3. Guest Star

5.4K 215 2
                                    

Memulai hari dengan sarapan pagi merupakan aktivitas yang dibiasakan oleh keluarga Mario. Dengan kepadatan jadwal kerja dan kuliah anak anaknya, Mama Mario terpaksa harus tegas soal makanan dan kesehatan anaknya. Ia tidak mau hal sepele seperti lupa sarapan akan membuat anaknya jatuh sakit.

"Ma, io berangkat dulu ya.. ada urusan penting.. udah di buru-buruin sama ulo nih" Ucap Mario yang mencium kening mama nya dengan menggigit sepotong roti yang belum habis.

"Yaampun, dihabisin roti nya. Hati-hati abang" Ucap Mama Mario.

Mobil Pajero sport warna hitam telah terparkir gagah di halaman rumah Mario dan siap untuk dikemudikan.

Mario baru saja mendapatkan kabar dari Pak Rizal bahwa beliau setuju dengan ide yang diberikan Paulo. Acara anniversary Mineral akan di adakan di lapangan GOR yang cukup luas dan nantinya akan ada beberapa stan kecil sebagai partner sponsor ship.

Mario terburu buru karena Paulo tidak henti hentinya menelfon dirinya, ada sedikit kendala soal guest star yang akan diundang di acara tersebut.

Sampailah mario di depan gedung kantornya, seperti biasa Paulo sudah bertingkah heboh.

"io io ioooo gimana ini... Ternyata bulan Januari tanggal 12 itu Shakeela udah ada job lain io, mau diundur aja acaranya ?" Ucap Paulo yang gimmick pusing memegang kepala nya.

"Lu gila, perkara guest star doang mau undur acara, kenapa jadi kita yang ngikutin jadwalnya dia" Jawab Mario dengan santai nya.

"Ya tapi kan Pak Rizal juga udah setuju" -Paulo

"Ini soal Pak Rizal atau soal idola lu?" Sarkas Mario.

"Hehe.. gimana ya io, nanti malem Shakeela ada perform di mall Jaksel nonton yuk io, biar lu tau kualitas dia" Ajak Paulo kepada Mario.

"Mager" -Mario.

"Gue jemput io, gada penolakan" Ucap Paulo.

"Lu mending cari cewe dari pada gue mulu yang di ribetin ulo" -Mario.

"Minimal ngaca" -Paulo.

Mario tidak menggubris perkataan Paulo, ia langsung menuju ruangannya untuk memikirkan kemungkinan kedepan untuk masalah guest star itu.

Mario tidak menemukan jawaban, rasanya kepala nya penuh. Ia harus keluar sebentar untuk menyegarkan pikirannya.

Mobil Pajero sport warna hitam diparkir di sebuah cafe berukuran cukup luas, ia keluar dari mobilnya dan menuju kasir untuk memesan sekaligus membayar minuman yang ia pesan.

Mario membawa segelas kopi hangat dan memilih meja yang kosong untuk ia tempati. Dimeja itu terdapat earphone tergeletak dan ia mulai menyentuh benda itu

Plakkk

Satu tangan di tepis oleh tangan seorang perempuan mengenakan pakaian tertutup lengkap dengan topi dan masker.

"Mas maling ya, jangan macem macem saya teriak nih" Ucap wanita itu.

"Eh lu yang jangan sembarangan nuduh orang. Lagian meja ini kosong tiba tiba ada orang gajelas dateng marah marah" Ucap Mario.

"Eh sembarangan. Ini ada earphone ya jelas masih ada penghuninya, ini juga ada kopi belum abis. Mas nya bikin bete aja" Ucap perempuan itu yang langsung pergi meninggalkan tempat nya debat nya dengan Mario.

Mario hanya menggelengkan kepala melihat tingkah aneh perempuan yang tiba tiba datang dan menuduhnya maling.

"Emang bener. Pasal 1 perempuan selalu benar" Ucap Mario berbicara sendiri.

Setelah selesai dengan urusannya, Mario langsung pulang untuk merebahkan badannya. Walaupun belum selesai jam kerja, namanya juga bos. Bisa kemana aja yang penting urusan kerjaan kelar~

Toktoktokkkk

Suara ketukan pintu membuat Alesha keluar membukakan pintu, namun sosok Paulo pria aneh teman kakak nya langsung masuk ke rumah itu bahkan langsung ke kamar Mario tanpa dosa. Paulo sudah dianggap seperti keluarga sendiri walaupun posisinya memang bawahan Mario, namun Paulo sudah berteman sejak kecil dengan Mario, jadi bisa dibayangkan bagaimana sikap Mama Mario yang sudah menganggapnya anak sendiri.

"io bangon yokkk, Shakeela tampil jam 20.00 nih takut macet jalannya" Ucap Paulo menarik selimut yang dikenakan Mario, Mario sedang tidak tidur, hanya rebahan untuk merilex kan pikirannya.

"Brisik banget ya tuhan. Ulo, lu gabisa ya ga ganggu gue gitu" Ucap mario.

"Gabisa io. Udah yok"

Sampailah mereka di mall yang mengadakan acara event tahunan untuk sebuah produk, guest star nya Shakeela dan Nafisa.

"Tuhkan udah rame banget nih. Shakeela belum dateng keknya tapi udah hampir" Ucap Paulo yang heboh mengabaikan Mario yang sedari tadi mengikuti langkahnya.

Sembari menunggu sang artis datang, Mario pamit pergi ke toilet terlebih dahulu.

Brakkk.

Mario tertabrak seseorang perempuan yang terburu buru dengan beberapa pengawal yang ada di luar toilet.

"Kaya pernah lihat, siapa ya", batin Shakeela.

"Eh maaf maaf mba" Ucap Mario sembari menatap gadis itu namun Mario malah nge freeze, ia yakin gadis itu adalah artis yang ditunggu tunggu oleh penggemarnya.

"Eh iya" Ucap Shakeela terburu buru keluar Toilet dan di dampingi banyak pengawal disana.

Setelah mematung beberapa menit, Mario kembali ke tempat Paulo berdiri untuk menyambut sang guest star yang telah ia temui di toilet.

",Cakep banget kann" Ucap Paulo kepada Mario.

"He em" Jawab singkat Mario.

Mario terus memperhatikan penampilan Shakeela. Ia seperti dibawa mengalun kedalam penampilan yang disajikan oleh Shakeela. Tanpa ia sadari terbit senyuman kecil dari bibirnya.

"Nah kan senyum juga tuh bibir. Jangan kecantol, Shakeela punya gue" Ucap Paulo yang diam diam memperhatikan sahabatnya tersenyum melihat penampilan Shakeela.

"Apaan sih senyum doang" Mario mengelak.

"Idih, gengsinya setinggi monas" - Paulo.

"Udah gua mau balik. Lu terserah deh" Ucap Mario kepada Paulo.

"Belom kelar anjink io, nanggung amat" Ucap Paulo menarik kembali lengan Mario.

"Oke 10 menit" -Mario.

Setelah 10 menit,Mario dan Paulo kembali ke parkiran untuk pulang, karena tujuan mereka memang hanya ingin menyaksikan penampilan Shakeela malam ini.

"Gimana ? Cakep kan? Tapi bingung ini dia ada job tanggal segitu" Ucap Paulo yang masih teringat tentang agendanya.

"Udah, kalo rejeki ga bakal kemana. Kalo nanti diganti artis lain yasudah" Ucap Mario.

"Gabisa. Akan gua usahakan!" ucap Paulo.

MY FAVORITE FANBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang