#15 " The Best Part Before....Storm"

Start from the beginning
                                        

" maka dari itu, Yim langsung mencari Rain. Lusy dan Tu langsung memintaku membawa Khun First untuk berjaga-jaga karena Paris juga berpamitan pada Khun First ingin menemui Khun Nani"





" berikan ponselmu pada Phi First!"






Terdengar suara Yim meminta First menjawab panggilan untuknya.





" khap Khun?"







" hubungi keamanan untuk bergerak, jangan ijinkan siapa saja keluar dari gedung! aku dan yang lain akan segera bergabung"







" khap!"






Vegas langsung menatap Nani.





" kau tidak merencanakan membawa adikku kemanapun kan setelah acara ini?"





" ah? aku sudah meminta ijin pada Na Biu untuk mengajak Paris melihat bintang di lantai teratas gedung ini, aku berniat ingin berkemah di atas- tapi sepertinya tidak jadi karena luka ini harus benar-benar diobati, aku takut dia panik-"




" seseorang membawa Paris, mengatasnamakan kekasihnya"





" APA?!!"





Mereka semua langsung bergerak cepat, meninggalkan mayat orang suruhan yang tertembak peluru milik Bible.




" Kirim mayatnya ke rumahnya, dan beri tanda jika aku yang telah melakukannya"




Orang kepercayaan Bible mengangguk segera melaksanakan apa yang bosnya katakan.


.


.

.





Paris terbangun setelah seember air menyiram mukanya, tubuhnya lemah dengan tangan dan kaki yang terikat dengan kursi tempatnya duduk. Pandangannya mulai berkumpul, ia bisa mengenali tempat ia berada hanya dari cahaya remang-remang. Gedung kosong, di dekat sungai-




" Ternyata sudah bangun? cih"




Suara seorang gadis menyapa indera pendengaran Paris, tatapannya bertemu dengan dua orang yang pernah ia temui dan seorang wanita anggun yang baru ia temui.




" Khun Film?? Senior Jamie??"





" hahahahahahaa kau mengenali kami? baguslah-berarti tanpa harus bersusah payah kau harusnya bisa mengetahui apa kesalahanmu"




Paris menggeleng, ia benar-benar tidak bisa menebak apa yang akan dua orang itu lakukan padanya. Tentu saja ia tahu jika keduanya hanya cemburu karena incaran mereka tidak peduli dan justru peduli pada Paris.




" pantas saja, Hia Ven dan Phi Nani tidak tertarik dengan kalian--kalian jauh dibawah standar mereka"




Bukannya meminta pengampunan, bungsu Summetikul itu justru meniup bara kemarahan itu dengan api.





" jalang sialan!!! Hajar dia!!!!"





Film menampar Paris sebelum meminta beberapa orang sewaannya memukuli Paris hingga Paris terlihat tidak berdaya.





" Senang bekerjasama denganmu, Khun Film"





Rose menyalami, Film.




Eiffel, Part Of My WayWhere stories live. Discover now