/1\

2.5K 172 2
                                    

"Hah ... ha ..."

Dia melangkah mundur. Kakinya lemas hingga dia merosot ke lantai. Matanya yang sudah terbendung air mata tidak kuasa lagi menahannya. Kedua tangan bergetar hebat hingga menimbulkan suara pada kertas digengamannya.

Hati wanita itu sangat terluka. Kertas yang berisi tentang berita kehamilan tersebut tercantum sebuah nama.

"Carissa Karenc".

Sudah berkali-kali dia mendengar nama itu hingga muak rasanya. Seorang model cantik yang sedang naik daun, selain karena kecantikannya dia juga populer karena akhir-akhir ini dirumorkan menjadi simpanan Karl Jheclon Turnes. Pria muda tampan yang di usia mudanya sudah mampu memimpin perusahaan keluarga besarnya.

Dan pria itu adalah suami dari wanita menyedihkan ini. Ya, dia Seanna Raneem. Seorang wanita yang cintanya bertepuk sebelah tangan pada suaminya sendiri. Sedari awal dia berusaha untuk membangun rasa dengan Karl, berusaha menjadi istri yang baik. Namun, hubungan mereka tetap kokoh diam di tempat atau mungkin semakin menjauh. Dibuktikan dengan rumor perselingkuhannya.

Seanna mencoba menyangkal rumor tidak berdasar itu selama beberapa bulan belakangan. Semua artikel berisi rumor mereka dia abaikan, foto-foto yang tersebar dia acuhkan, hingga akhirnya dia datang ke kantor dan melihat kertas ini.

"Bodoh! kau bodoh, Anna!"

Tidak lama, Seanna menerima sebuah pesan dari nomor tidak dikenal. Kemudian dia membuka pesan tersebut dan terjadilah. Dia melempar ponsel miliknya ke lantai.

Seanna duduk memeluk kedua lututnya. Hatinya menjadi lebih sakit. Dia melihat foto suaminya sedang berdua dengan model itu.

Seanna menuangkan semua kesedihan, kekecewaan, kemarahan, dia curahkan semuanya dengan beberapa tetes air matanya.

Setelah beberapa saat, Seanna merasa lebih tenang. Dia bangkit dan mengambil ponsel yang telah dilemparkan tadi. Sambil menyeka air matanya dia melihat kembali isi pesan tersebut.

Di sana tercantum sebuah alamat di mana Karl dan Carissa berada. Cepat-cepat dia mengambil tasnya dan keluar dari sana. Beberapa pasang mata menatapnya prihatin. Siapa di perusahaan ini yang tidak tahu nasib dari sang wanita yang diabaikan suaminya? Ditambah penampilannya berantakan karena habis menangis, jadi wajar baginya menjadi pusat perhatian. Tapi sebisa mungkin Seanna akan mengabaikan tatapan-tatapan itu, dia mempunyai urusan yang lebih penting.

Seanna memberhentikan sebuah taxi dan menunjukkan alamat yang akan dituju kepada supir. Setelah mobil berjalan dia menghela napas mencoba menenangkan hati dan pikirannya.

'Siapa ayah dari anak itu?'

Setelah melihat surat kehamilan Carissa di ruang kerja suaminya, pikirannya berkeliaran ke mana-mana. Membayangkan bahwa anak dalam kandungan Carissa adalah Karl. Meski memang belum tentu ayah dari bayi di kandungan Carissa adalah Karl. Namun, mengapa surat kehamilan itu ada pada meja kerja Karl? Untuk apa Carissa memberi Karl surat itu? Meminta pertanggungjawaban? Apakah hubungan mereka benar-benar sudah sampai ditahap itu sampai membuat Carissa mengandung?

Seanna tersenyum miris. Bahkan dirinya dan Karl tidak pernah satu hari pun berbagi kamar. Karl selalu membatasi interaksi Seanna dengannya. Awalnya Seanna berpikir bahwa Karl bersikap seperti itu karena mereka menikah melalui perjodohan. Seanna mengira Karl masih tidak dapat menerima perjodohan ini, sehingga Karl bersikap dingin padanya. Oleh karena itu, Seanna selalu berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki hubungannya dengan Karl dan hasilnya ... seperti ini.

Sekarang Seanna baru menyadari alasan dari segala sikap Karl padanya. Karl tidak pernah bisa menerima Seanna karena memang dia tidak pernah ada di hatinya. Wanita yang benar-benar singgah dalam hati dan pikirannya hanya Carissa. Carissa. Carissa.

In This Life, I Will Avoid My (Future?)HusbandWhere stories live. Discover now