4. Pertemuan

4.9K 214 0
                                    

Hari ini adalah hari Minggu, dimana Mario akan menghabiskan waktunya bersama dua orang tercintanya. Biasanya Anjani hanya mengajak anak anaknya menonton TV untuk menikmati hari liburnya, namun berbeda dengan hari ini. Anjani justru mengajak Mario dan Alesha untuk berbelanja beberapa kebutuhan make up dan berbelanja sebagai self reward.

Mario yang duduk di kursi kemudi hanya mendengarkan ocehan dua perempuannya dibelakang. Yaaa benar, hari ini Mario bisa dibilang cosplay Sopir pribadi, tetapi ia justru senang karena hal ini hanya bisa didapatkan ketika weekend saja.

"abang, kamu gamau nikah apa?" celetuk mama Mario ketika diperjalanan.

"Tiba tiba banget mah" Jawab Mario dengan santai.

"Ya usia kamu udah semakin tua bang, mama khawatir jangan jangan kamu ga tertarik sama perempuan lagi, gara gara kebanyakan sama Ulo" Celetuk mama Mario yang menimbulkan lirikan dari sang anak dari spion depan.

"Mah, aku masih suka perempuan, cuman emang belum ditemukan sama yang tepat" Jelas Mario kepada sang mama.

"Mama kenalin sama anaknya temen mama mau ga bang? Anaknya cantik, sopan, karirnya bagus"Ucap Mama Mario.

"Yaampun ma, ini bukan jaman siti nurbaya" Elak Mario.

"Yaelah bang, kenalan aja dulu" Ucap mama Mario.

Mario tidak menanggapi perkataan mama nya, karena semakin ditanggapi akan semakin ngelantur kemana mana.

Sampailah mereka di mall tujuan, dua perempuan kesayangannya sedang asyik bergandengan dan memilih beberapa toko barang yang akan mereka kunjungi, sementara Mario hanya bisa menghela nafas atas kelakuan mereka.

Tiba di toko baju, ada beberapa fashion perempuan dsn laki laki yang berbeda tempat, Anjani dan Alesha menuju ke tempat dress sementara Mario menuju ke fashion Pria yang ada di pojokan. Ia memilah beberapa Jacket yang akan ia beli.

Setelah memilah beberapa Jacket dan memasukannya ke dalam kantong belanja yang disediakan, Mario beralih ke tempat kemeja lengan panjang dan memilih beberapa warna gelap. Mario menyukai warna gelap sehingga satu lemari bahkan tidak ada bajunya dengan warna terang.

Tidak sengaja tangannya menyentuh tangan lain yang juga ingin mengambil kemeja yang sama, kemeja polos warna dark grey.

"Eh sorry" Ucap Mario spontan kemudian melihat pemilik tangan itu ternyata wanita yang akhir akhir ini sering ia temui. Wanita berhijab dengan penampilan sederhana, namun apa saja yang ia pakai rasanya akan cocok dibadannya.

"Eh iya ambil aja mas, saya ke yang lain" Ucap Shakeela yang melepaskan tangannya dari kemeja yang ia pegang kemudian beranjak pergi.

Mario tidak mencegah apapun, ia merasa setiap pertemuannya dengan Shakeela adalah hal yang tidak di sengaja dan tidak akan bertahan lama, kejadian yang terus berulang adalah bertemu, berbicara sebentar kemudian pergi. Itu menimbulkan rasa penasaran salam benak Mario.

Skip.

Dua wanita yang selesai dengan pekerjaannya memilah beberapa barang yang dibelinya, Mario mengeluarkan kartu debit nya untuk membayar semua belanjaan mama dan adik kesayangannya.

"Abang, adek.. ke foodcourt dulu yuk. Ketemu teman mama" Ajak Anjani kepada kedua anaknya.

"Iya ayo" sahut kedua anaknya.

Kini mereka berada di food court dan telah memesan minuman beserta camilan sembari menunggu teman mama nya datang.

Wanita paruh baya itu tak henti hentinya memainkan ponselnya untuk mengabari temannya bahwa ia sudah ada di lokasi.

"Eh Arumi.. sini" Teriak Anjani dengan melambaikan tangannya.

Mario menoleh ke belakang dimana mama nya itu melambaikan tangan. Teman mama nya tidak hanya sendirian, melainkan datang dengan anak perempuannya.

"Eh apa kabar jeng, lama banget ga ketemu ya.. terakhir kayaknya reuni SMA tahun lalu hahaha" Ucap kedua sahabat karib yang lama tidak berjumpa.

"Eh iya udah lama ya, setahunan mungkin. Kenalin ini anak aku Shakeela" Ucap Arumi yang disambut hangat oleh Anjani. Shakeela pun mengulurkan tangannya kepada Anjani untuk diciumnya.

"Cantik banget. Kayaknya semua orang kenal deh jeng sama anakmu, ini kalau ga pake masker pasti udah pada heboh minta tanda tangan hahaha" Canda Anjani kepada Arumi.

"Ah tante bisa aja" Sahut Shakeela dengan malu malu.

Sementara Mario dari tadi masih mencerna, kenapa idola masyarakat yang di idam idamkan oleh semua orang bahkan sahabatnya sendiri malah sekarang ada dihadapannya.

"Ini gue ga mungkin dijodohin kan" Batin Mario.

"Eh kenalin juga jeng ini Mario anak pertama ku dan ini Alesha anak bungsu" Perkenalan mereka saling menjabat tangan, sementara Shakeela dan Mario tampak canggung, mereka saling menyadari bahwa mereka memang beberapa kali tidak sengaja berpapasan.

"Kak Shakeela cantik banget, mama ga pernah bilang punya teman yang anaknya artis terkenal" Candaan Alesha untuk mencairkan suasana.

"Mama emang jarang ketemu sama tante Arumi sayang, cuman biasanya contact aja lewat whatsapp" Jawab Anjani atas pertanyaan anaknya.

Obrolan mengalir selama 2 jam namun Mario dan Shakeela terus mematung, hanya sesekali menimpali pembicaraan keduanya. Mario masih menjadi laki laki yang dingin kepada Shakeela, tidak seperti laki-laki yang ia sering temui justru obses kepadanya, tak jarang banyak juga yang menyatakan cinta secara random kepada Shakeela.

"Ga kerasa udah dua jam ya.. aku pamit dulu ya jeng, ini biasa si Shakeela mau ada kumpul di labelnya bahas kerjaan. Gatau siang malam dia kerja terus" Ucap Arumi.

"Ih engga tante, mama emang suka lebay" Jawab Shakeela menimpali ucapan mama nya.

"Kamu ini lucu sekali. Kalau nanti udah menikah harus bisa menempatkan diri antara pekerjaan dan menjadi istri yang baik ya nak" Ucap Anjani sambil mengusap lengan Shakeela.

"Masih lama tante" Ucap Shakeela.

"Kata siapa masih lama" Ucapan Anjani yang membuat Shakeela mematung. Ia tidak tahu apa maksudnya, namun ia tidak ingin menimpali karena ia sudah terburu buru untuk pulang dan menyelesaikan urusannya.

Mario sekeluarga pulang dengan kelelahan mengelilingi mall hari ini. Alesha sudah tepar di kursi penumpang belakang sementara Anjani menemani anak laki lakinya disamping kursi kemudi.

"Cantik kan, anak teman mamah?" Ucap Anjani secara tiba tiba.

"Iya" Jawab Mario yang membuat Anjani juga tersenyum.

MY FAVORITE FANBOYWhere stories live. Discover now