#16 " Time Travel : Something New"

Start from the beginning
                                        

Paris melihat sosok yang familiar di matanya terlihat panik, berlari ke luar ruangan tanpa menjawab dirinya. Dan tidak menunggu lama orang-orang mendatangi kamar dimana Paris berada dengan seseorang berpakaian serba hitam.







" Dewa memberkati kalian semua, selamat datang kembali jiwa suci—"






Paris mengerjap tidak mengerti mengapa orang-orang di ruangan yang sama dengannya menggunakan pakaian seperti di drama kolosal yang sering ia tonton bersama Rain dan Lusy ketika mereka bosan berjalan-jalan di luar. Bahkan sepelosok apapun ia terdampar, orang-orang di daerah tempat ibunya bersembunyi sekalipun sudah menggunakan pakaian modern ya setidaknya bukan kemeja satin bercorak macan atau sisik ular kesayangan ayahnya yang entah sudah ada dimana karena lama sekali Paris tidak melihatnya.

Paris tidak begitu mengerti apa yang mereka bicarakan, ketika mereka menggunakan dialek lama yang membuat otak nya bekerja terlalu keras untuk sekedar memahami. Ia tumbuh dan besar di Bangkok, dengan bahasa campuran—bukan bahasa daerah dan itu dialek lama.






" Sepertinya Khun Nu masih butuh istirahat, kita tidak boleh mengganggunya"






Orang yang berpakaian serba hitam yang Paris yakini sebagai tabib atau dukun di drama kolosal, meminta orang-orang pergi bersamanya dan memanggil seorang untuk menemani Paris.






" Aku bisa gila kalau begini? Dan kenapa Ar Blue seperti takut menatapku??? "




Paris hanya bisa mengeluh menatapi ke arah luar jendela, perutnya lapar tapi bahkan dia tidak bisa mengatakan apapun ketika menyadari bahasa yang mereka gunakan berbeda dengannya.





Tok






Tok








" Khun Nu, boleh saya masuk?"





Paris menghela nafas, ia mengenali suara yang memanggilnya.





" Masuk"






Benar saja seorang yang Paris kenal masuk ke dalam kamarnya, membawa makanan yang sudah pasti ditujukan untuk Paris.





" Phi Mon?"






" Khap???"






" Apa yang terjadi padaku hingga aku seperti ini?"






Chimon, anak paman kesayangan Paris itu terlihat kaget dengan pertanyaan yang terucap dari Paris. Ia lalu mendekat dan duduk di lantai, menghadap ke arah Paris yang tentu saja membuat Paris semakin bertanya-tanya dimana sesungguhnya ia berada hingga keadaan culturenya tidak sama dengan apa yang ia alami sebelumnya.

Ia sedang tidak terjebak di drama aneh milik calon mertuannya kan?? Ia tidak melihat kamera dimanapun?





" Satu bulan lalu, Khun Nu ditemukan di tepi jurang — banyak yang menggosipkan karena Khun Nu memutuskan untuk bunuh diri karena sudah tidak tahan dengan tunangan Khun yang hobi bermain wanita meski sudah menjadikan Khun sebagai tunangannya. Atau karena tunangan Khun yang tidak menyukai Khun seperti Khun menyukainya, selebihnya tidak ada yang tahu alasan Khun terjun dari tebing"




Paris berusaha sekerasnya untuk memahami apa yang Chimon katakan.





" Tunangan?"





" Khun Hirunkit Changkham, orang suruhan Khun Thana sudah memberitahu ke kediaman mereka. Mungkin besok pagi akan tiba"






Paris tidak mengerti apapun saat ini, bahkan ia hanya tahu nama kekasihnya disebut tanpa marga Romsaithong di belakangnya. Manik Paris mencari sesuatu untuk memberinya petunjuk dimanapun ia saat ini berada, ia bisa gila jika ini benar-benar ulah ibu kekasihnya.

Eiffel, Part Of My WayWhere stories live. Discover now