CHAPTER 18

369 39 6
                                    

Semenjak insiden bangunan tua tersebut, hubungan antara Aamon dan Floryn merenggang. Tak ada lagi jadwal makan bersama, tak ada lagi obrolan maupun sapaan ringan saat bertemu. Jika keduanya tak sengaja bertepatan di koridor, Aamon dengan cepat berlalu dari hadapannya sambil memasang raut yang sangat dingin. Floryn yang ingin mengakhiri perang dingin ini pun terpaksa harus mengurungkan niatnya.

Kastil Aberleen yang sangat besar ini menjadi terasa dingin ketika pemiliknya menunjukkan amarahnya. Floryn sedang mengalaminya dan ia tidak menyukainya.

Dasar Duke egois! Setidaknya kau perlu mendengarkan penjelasanku. Floryn membatin jengkel di kereta kudanya sambil mengingat waktu yang ia lalui sangatlah tidak nyaman.

Dia baru saja kembali dari kota Lumina setelah memilih bunga untuk menghiasi taman di kastil Aberleen. Tugasnya sebagai Duchess selain menjahit dan menulis pembukuan adalah mendiskusikan proyek dan gedung yang Aamon miliki.

Masalah utamanya adalah pria itu tidak mau berbicara dengan Floryn. Gadis itu merengut jengkel mengingat hari-hari yang dilaluinya memantau properti yang diinvestasikan. Kalau dia adalah Floryn yang di masa lalu, mungkin sekarang dia sudah menangis karena tidak tahu apapun mengenai bisnis dan ilmu dasar pembukuan serta lain-lainnya.

Floryn memandang jalanan yang dilaluinya, mungkin dia harus bersyukur karena memiliki ingatan masa lalunya sebagai mahasiswi yang mengambil jurusan teknik.

Meskipun ia akui mengingat masa lalunya tak pernah membuat dirinya merasa lebih baik.

Kriieet.

Tiba-tiba kereta kuda yang dinaikinya terhenti secara mendadak. Floryn nyaris saja terlempar dan mencium kursi kosong di hadapannya.

Belum sempat memulihkan posisinya, ia mendengar teriakan keras dari makhluk yang begitu besar. Meskipun ia tidak tahu bentuknya seperti apa, tapi makhluk itu sudah pasti berbahaya. Floryn meremas tangannya menyadari sebuah plot yang dilupakannya dari His Lovely Lady.

Ada plot dimana Silvanna dan para ksatrianya kesulitan melawan monster ketika mengambil jalan setapak di hutan. Kemudian, Xavier datang menyusulnya dan membantu Silvanna.

Awal mula dimana perasaan mereka mulai bersemi.

Namun plot itu terjadi ketika dirinya di dalam novel telah disudutkan sebagai putri kematian dan Aamon dikirim ke medan perang demi membasmi sekumpulan monster yang mulai menyelundup masuk ke kekaisaran Dawn.

Nyatanya saat ini ia telah menyandang status Duchess setelah menikah dengan Aamon.

Floryn termenung. Apa plot ini menjadi maju lebih awal karena perubahan yang ia lakukan?

Salah satu ksatrianya dari Aberleen, Gerald, mendekati Floryn dengan kudanya. Menyadarkan Floryn dari lamunannya. “Nyonya! Tetaplah di dalam kereta!”

Tubuhnya membeku ketika mendengar perintah mutlak dari ksatrianya. “Aku mengerti.”

Gerald turun dari kudanya, ia memegang pedangnya yang masih tersarung. Dia segera berlari bersama ksatria lainnya demi melawan monster yang masih meneriakkan suaranya yang begitu mengerikan.

Aku takut.

Di tengah suara gesekan pedang bersama getaran bagaikan gempa karena gerakan monster di luar sana, pintu kereta kudanya terbuka. Floryn menoleh dan membelalakkan matanya.

“Kau...”

Orang yang membuka pintu kereta kudanya memberikan seringai miring. “Kita bertemu lagi, putri kematian.”

Dia adalah assasin yang memberikan kunci mawar pada Floryn!

Floryn berusaha menenangkan dirinya, ia bersyukur karena menyimpan pisau kecil di balik gaunnya demi melindungi dirinya. “Apa kau kemari karena ingin membunuhku?”

Becoming Duke's Beloved WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang