𝑩𝑨𝑩 1 [𝑻𝒂𝒎𝒖]

333 19 4
                                    

*
*
*

Seorang lelaki sedang menikmati secangkir wine ditangannya. Menyapa para tamu undangan dengan senyuman manis, disebelahnya ada wanita seksi dan anggun menemaninya.

"Ayah."

"Hm??" lelaki itu menoleh dengan senyuman.

"Aku akan pulang," ucapnya lagi. Kali ini ia benar-benar akan pulang tanpa menunggu jawaban lelaki yang sudah lumayan berumur itu di depannya.

"Ayolah nak tunggu sebentar lagi teman ayah akan datang," jawab lelaki itu memelas dengan tatapan nya yang pasti anaknya tidak bisa menolak.

Yoongi namanya. Pemuda dengan mata berwarna hazel itu memutar bola matanya malas. Sudah berjam-jam ia menunggu. Dengan janji dari mulut ayahnya keluar sejak sore. Sebenarnya Yoongi hanya ini tidur hari ini. Badannya terasa sangat pegal karena kerjaan kemarin.

"Adikmu mana?" tanya wanita di sebelah ayahnya. Perempuan pertama yang sangat ia cintai dengan sepenuh hati.

"Aku tidak tau bu." Yoongi duduk setelah itu. Jujur saja punggungnya terasa mulai sakit sekarang. Namun karena permintaan sang ayah ia merasa bisa menahan sedikit lagi.

"Baiklah. Tunggu sebentar ya, jika sudah bertemu dengan teman ayah juga ibu, kau boleh pulang nak," ucap wanita itu dengan lembut.

Benar saja, Yoongi semakin menahan semuanya. Sebenarnya selain badannya sudah terasa tidak enak, ia merasa sangat mual sekarang. Di tengah kerumunan orang banyak seperti ini membuat dirinya terasa aneh.

Wanita yang selalu Yoongi panggil dengan sebutan ibu itu mendekati Yoongi. Mengusap-usap punggung anaknya dengan lembut.

"Nanti ibu suruh pelayan menyiapkan sup ayam buatan ibu. Ibu tau kau sudah sangat pening sekarang."

Begitu mendengar ucapan ibunya Yoongi bisa menemukan kata yang tepat untuk dirinya. Ia merasa sangat penat, pening, lelah, dan bahkan rasanya ingin muntah meskipun tidak.

Tak selang beberapa lama, sedikit kehebohan terjadi di depan pintu masuk. mata Yoongi menyipit ia mendapati sepasang suami-istri dengan beberapa pengawal di sampingnya. Pakaian mereka yang cerah membuat mata Yoongi sedikit takjub.

Suaminya hanya memakai jas hitam dengan dasi berwarna peach cukup menarik, namun yang lebih menarik lagi wanita di sampingnya memakai gaun peach dengan hiasan berlian membentuk bunga di seluruh gaunnya.

Yoongi berdiri setelah itu. Ia yakin ini adalah tamu ayahnya yang ditunggu-tunggu.

"Maaf datang terlambat sobat," sapa lelaki ber jas hitam dengan dasi warna peach tadi.

Acara sesi tamu datang berlangsung cukup lama, bahkan Yoongi melihat ke arah ibunya tengah bercium pipi-ria dengan wanita yang memakai gaun berwarna peach tadi.

"Bagaimana kabar mu Joon?" sapa lelaki ber jas itu. Lalu tersenyum sangat lebar.

"Aku baik, sangat baik Juan. Bahkan sudah habis 5 gelas wine di sini." Joon menatap ke arah Juan dengan tatapan seperti itu Juan tau, lelaki yang tidak jauh beda umurnya tengah menjulid.

"Jangan begitu," jawab Juan kesal namun tangannya berayun memukul pundak tegap Joon lalu tertawa keras.

Yoongi yang sejak tadi melihat interaksi kedua lelaki yang berumur itu menatap malas dengan helaan nafas. Ayahnya- tuan Joon Amartya akan selalu begitu jika bertemu dengan temannya yang lain. Terlalu banyak basa-basi yang sebenarnya Yoongi tau itu menghabiskan banyak tenaga.

Bahkan kedua wanita di samping dan depannya sudah tertawa sejak tadi. Menyetujui lelucon mereka padahal menurut Yoongi itu aneh.

"Ibu.." bisik Yoongi di telinga Sarah- ibu Yoongi.

𝐄𝐠𝐨Where stories live. Discover now