Si pemuda kim menatap sekitar museum yang terlihat ramai. Dia baru pertama kali mengunjungi museum ini meski doyoung tinggal di paris sudah 3 bulan dia sama sekali tidak berminat untuk berkunjung kemuseum yang membosankan menurutnya.

Jaehyun menyerahkan sepotong roti didepan doyoung. Doyoung yang  melihat itu tanpa banyak bicara langsung mengabil dan memakannya dengan tidak sabaran sampai dia tersedak sungguh doyoung sangat lapar tadi pagi dia hanya sarapan susu vanila saja.

Jaehyun yang melihatnya segera menyodorkan air mineral yang di bawanya kepada doyoung yang kini sedang terbatuk karena tersedak sanwich.

"Makanlah dengan perlahan"

"Aku sangat lapar asal kau tau!" Jawab doyoung dengan mulut yang kembali penuh dengan sanwichnya. 

Pria jung itu meringis pelan merasa tidak enak dengan doyoung.

"Maaf aku lupa memberimu makan tadi pagi"

Doyoung tak menangapi ucapan jaehyun dia kembali memakan sanwich yang tinggal setengah dalam satu suapan penuh.

"Terima kasih atas makanannya jaehyun" ucap doyoung yang dibalas senyum tampan oleh si jung hingga menampilkan dimplenya.

"Itu bukan masalah."

Setelah selesai makan mereka memutuskan untuk pulang jaehyun juga sudah puas mengelilingi museum , sebenarnya hanya doyoung saja yang kembali keapertementnya. Sedangkan jaehyun dia menjemput kekasihnya terlebih dahulu.

.
.
.

Malamnya rose datang berkunjung ke apertement doyoung dengan jaehyun yang membawa dua kotak pizza di masing-masing tangannya.

"Terima kasih doyie karena mau menemani jaehyun untuk kemuseum aku sangat terbantu." ucap rose dengan pipi yang mengembung penuh dengan pizza.

" Telan dulu baru berbicara" ucap jaehyun sambil mengelap noda di sudut bibir gadis itu  yang hanya dibalas cengiran lucu oleh Rose.

"Terima kasih sayang"

Doyoung menatap julid kepada rose. Apa jaehyun tidak merasa malu memiliki kekasih seperti rose? Dia saja sebagai sahabatnya terkadang malu dengan tingkah gadis itu.

"Itu bukan masalah, lagian hari ini aku tidak memiliki rencana apapun"

"Ahhkk doyie saranghae" ucap rose dengan mata sedih yang dibuat-buat. doyoung memutar bolamatanya malas. Dan kembali mengunyah pizzanya.

Setelah itu hanya berbincang yang didominasi oleh rose dan doyoung, sedangkan jaehyun hanya menyimak sesekali menimpali saat ditanya saja.

Hari semakin larut rose harus kembali keapertementnya, Jaehyun ingin mengatar tapi langsung di tolak oleh kekasinya. aprtementnya dengan aprtement doyoung masih satu gedung jadi rose bisa sendiri.

.
.
.

Seminggu sudah jaehyun berada di paris, selama di paris jaehyun hanya diam di apartemen doyoung atau berjalan-jalan saat rose libur dari kuliahnya.

Doyoung jarang ada di apartemen, dia sangat sibuk sebagai seorang pelajar dan doyoung  juga memiliki pekerjaan paruh waktu untuk menambah uang jajannya.

Jaehyun melamun dengan tangan yang mengenggam kaleng bir yang tadi dia beli di minimarket dekat apertement doyoung. Dia sudah sedikit mabuk sekarang. Jaehyun kembali meneguk bir itu dia baru saja bangun tidur siangnya dan moodnya sedang tidak baik setelah menerima pangilan telpon dari ibunya yang menangis sambil mengatakan  bahwa ayahnya berselingkuh lalu mereka memutuskan untuk bercerai.

Jaehyun meremas rambutnya kasar dia pusing, belum lagi keadaan prusahaan mereka yang berada diambang kahancuran akibat ulah ayahnya. Untungnya jaehyun memiliki bisnis sendiri dia tidak mengandalkan uang dari orang tua nya.   

