40. dimana rumah yang sebenarnya?

89 17 6
                                    

Abim menghampiri Alleta yang kini tengah terisak didekat dinding kamar orang tua mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Abim menghampiri Alleta yang kini tengah terisak didekat dinding kamar orang tua mereka.

"Al..", panggilnya,Alleta mengadah,menatap Abim penuh tanya.

Alleta mendekat kearah Abim, sebelum itu dia menyeka air matanya kasar,dan menatap Abim tajam,Alleta meraih kerah baju Abim,dan menatap abangnya itu bengis.

"Jawab jujur,gue siapa lo?!", nada bicara Alleta tidak bersahabat, Alleta menyentak kerah itu sekali.

"Lo adik gue Alleta",Alleta berdecih,teman Abim yang tak mengerti hanya bisa melihat adik dan kakak itu.

"Bohong,gue siapa?, gua anak siapa?,gue siapa bang?..." Alleta mengendurkan cengkraman nya pada kerah Abim,dengan cepat Abim memeluk orang yang sudah menjadi adiknya itu, ayah dan bundanya yang mendengar suara ribut pun keluar dari kamar mereka.

"Lo adik gue Al,lo anak bunda sama ayah, lo keluarga kita", Alleta menggeleng ribut, dan melepaskan pelukan Abim, dan menatap remaja itu kembali.

"Alleta?", suara itu, suara yang Alleta rindukan,tapi fakta yang harus ia terima,membuat Alleta terlihat tidak seperti biasanya.

Alleta berbalik dan menatap kedua orang yang telah menjadi orang tuanya selama 15 tahun ini,"bunda?,kenapa ga bilang sebelumnya?,Alleta udah tau", bundanya itu menyergit bingung, dan kemudian mendekat ke arah Alleta,dan mengusap air mata yang jatuh dari mata putrinya, dia tersenyum, dan mencium pucuk kepala putrinya.

"Apa?,Alleta tau apa sayang?", Alleta mundur selangkah dan tersenyum kecut, membuat bundanya itu terkejut.

"Alleta bukan anak kalian kan?, Alleta anak yang kalian ambil dari panti asuhan,Alleta cuma anak yang kalian ambil, bukan lebih,Alleta bukan adik kandungnya bang Abim",wanita itu menggeleng ribut,dan ingin mendekat lagi,namun melihat Alleta yang menggeleng sembari menatapnya,membuat ia berhenti di tempat,ayahnya pun tekejut, walaupun hanya sebentar, sementara Abim,dia berusaha agar Alleta tak tau,namun akhirnya semuanya terungkap juga.

"Engga nak,kamu anak bunda, bunda yang udah rawat kamu dari kecil,bahkan waktu kamu bisa jalan,bunda orang yang pertama kali ngeliat itu,kamu anak bunda nak", Alleta menggeleng,air matanya tak pernah berhenti,sekuat apapun dia menahannya,air mata itu tetap saja luruh tanpa pamrih.

"Bahkan orang tua asli Alleta aja ga pernah mau Alleta,jadi Alleta ga mau berharap bun,sakit rasanya,ternyata Alleta bukan anak kalian,Alleta ga sepenting itu ya,semua orang ga pernah berharap Alleta ada kan?", Alleta memandang orang yang menjadi ayahnya.

"Yah,makasih buat waktunya, Alleta bahagia bisa jadi anak ayah sama bunda,maaf kalau selama ini Alleta udah ngerepotin kalian,Alleta minta maaf kalau Alleta udah pernah bicara ga sopan,Alleta sayang kalian, tapi sakit karena kalian ga pernah bilang itu ke Alleta", Alleta menggepal erat tangannya.

"Dimana orang tua asli Alleta bun? ", mereka disana terkejut pastinya saat Alleta menanyakan itu.

"Al,itu bohong,lo adik gue,lo bukan orang lain,selamanya lo bakalan tetap jadi bagian keluarga ini", Alleta hanya diam.

Alletarez-2Where stories live. Discover now