#15 " The Best Part Before....Storm"

Start from the beginning
                                        

Paris merotasi bola matanya.




" Yim, astaga-apa yang adikku perbuat? kau mengumbar assetku??"




Giliran Vegas yang protes dengan dandanan kekasihnya.




" Phi Lisa bilang pinggangku cukup bagus-"




" Phi Lisa bilang pinggangku cukup bagus-"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Jawaban polos itu membuat Vegas ingin sekali menyembunyikan kekasihnya, ia menjitak Paris sebelum menarik kekasihnya pergi. Adiknya memang virus untuk kepolosan kekasihnya jika itu tentang fashion dan mode yang sedang booming. Bohong jika ia tidak suka dengan selera Paris untuk kekasihnya, hanya saja ia tidak rela miliknya dibagi-bagi.






Nani tidak banyak berkomentar ketika Venice masih saja merecoki Paris yang berusaha menjauhkan tangan Venice dari bahunya dan meraih Rain untuk pergi dari Venice menuju tempat makanan berada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nani tidak banyak berkomentar ketika Venice masih saja merecoki Paris yang berusaha menjauhkan tangan Venice dari bahunya dan meraih Rain untuk pergi dari Venice menuju tempat makanan berada. Senyum Venice menghilang ketika Paris dan Rain meninggalkan dirinya berdua dengan Nani, dan akan kembali ketika adiknya atau sang kekasih menoleh padanya.


" apa yang kau dapat?"


Tanya Venice.


" Semalam aku mendapatkan laporan jika ada yang menghubungi mereka untuk mengawasi Paris, dan akan memberitahu apa yang harus mereka lakukan setelahnya. Jumlah uang yang diterima juga lumayan banyak-"



" pengirimnya?"



" tidak diketahui, bahkan CCTV pun tidak ditemukan orang yang mencurigakan karena sepertinya cukup rapi karena mencari tempat yang tidak diawasi oleh CCTV atau justru berada ditengah kerumunan orang"



" aku akan memastikan membunuh orang itu dengan tanganku sendiri jika aku menemukannya"




Desis Venice, ia benar-benar sudah menahan diri ketika mendapat laporan jika adiknya menjadi korban teror. Sayangnya adiknya itu terlalu menganggapnya biasa karena merasa dia bisa menjaga dirinya sendiri-yang bahkan tanpa Paris ketahui ayah dan ibu mereka sudah membunuh beberapa orang yang hampir membuatnya celaka. Mereka masih beruntung orang-orang kepercayaan orang tua mereka memperketat keamanan jika orang-orang yang tidak mereka kenali mendekati Paris dalam radius 10 meter dengan gerak-gerik mencurigakan, jika tidak? Paris hanya tinggal nama sejak sebulan lalu.




Eiffel, Part Of My WayWhere stories live. Discover now