Chapter 03.

47 12 0
                                    

Masih ada waktu 2 bulan sebelum Velly pergi melaksanakan tugas militer. Olivia dan keluarga nya juga sudah tinggal bersama di mansion. hampir setiap hari Olivia dan Velly bertemu, semakin hari Velly terus tersenyum saat berpapasan dengan Olivia. beda dengan Olivia, justru ia tidak suka. tetapi karena adab kerajaan, ia harus membalas senyuman Velly dengan senyuman nya juga. tinggal di tempat asing ini, yang benar benar jauh dari rumahnya membuat dirinya di kekang dengan tumpukan isakan yang tidak bisa ia keluarkan.

Hampa, setiap hari dia hanya di ajarkan tentang tata krama, adab, adat, atau apapun tentang Adjahaag. benar, setelah Velly naik takhta sebagai Empress, dia akan menjadi Duchess yang harus berwibawa juga seperti Velly. dia tidak sudi, tapi dengan dirinya menjadi Duchess Adjahaag keluarga nya pasti bahagia. baiklah, akan dia lakukan.

"Nyonya, sudah waktunya sarapan dengan Nona Duchess." pagi ini keluarga kerajaan yang lainnya sedang pergi ke luar negeri Adjahaag, mereka sedang ada pertemuan dengan menteri pendiri. jadi, sekarang meja makan kerajaan hanya di isi oleh Velly dan Olivia. mereka berhadap hadapan, tidak ada perbincangan, keduanya menikmati makanan. Velly selesai lebih dulu, kemudian ia pergi meninggalkan Olivia sendiri. hah, rasanya benar benar bosan. Velly sibuk dengan dunianya sendiri, tanpa melihat ke arah tunangan nya.

Olivia pergi keluar mansion, ditemani dengan kepala pelayan. "Laylha, kau bisa pergi sekarang." --- "tapi nyo-"

"tak apa, aku bisa kembali. tolong, biarkan aku sendiri." suruh nya, kepala pelayan mematuhi. Laylha pergi meninggalkan Olivia yang masih berdiri di halaman samping mansion, tetapi posisi nya sudah berada di luar mansion. dibelakang nya, terdapat pohon besar yang sangat hijau juga lebat dedaunan nya, ia kemudian mendaki gunung rerumputan untuk mendekati pohon itu. angin berhembusan, menabrak kulit putih Olivia, menerbangkan rambut nya ke arah samping, matanya terfokuskan dengan buah yang ada di pohon itu. pohon barberry! buah itu adalah buah yang di janjikan eric kalau suatu saat dipernikahan mereka, buah bearberry akan menjadi minuman khas di acaranya. air matanya mengalir, selama ini Olivia belum bisa melupakan eric. "kau menangis?" suara itu berasal dari samping kirinya, Velly. ia kemudian mengusap air mata di pipinya, setelahnya ia menengok dan menatap Velly bahwasanya tidak terjadi apa apa. "ah, kau kelilipan ya." keduanya hanya saling tatap, dengan postur tubuh Velly yang sedikit lebih pendek dari Olivia. tangan kanan Velly yang ia masukan ke dalam saku celananya, tangan Olivia yang saling menggenggam di depan tubuhnya, juga angin yang meniup tubuh mereka dengan pelan.

Mata Velly yang sedikit menaik untuk melihat tepat bola mata Olivia, mata Olivia yang sedikit menurun untuk melihat bola mata Velly. Bisu, tidak ada perbincangan sampai akhirnya Velly melewati Olivia begitu saja.

Olivia ditinggal di bawah pohon yang hijau ini, entah mengapa mansion yang menjadi surga untuk orang lain justru bagi Olivia tempat ini adalah neraka.

Bulan 4 tahun 3855, hari 06.

"semoga pelatihan militer mu berhasil ponakan ku."

"dengan ini, kau akan menjadi kebenaran Adjahaag yang membawakan kami kemenangan."

"cepatlah kembali, takutnya Olivia justru dinikahkan dengan laki laki." pria itu tertawa kecil, Velly menatap Olivia yang tak jauh dari tempat ia berada. Cantik, Velly tidak bosan menatap wajah cantik milik Olivia meskipun hanya beberapa detik lamanya. mobil kerajaan sudah sampai dan berhenti di depan pintu utama mansion. Olivia, ia melihat Velly berjalan semakin jauh dari tempat ia berada. dilihatnya punggung Velly dengan seragam militer tanpa atribut satupun, memasuki mobil. jendela mobil belum sepenuhnya tertutup, Olivia masih melihat jelas wajah Velly, didalam nya Velly menggunakan topi militernya. kedepannya, Olivia akan melihat wanita dewasa yang akan kembali membawa gelar dan atribut yang meningkat pesat di diri Velly. Mobil berjalan, meninggalkan area mansion, perjalanan Velly untuk mengejar takhtanya sudah dimulai.

I can't enough see ur faceDonde viven las historias. Descúbrelo ahora