"Aku tau kami tidak seharusnya membocorkan identitas pasien. Namun dalam kasus pasien yang kami tangani yaitu anda dan Nona Nun, kami harus saling berdiskusi untuk menentukan langkah yang tepat untuk kami lakukan dalam menangani pasien." Lanjut Dr Tina. Mencoba memberi penjelasan kepada Freen.
"Jika sejak awal tau tentang saya, kenapa anda tidak memberitahukanku sejak awal? Kenapa membiarkan Mama saya menderita lebih lama seorang diri? Membuat saya menjadi orang gila mencari keberadaannya?" Nada suara Freen sedikit meninggi menyadari bahwa dia dan mamanya dibiarkan terpisah.
"Karena saat itu kondisi anda sangat parah. Anda sendiri bahkan berkali kali ingin menyerah dengan hidup anda. Secara emosional anda tidak stabil. Anda tidak bisa mengambil keputusan dengan pikiran jernih. Anda selalu terbawa emosi. Ini sangat berbahaya untuk kalian berdua. Dr Aom pun tidak setuju jika kami mempertemukan kalian disaat kalian dalam fase paling kritis. Lantas siapa yang akan menjaga kalian?" Dr Tina menjelaskan dengan lembut. Berusaha tidak terpancing dengan emosi Freen.
Freen menangis... Dia menyadari bahwa 7 tahun terakhir ini dia hidup sebagai pecundang. Mati tak mampu, hiduppun segan. Tidak ada dalam dirinya yang bisa diandalkan.
"Tapi saya dan Dr Aom sangat salut dengan perkembangan Anda maupun Nona Nun. Kata Dr Aom sudah hampir beberapa tahun ini anda tidak menemuinya. Karir andapun melesat dengan baik dan anda terlihat sangat bersinar. Tidak seperti Freen yang dia kenal 7 tahun silam. Maka dari itu, saya memutuskan untuk menghubungi anda." Dr Tina menepuk punggung Freen lembut. Berusaha menenangkan Freen, memberikan sedikit suntikan semangat kepadanya.
"Kenapa tidak menghubungiku langsung?" Kini tangis Freen mulai sedikit mereda.
"Aku yakin anda akan melakukan tindakan yang tergesa gesa dan mungkin ceroboh kalau saya langsung menyampaikan ke anda. Maka dari itu saya menyampaikannya kepada Saint. Kebetulan saya cukup dekat dengan keluarga Saint."
"......"
"Bagaimana, apa anda bisa berjanji kepada saya untuk bisa lebih kuat lagi, berhenti menyalahkan diri sendiri demi kesembuhan Nona Nun? Anda harus siap dengan gejala mental yang bisa muncul kapan saja? Nona Nun bisa saja tiba-tiba tidak ingat dengan anda. Kalau anda tidak siap dan tidak yakin, saya tidak akan menandatangani surat izin rawat jalannya."
"Saya tidak akan mengecewakan dokter. Saya pasti akan menjaga mama saya dengan baik. Saya akan lebih kuat dari diri saya yang sekarang."
Dr Tina tertawa melihat antusias Freen. Mood Freen berubah seketika, padahal baru bebera menit lalu dia menangis terisak menyalahkan dirinya sendiri. Benar kata Dr Aom. Freen adalah pasiennya yang paling unik.
"Oh iya dok, selama 5 tahun ini siapa yang membayar semua biaya perawatan mama saya?" Ada satu hal yang membingungkan bagi Freen. Bagaimana bisa mamanya bertahan di rumah sakit ini selama bertahun tahun tanpa adanya biaya perawatan? Tidak mungkin semuanya gratis karena ini adalah RS swasta. Bukan milik pemerintah.
"Anda sendiri" Jawab Dr Tina singkat.
"Ha?" Freen menampakkan wajah cengo nya. Tidak percaya dengan jawaban Dr Tina barusan.
"Anda ingat yayasan tempat anda sering berdonasi? Yayasan yang didirkan oleh Dr Aom? Sebagian uang yang anda donasikan dialihkan untuk biaya perawatan Nona Nun"
Freen tidak menyangka kebaikan kecilnya ternyata untuk kebaikan dirinya sendiri.
"Baiklaah... Silahkan habiskan teh anda. Kemudian kita temui Nona Nun dan Khun Saint. Mereka pasti telah menunggu kita"
--------
Freen, Saint dan Mama Nun kini telah dalam perjalanan menuju bandara. Mereka harus segera kembali ke Bangkok karena Freen masih ada jadwal yang tidak bisa diundur lagi. Cukup hari ini dirinya absent dari jadwal doa bersama sebelum proses syuting perdana filmnya dimulai esok hari. Bersyukurnya Saint benar benar telah memprhitungkan dan menyiapkan semua kebutuhan perjalanan hari ini sehingga tidak merepotkan Freen.
ESTÁS LEYENDO
ITS NOT SAME ANYMORE (END)
FanfictionMerangkul dalam suka dan duka Saling memberi kenyamanan dikala gundah Menangis bersama disaat ada yang tersakiti Tiada hari tanpa bersama Seperti bulan dan bintang Namun kini semuanya berubah Hening, saling melewatkan dan enggan untuk menyapa Menjad...
THE TRUTH ABOUT FREEN part1
Comenzar desde el principio
