kakak menyalahkan diri sendiri lagi.. ibu sedih.. ayah sedih.. aku juga kakak.. aku sedih.. dan tersiksa."

𝐄𝐠𝐨Where stories live. Discover now