BAB 55 (sejak kapan kita menjadi akrab -4)

1K 109 5
                                    





       Aroma menenangkan dari hawa hujan yang telah reda membuat mata itu terpejam beberapa kali dalam waktu yang lama. Dengan bersandar di dahan pohon, Edward duduk dengan tidak bersemangat.

     Kemeja putih casual yang ia kenakan terlihat hampir mengering setelah ikut terguyur hujan beberapa waktu lalu. Edward hanya menghela nafas. Sejak sepeninggalan Kartein, Edward selalu mengambil tugas untuk membersihkan monster di perbatasan wilayah lacrea. Jika sebelumnya Edward selalu bersemangat melakukan berbagai hal bersama Kartein, kali ini Edward melakukan kegiatan memburu monster hanya untuk mengisi kekosongan hati nya.

    Ia merindukan sosok sahabatnya yang pendiam dan selalu terlihat cuek. Itu sebabnya Edward selalu bersemangat untuk selalu mengganggunya. Namun saat ini Edward seperti botol kosong. Matanya tidak lagi memancarkan semangat dan ia menjadi lebih diam. Mikaela di tunjuk sebagai pengawal pribadi dari pangeran Edward atas perintah dari Maxmillan. Karena setelah Kartein tiada, tidak ada yang mengisi kekosongan jabatan dari keluarga Floyd. Max sibuk menjadi Duke baru dan Cyril..
Tentu saja Maxmillan tidak akan membiarkan adik kesayangannya itu pergi berburu monster dengan alasan keamanan dan kesehatan. Sehingga Mikaela yang ditunjuk sebagai perwakilan Floyd. Hal ini juga tidak dipermasalahkan karena Mikaela telah membeli gelar Baron atas kekuatan keluarga Floyd. Sehingga tidak ada yang menentang hal ini.

    Mikaela hanya memandang Edward dari bawah pohon. Sesekali mendongak ke atas untuk berjaga-jaga jika Edward menghilang.
Tak lama, terdengar suara elang terbang mengitari area tersebut. Sekali lihat pun itu adalah elang pengantar surat milik keluarga Floyd.

     "Kenapa Tuan Max memberi surat lewat elang? Apakah ada sesuatu yang berbahaya selagi aku tidak di sana. Aku mengkhawatirkan keselamatan keluarga Floyd". Mikaela langsung mengambil surat dari kaki elang tersebut.

     " Ada apa? " Tanya Edward yang telah turun dari dahan pohon.

     "Entahlah, tuan Maxmillan mengirimkan sebuah pesan padaku, biasanya ini sesuatu yang mendesak, aku takut terjadi sesuatu di dukedom" Jawab Mikaela.

     "Boleh aku yang membaca surat itu? "

     "Tentu saja". Mikaela menyerah secarik kertas itu pada Edward.

     Edward terlihat serius setelah membaca surat itu. " Kita semua kembali secepatnya ke istana? " Seru Edward kepada seluruh anggota tim nya.

     "Huh? Kenapa tiba-tiba? " Tanya Mikaela.

     "Kakakku sepertinya merencanakan sesuatu lagi, entah ini adalah keinginannya atau perintah dari Ratu. Yang jelas aku tidak bisa membiarkan Cyril berada di istana tanpa se penglihatanku"

      "Apa?! ". Mikaela terkejut. Mengingat peristiwa tenggelamnya tuan Cyril saat di istana. Hal mengerikan itu sangat sulit untuk di lupakan. Karena rentetan peristiwa itulah ia sekarang berada di sisi Edward dan bukan Maxmillan.

     " Ayo kita kembali, aku tidak mau di kutuk oleh kartein jika terjadi sesuatu pada adiknya". Kata Edward sambil menaiki kudanya.

    "Kau benar tuan" Ucap Mikaela patuh.

     Mereka pun bergegas menuju istana. Membutuhkan waktu 10 jam untuk sampai ke istana dengan kecepatan kuda.

*****

   Saat ini di dalam istana tepatnya di ruang makan istana Cyril berada. Ia terpaksa datang ke istana atas undangan dari Raja Lacrea. Ini hanya bentuk simbolis karena Cyril merupakan calon anggota kerajaan karena berhubungan dengan putri Anastasia.

   Pada dasarnya ini hanyalah permintaan putra mahkota Leaven yang menginginkan Cyril untuk datang ke istana. Karena dari tindak tanduk Cyril, mana mungkin Cyril akan datang ke istana atas kemauannya sendiri.

Dancing On Ice In The Moonlight  [END] [PROSES REVISI] Where stories live. Discover now