Bab 18

32.3K 2.1K 29
                                    

Assalamu'alaikum.
AD kembali jangan lupa vote sama komennya guys huhu...

Folme: @Zhaylalhedy

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

لَأَنْ أَقُولَ (سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ)، أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمسُ

Artinya: "Sesungguhnya ku ucapkan kalimat, 'Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallaaha wallahu akbar; Maha Suci Allah segala puji bagi-Nya, tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, lebih aku cintai dari pada semua yang disinari oleh matahari.''

(HR. Muslim~

_____________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________

Cahaya matahari yang mulai menyilaukan mata tidak membuat santri putri beranjak dari tempatnya, bagaimana saat ini mereka tengah mencabuti rerumputan yang terus tumbuh di halaman pesantren, aktivitas ini yang mereka suka, selain menyehatkan tubuh, mereka juga bisa bergosip sepuas mungkin.

"Kalian tau gak alasan kenapa ustazah Salwa ngajar di sini?"

Pertanyaan itu kini muncul dari arah beberapa santri yang melingkar sembari mencabut rumput, keberadaan salwa yang tidak jauh dari sana, membuat dirinya mendengar dengan jelas.

"Saat ceramah ustadz Arsyad tadi malam, aku denger ustazah Salwa ngajar di sini itu cuma mau dapat cinta ustadz loh, pengabdiannya selama ini cuma sebatas itu."

"Beneran, kamu gak bohong kan Fia?"

Gadis yang di juluki Fia itu mengangguk mengiyakan, dia mendengar sendiri tadi malam.

"Pantas keliatan salting banget kalo ada ustadz Arysad."

"Tapi, siapa sih yang gak suka sama ustadz Arysad, lagian Ustazah Salwa cocok kok."

"Gak tau kenapa, kok aku gak suka gitu sama Ustazah Salwa."

"Aku juga, sok kecantikan banget, di kira ustadz Arsyad mau ngelirik dia apa."

"Sssst, jangan keras keras Kanna, nanti ustazah Salwa denger."

Salwa menunduk begitu dalam, salahkah jika dirinya mencintai seorang Arysad, ternyata sesakit ini mendengar santri yang menjadi tanggung jawabnya, yang selalu dia ajarkan selama dua tahun membicarakan dirinya.

ARSYAD DAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang