M&Y - 3

4.2K 678 99
                                    

Jennie menggeliat dalam tidurnya sebelum dia membuka matanya dan merenggangkan otot-ototnya, rasanya ranjangnya sangat luas karena dia menempatinya seorang diri.

Jika di rumah, ranjang miliknya dan Lisa tentu saja sama lebarnya, hanya saja karena dia harus berbagi dengan Lisa, dia tidak memiliki ruang sebesar sekarang, dimana dia bisa menguasai satu ranjang dengan ukuran king size sendirian.

Tapi bagaimana pun juga ranjang yang besar ini rasanya tidak cukup membuat Jennie merasa nyenyak dalam tidurnya, mungkin karena terlalu kosong? Meski harus berbagi ranjang, Jennie tetap lebih suka tidur bersama istrinya, dia suka berada di dalam pelukan Lisa, mendapatkan kecupan setiap akan tidur ataupun saat bangun tidur.

Wajahnya kering rasanya karena belum mendapatkan kecupan dari Lisa sedari kemarin, seperti ada yang kurang di harinya, ini semua karena pertengkarannya dengan Lisa kemarin pagi.

Jennie dalam hati menyadari jika pertengkaran di dalam rumah tangga memang adalah hal yang biasa, ini juga yang dikatakan oleh ayah kandungnya kemarin malam saat memberikan nasihat padanya, meski dia memilih untuk tidak menceritakan tentang masalahnya dengan Lisa pada kedua orang tuanya, namun ada beberapa poin dari nasehat ayahnya yang cukup menyadarkan dirinya.

Salah satunya adalah Appa Kim mengatakan jika Jennie harus lebih mengerti bagaimana keadaan Lisa, bagaimana perasaan pasangannya, Jennie harus sedikit menurunkan sifatnya yang keras kepala dan sedikit egois untuk bisa melewati hukum lima tahun pernikahan.

Jennie juga sejujurnya tidak mengerti kenapa dia sendiri begitu sensitif setiap Lisa membahas tentang anak, dia selalu berpikir jika bisa menikahinya hanya untuk mendapatkan keturunan padahal dalam hatinya Jennie juga mengetahui bagaimana besar rasa cinta Lisa untuknya.

Satu hal yang sebenarnya Jennie sesali adalah bagaimana tingkah gegabahnya karena setiap dia merasa marah ataupun kesal dengan Lisa, yang dia pikirkan adalah langsung pulang ke rumah orang tuanya, padahal seharusnya dia tidak langsung melarikan diri karena masalah sepele sekalipun, dia sendiri mengakui jika ini adalah kebiasaan buruknya.

Bagaimanapun juga dia yang sudah menikah harus lebih dewasa menyikapi masalah yang ada dalam rumah tangganya, seharusnya jadi orang tua yang tidak pernah mengetahui konflik antara dirinya dengan Lisa, kedepannya, Jennie bertekad untuk mengubah hal ini.

Jennie menoleh pada Lisa yang masih terlelap di sofa kamarnya, dia jadi tidak tega melihat Lisa yang berbaring disitu, ditambah karena tubuh Lisa yang tinggi, sofa yang berukuran sedang itu tidak cukup untuk keseluruhan tubuh Lisa, kaki Lisa menekuk di atas sofa.

Tidak ada selimut, tidak ada boneka wortel yang biasanya Lisa peluk sebagai pengganti Jennie, Lisa yang tidak tahan dingin begitu meringkuk di atas sofa, ditambah Lisa juga hanya menggunakan satu lapis piyama yang tidak begitu tebal.

Jennie menyikap selimut dan memutuskan untuk bangkit, dia duduk di pinggir ranjang terlebih dahulu, menatap istrinya yang masih terlelap dengan nyenyak, entah kenapa hati Jennie terenyuh karena Lisa benar-benar mendengarkan ucapannya, padahal bisa saja Lisa diam-diam naik ke atas kasur dan bergabung dengan Jennie, tidak akan nyaman tidur di sofa meski hanya untuk satu malam.

Selama tiga tahun usia pernikahan mereka, Lisa memang selalu memperlakukan Jennie dengan baik, dia memang terkadang keras kepala, tapi Jennie mengakui bagaimana Lisa yang rela berkorban untuknya.

Jennie kemudian bangkit dan menghampiri Lisa, dia menurunkan tubuhnya untuk duduk di lantai, atau lebih tepatnya di hadapan wajah Lisa, Jennie juga baru menyadari jika istrinya memakai kaus kaki, untuk mengurangi rasa dingin, mungkin? Padahal di dalam lemari Jennie ada sebuah selimut dengan ukuran yang lebih kecil, kenapa Lisa tidak mengambilnya saja? Benar-benar kaku.

ME & YOU - JENLISA [G×G]Where stories live. Discover now