.
.
.

Doyoung menghela napas lelah, dia menutup pintu lalu memasuki unit apartemen yang dia tinggali dengan lesu.

"Huh hari ini sangat melelahkan"

"Bisa-bisanya dosen tua itu memberikan tugas yang sangat menumpuk"

Dia terus mengerutu sepanjang jalan menuju kamarnya, setelah sampai di kamarnya doyoung langsung melempar tas gendongnya asal dan merebahkan badannya di kasur empuk berlapis seprai beruang tanpa membuka sepatu.

"Ahh nyamannya..Hari ini makan dengan apa ya ?" Doyoung bertanya pada dirinya sendiri, setelah melihat jam di ponselnya menunjukan pukul 7 sudah waktunya makan malam.

Dengan malas doyoung beranjak pergi ke dapur setelah dia mengganti pakaian nya dengan hanya mengunakan celana jeans pendek yang hanya sepangkal paha dan kaos putih oversaid yang menutupi celananya.

Doyoung berkutat didapurnya dengan apron pink yang melekat ditubuh kurusnya dia memasak sup udang, saat ini cuaca sedang dingin di luar dan makanan berkuah sangat cocok untuk makan malam hari ini. saat dia akan menyuapkan sumpit berisi nasi doyoung  teringat sesuatu. Ada orang lain di apertement ini selain dirinya. Dan rose bilang pemuda itu belum makan siang juga tak mengangkat telpon rose.

Doyoung beranjak dari duduknya. Dengan malas dia mengetuk pintu kamar kun yang kini ditempati jung jaehyun.

Tok tok.

"jaehyun"

Hening tidak ada jawaban.

Tok tok tok.

Karena tidak ada jawaban dia mengetuk pintu kamar yangyang dengan kasar dan menaikan satu okta suaranya untuk memangil si pemuda jung.

"Jaehyun!"

"Jaehyun! Jung jaehyun! Rose bilang kau belum makan ayo makan terlebih dahulu!"

"Yak!! Jung kau tau kekasih mu itu terus saja menelpon ku!"

Doyoung menghela napas kesal, kalau bukan karena rose yang memintanya untuk mengajak jaehyun makan malam doyoung tidak mau melakukan ini.

"Jung bajingan!"

Dengan tidak sabaran doyoung  membuka pintu yang ternyata tidak di kunci

"Pintu sialan"  umpatnya dan langsung masuk begitu saja. Masa bodo dibilang tidak sopan.

Doyoung di buat terkejut saat melihat jaehyun yang tergeletak di lantai dengan beberapa kaleng bir yang telah kosong disekitar pemuda itu. Karena khawatir doyoung mendekati jaehyun.

"Jaehyun! Ayo bangun jangan mati disini!"

Doyoung mencoba membangunkan jaehyun dengan menepuk-nepuk pipi berisinya

"Eughh"

Jaehyun mengerjapkan matanya lalu tersenyum saat melihat wajah cantik doyoung yang tepat didepannya.

"Cantik "  gumamnya dengan tangan yang mencoba mengelus pipi doyoung tapi langsung ditepis kasar oleh si pemuda kim.

"Apa-apaan kau ini!! Dasar pemabuk"

Jaehyun kembali terkulai di lantai, doyoung semakin panik di buatnya Apalagi setelah dia mengecek suhu badan jaehyun yang sangat panas.

Dengan susah payah doyoung mengangkat tubuh besar jaehyun lalu menidurkannya di ranjang.

"Ck menyusahkan" Doyoung mengerutu kesal  setelah menyelimuti jaehyun sebatas dada. Dan saat akan beranjak pergi pergelangan tangannya ditahan oleh jaehyun yang kini sudah membuka matanya dan menatap doyoung dengan intens membuat doyoung gugup dan risih. Apa lagi saat tangan kekar itu mengusap-ngusap tangannya.

"Jae-jaehyun..ahkk!!"

.
.
.

Tbc.

Aku ubah sedikit-sedikit 😧

EnceinteWhere stories live. Discover now