𝟓. 𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐧

940 147 6
                                    

𝐄𝐧𝐣𝐨𝐲!

"Name.... " hiori bergumam dia terus menggenggam tangan name sambil berdoa dengan serius

Jam sebelas malam dan name belum sadar dari dua jam yang lalu, hiori terus terjaga dia ingin menunggu name bangun.

Matanya sembab karna menangis sedari tadi, hiori sudah menghubungi teman-temanya untuk menemaninya di rumah sakit, dan mereka dengan senang hati menerima permintaan hiori.

"Hiori? "

"Isagi?, syukurlah kamu sudah datang, aku sedikit takut dengan suasana rumah sakit... " ucap hiori

"Aku terkejut mendengar name masuk rumah sakit, apa yang terjadi? " tanya isagi

"Masalah pribadi... Aku tak bisa mengatakan nya maaf.. " hiori menunduk dirinya merasa gagal menjaga name
"Seharusnya aku bisa menjaganya... " lanjutnya

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri hiori, apapun masalah nya semoga cepat selesai.. " ucap isagi menenangkan hiori

ɴᴀᴍᴇ ᴘᴏᴠ

Semuanya gelap aku gk bisa melihat apa-apa...

"Huhuhu... Huhu.. "

Suara orang menangis?, ah itu dia.. Tunggu Nakamura name?

Dia menangis tersedu-sedu, "h-hei... Kenapa kamu menangis?.. "

"T-tolong.... Aku... Kenapa semuanya begitu jahat!?... Aku hanya ingin hidup tenang!, kenapa mereka mengganggu ku!? " teriak Nakamura

"Mereka?, mereka siapa?... "

Nakamura menunjuk ke suatu arah, aku melihat arah yang ditunjuk nya, disana ada mereka yang dimaksud Nakamura.

Mereka, para pemeran game ini... Semuanya tak terkecuali bahkan orang terdekat nya sekalipun.

"Mengapa?, mengapa aku yang harus menderita, setelah bangun dari koma aku ingin membuat mereka membayar semuanya!?, meskipun nyawa mereka yang jadi taruhan aku tak peduli! "

Aku mengulurkan tanganku, "aku yang akan melakukannya... Ah! Tidak, kita, kita yang akan melakukan nya, kita akan membuat mereka membayar semuanya, tanpa terkecuali. "

"... Mustahil kita bisa.. Melakukan nya... Mereka punya power yang lebih kuat dari kita, dan lagi pula siapa kau? " tanya Nakamura dengan suara seraknya

"Aku adalah kau dan kau adalah aku"

Nakamura menerima uluran tangan ku, tubuhnya menembus tubuhku lalu menghilang.

——————

Aku membuka mataku suasana rumah sakit... Tapi sepertinya ada beberapa orang di kamar rawat ini...

Ingatan Nakamura masuk ke dalam kepala ku seperti sebuah peluru yang menembus otak ku, aku jadi tau alasan dirinya bersikap seperti itu dia hanya menginginkan ketenangan, ingatan yang menyedihkan...

Airmata ku mengalir tanpa kusadari, aku terisak kecil, kenapa aku selemah ini..

Hiori yang mendengar ku terisak bergegas menghampiri ku, "Name!?, syukurlah kamu sudah bangun... Ada apa? Kenapa kamu menangis? "

Hiori membantu ku duduk, "hio.... " aku memeluknya dengan erat.

ɴᴀᴍᴇ ᴘᴏᴠ ᴇɴᴅ

Isagi, dan teman-temannya juga ikut senang karna name sudah sadar.

Name membersihkan airmatanya, dia sudah cukup tenang, dia sadar bahwa itu adalah emosi dari Nakamura.

Orang yang mengunjunginya cukup banyak, seperti isagi, kunigami, kurona, dan chigiri.

"Ah... Maaf.. " name melepaskan pelukan hiori

"Sebentar ku panggil kan dokter" isagi pergi memanggil dokter

——————————

"Keadaannya sudah membaik, hanya perlu istirahat dulu, saya akan meminta suster membawakan makanan, saya permisi.. " dokter itu pamit pergi

"Kamu baik-baik saja name? " tanya isagi

"Aku baik-baik saja, terimakasih... " ucap name

Kunigami menatap name dan tersenyum, "aku terkejut mendengar mu masuk rumah sakit name, lama tak bertemu"

Kunigami dan name pernah satu SMP, mereka tidak dekat tapi kunigami selalu memperhatikan name dari jauh.

"Dia tak akan mengenali mu kunigami, setelah sadar koma dia hilang ingatan... " lirih hiori

"O-oh... Maaf....aku tidak tau.. " ucap kunigami

"Itu buruk, Ngomong-ngomong rambut lo bagus, pake shampoo apa? " celetuk chigiri

"Astaga bisa-bisanya kamu nanyain shampo" ucap kunigami heran

Mereka tertawa bersama karna kelakuan chigiri, suasana yang hangat membuat name sedikit tenang.

sᴋɪᴘ

Isagi dan kawan-kawan pamit pulang karna sudah malam, hiori berterimakasih karna sudah mau datang dan meminta maaf karna merepotkan mereka.

"Hey bocah broken home! " panggil name pada hiori

Hiori terkejut dia menatap name, "n-name?.... " dia terkejut pasalnya panggilan itu digunakan name untuk mengejeknya dulu, sebelum name koma.... Itu artinya..

"Kenapa?, biasanya aku menge- "

Ucapan name terhenti karena hiori memeluknya, sambil terisak, "syukurlah... "

Name terkekeh dia menenangkan hiori.

ᴛɪᴍᴇ sᴋɪᴘ

Name sembuh dengan cepat karna lukanya tak terlalu parah, dan diperbolehkan untuk pulang.

Hiori mengantar name ke rumahnya dan bilang dia akan pulang ke rumahnya juga karna ada beberapa urusan, jadi dia tak bisa menemani name, "tapi kalau ada apa-apa hubungi aku ya? "

Name mengangguk, dia masuk ke rumahnya dan di sambut sang ibu, yang langsung memeluknya, "maaf name.... Maafin mama... " sang ibu terisak

"Gapapa ma... Name ngerti kok.. "

Hari demi hari berlalu dan sekarang sudah waktunya tahun ajaran baru, name bersiap untuk pergi sekolah di pagi hari.

Dirinya tengah sarapan sekarang, "name buru-buru ma nanti name lanjutin di jalan aja! " teriaknya sambil mengambil roti selai blueberry

Ia berlari ke halte bus sambil memakan rotinya, "hahh... Untung ga telat.. "

"Hey mau bareng? "

𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐂𝐨𝐧𝐭𝐢𝐧𝐮𝐞

Chapter ini gk jelas soalnya saya gk ada ide~~~, maaf kalau ada kesalahan kata...

𝐍𝐞𝐱𝐭 : 𝐒𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡!

ෆ.₊̣̇ 𝐁𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐒𝐭𝐫𝐚𝐢𝐠𝐡𝐭 || 𝙗𝙡𝙪𝙚 𝙡𝙤𝙘𝙠 𝙭 𝙧𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧Where stories live. Discover now