25 || Sayang?

17.7K 965 22
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

"Siapapun yang kau cintai, tetap jadikan Allah sebagai cinta pertamamu. "

***

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

***

Sore hari.

"Jadi semua ini berapa harganya, Mas?" tanya Qisti kepada seorang kasir sedang bertugas di supermarket.

Gadis bertanah air Malaysia itu baru saja berbelanja perlengkapan hariannya di sebuah Supermarket yang tidak jauh dari kampus tempatnya kuliah.

"Sebentar ya, Mbak! Saya hitung dulu."

"Oke."

Sambil menunggu kasir menghitung belanjaannya, Qisti menyisihkan waktu untuk memainkan ponselnya. Tiba-tiba matanya tersita dengan seorang pria yang baru saja masuk ke supermarket. Netra mereka pun saling bertemu.

"Haris?"

"Qisti?"

Jangan tanyakan lagi bagaimana reaksinya sekarang! Jelas Qisti langsung tersenyum malu melihat orang yang ia kagumi mendadak muncul di hadapannya. Sungguh beruntung sekali nasibnya hari ini, mimpi apa ya dia semalam?

"Kamu belanja disini juga?" tanya Haris.

"Iya, udah langganan."

"Ohh, nggak nyangka ya, kita bisa ketemu lagi." ujar Haris sambil tersenyum.

'Aduhh ... senyumnya! bikin gue makin terHaris-Haris aja.' batin Qisti yang mulai salting.

"Mbak!" panggil kasir tadi.

"I-iya."

"Jumlahnya 300 ribu ya, Mbak."

"Iya sebentar!" Qisti mulai meraba-raba uang dalam tas selempang yang ia pakai, namun seketika keningnya berkerut. Haris yang melihat itu langsung menanyakannya.

"Ada apa?"

"Eum ... kayaknya uang aku kurang deh, perasaan tadi tuh aku bawanya lebih, tapi kok cuma segini?" beo Qisti yang masih memastikan isi tasnya.

"Duuh ... gimana ya?"

Melihat Qisti, Haris pun tersenyum, "Nggak papa, sisanya biar saya aja yang bayar."

"Apa?! Nggak nggak nggak, kamu tuh udah banyak nolongin aku, jadi aku nggak mau ngerepotin kamu lagi--"

"Sssttt ... Mas! ini bayarannya ya!" Tanpa persetujuan Qisti, Haris langsung membayar belanjaannya, bukan cuma sisanya, tapi seluruhnya sudah dibayar oleh Haris.

Ais & Syi || SEGERA TERBITTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon