Enam belas

325 16 0
                                    


Hope you like this guys!

Jika itu akuorang yang kau cintaijika itu akuaku berdoa sepanjang hariseperti pohon hijau yang bersinarseperti bintang yang berkilauanlagi-lagi aku hanya menatap ke arahmuapakah kau tahu ini ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika itu aku
orang yang kau cintai
jika itu aku
aku berdoa sepanjang hari
seperti pohon hijau yang bersinar
seperti bintang yang berkilauan
lagi-lagi aku hanya menatap ke arahmu
apakah kau tahu ini ?

💙💙💙

Sesekali ia tersenyum lalu memiringkan tubuh di kasur empuk kamar penginapan, pikirannya menerawang jauh mengingat detik demi detik yang ia lalui seharian, akhirnya ia bisa menemui wanita yang ia cintai, mengajaknya bicara dan memastikan diri wanita itu sudah baik-baik saja. Pria itu -- Kyu Hyun -- masih mengenang ciuman lembut di dahi Rhae Hoon dua jam lalu, wanita itu tidak menolaknya juga terlihat sama gugup dengannya, apa Rhae Hoon selama ini juga merindukannya? Kyu Hyun kembali bergerak, kali ini terlentang dan menatap langit-langit, bodoh sekali, pertemuan mereka terasa canggung padahal ada banyak hal yang ingin Kyu Hyun bahas, misalnya bagaimana perasaan gadis itu padanya? Kyu Hyun memukul keningnya sendiri lalu menatap ponsel, melihat kontak nama Rhae Hoon dan mendapati bahwa bunga mawar yang ia berikan tadi dijadikan Poto profil kontaknya, seketika semua kecemasan yang menyelimuti hati pria itu menghilang dan membuatnya jadi bisa tidur nyenyak.

Hal yang hampir mirip terjadi pada Rhae Hoon, bedanya perempuan berkulit putih susu itu duduk terpekur di depan televisi yang menyala, ia baru saja mengganti foto bunga mawar yang ia jadikan poto profil kontak menjadi foto wajahnya lagi, kenapa sepuluh detik lalu ia melakukan hal itu? Bagaimana kalau Kyu Hyun melihat foto kontaknya, duh, memalukan, katanya mengomeli diri sendiri. Sudah sangat lama jantungnya tidak berdebar sekencang ini saat bersama seseorang, apa jauh di lubuk hatinya ia mencintai Kyu Hyun? Apa lelaki bermulut besar tersebut sudah mampu membuatnya melupakan luka lama? Rhae Hoon lalu menaruh kepala di sofa sambil memandangi foto bunga mawar yang ia ambil lewat ponselnya sejam lalu ketika tidak juga berhasil memejamkan mata, rupanya, kedatangan Kyu Hyun begitu berdampak besar bagi hidupnya.
***

Sudah jam tujuh pagi, suara air panas yang mendidih dan sup berbau harum terdengar berisik di telinga Rhae Hoon, wanita itu lalu mematikan kompor dan menyeduh teh hijau, ia meletakkan cangkir keramik berisi tehnya di meja makan dan akan mulai menyuap nasi ke mulutnya saat suara bel berbunyi, ah, siapa pagi-pagi begini? Wanita itu melangkah pelan dengan rambut panjangnya yang mengayun seirama langkah kaki dan ketika ia membuka pintu, ia tersenyum ramah saat tahu ada Nenek Han dan Bibi Baek yang langsung menyelonong masuk sambil menenteng kotak bekal yang Rhae Hoon pikir berisi makan pagi mereka.

"Kami mau sarapan disini, lihat, kubawakan samgyetang dan japchae," kata Nenek Han, wanita berusia 68 tahun itu menata makanan yang ia bawa dan menyuapi Rhae Hoon dengan sesuap japchae.

"Enak sekali Nek, kenapa kalian pagi-pagi kemari?" tanya Rhae Hoon dengan mulut penuh, mereka memang sering mengunjunginya tapi tidak pernah sepagi ini.

"Apa aneh kalau seorang nenek mengunjungi cucunya?" omel Bibi Baek dan ditanggapi anggukan oleh Nenek Han.

"Kau sendirian?" tanya Bibi Baek lalu melihat sekeliling, dia tidak menemukan sepatu laki-laki di depan pintu dan itu membuat dirinya agak kecewa, mereka berdua pikir Rhae Hoon dan lelaki yang kemarin mendatanginya baru saja 'membuat bayi' seperti yang mereka bicarakan kemarin.

IF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang