#18 " Time Travel : With You"

113 11 0
                                        


Hello hello





.


.

Happy Reading

.

.

" Smile to me, I really love how your smile make my day better than before"

.



.


Paris sedang menatap penuh minat pada kakak keduanya dari balik pohon, pemuda itu sedang berbicara santai dengan seorang yang sangat Paris sukai

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Paris sedang menatap penuh minat pada kakak keduanya dari balik pohon, pemuda itu sedang berbicara santai dengan seorang yang sangat Paris sukai.


“ kau tahu Phi, aku merindukan melihat mereka bersama”



Chimon yang mengikuti majikannya mengintip mengerutkan keningnya bingung. Ia tidak ingat kapan kakak kedua Paris bersama dengan kakak sepupu tunangan Paris? karena setahu Chimon—keduanya tidak sedekat itu untuk saling bercengkrama.




“ ayo kita jodohkan saja mereka”




“ Khun Nu, Khun Jak sudah memiliki pasangan jika Khun Nu lupa”




Paris mendesis, ia ingat wanita yang pernah datang ke rumahnya dan diceritakan sebagai tunangan Build. Paris ingat sekali jika wanita itu sangat menyebalkan dengan tatapan malas melayani Build berbicara namun akan berpura-pura sok manis ketika Bible berada disekitar mereka.

Juga Paris pernah memergoki wanita itu memaki-maki pelayan di rumahnya yang katanya tidak melayaninya dengan baik namun ketika melihat kakaknya wanita itu memasang wajah memelas. Untung saja Bible tidak terpengaruh hanya mengatakan agar pelayan menyingkir dari wanita itu dan mengatakan dengan tegas jika wanita itu harus menyesuaikan diri di rumahnya tanpa melibatkan para pelayan.


“ tidak akan ku biarkan!”




Dengan tekat bulat, Paris berniat menyatukan kedua orang tuanya.




“ siapa tahu dengan mereka menikah, Hia Makau dan Hia Vee’s lahir. Aku tidak bisa membayangkan betapa senangnya menindas dua kakak kurang ajar itu sebagai keponakan kecilku!!! AW!!! Phi Chim!! pikirkan sesuatu!!!”



Berbeda dengan pekikan menahan gemas yang Paris perlihatkan, Chimon menatap horor seorang yang baru saja menepuk pundaknya. Ia mengangguk memberi hormat, memilih mundur ketika Nani mengiyaratkan dirinya untuk menjauhi Paris.



“ Hia Vee’s berterima kasihlah pada Nongmu yang tampan ini, bersiaplah lahir”




Tanpa memperdulikan keberadaan Nani, Paris terus saja menceracau tidak jelas menggumamkan nama-nama yang sering membuat Nani cemburu.



Eiffel, Part Of My WayDonde viven las historias. Descúbrelo ahora