padahal pagi tadi Nabila sangat bersemangat untuk menunggu waktu sore datang. saat mengetahui Paul punya waktu senggang bisa keluar dari asrama, membuat Nabila bersemangat untuk mereka bis bertemu walau sebentar.

mas pacarnya Nabila

ok sayang
sampai ketemu di rumah pohon nanti sore yaa

Nabila menghela napasnya, menatap nanar pesan terakhir dari Paul. beberapa pesan sudah Nabila kirim tapi tak kunjung ada satupun pesan yang di balas Paul.

entah kemana perginya laki-laki itu. Nabila tak tahu.

"kamu kemana sih powl." kesal Nabila.

"padahal kamu sendiri yang bikin janji, tapi kamu sendiri yang ingkari." ucap Nabila tertunduk lesu.

Nabila rela ngebut buat sampai ke rumah pohon setelah pulang kuliah, demi bertemu Paul, karena ia sangat merindukan pacarnya itu.

tak seperti biasanya Nabila yang malah menunggu Paul, biasanya laki-laki itu yang selalu menunggu Nabila. Paul bukan tipe laki-laki yang suka terlambat, dia sangat on-time.

tapi hari ini?

Nabila pasrah, ia menatap jam yang ada di layar ponselnya yang sudah menunjukkan pukul enam lewat mendekati Maghrib.

"apa Paul lagi terkena macet ya?" Nabila mulai menebak.

"atau Paul mendadak gak dibolehin pergi dari asrama."

"tapi kalau emang gak bisa datang seharusnya kan kabarin biar aku gak nunggu kayak gini." sambung Nabila sedikit kesal.

sekali lagi Nabila menelpon Paul, tapi nihil laki-laki tak mengangkatnya.

"kamu kemana powl?" resah Nabila.

***

Di rumah sakit Paul nampak gelisah. ia dibuat cemas oleh keadaan Eca yang mendadak nge drop, detak jantung gadis itu mendadak melemah, dan tiba-tiba jatuh pingsan saat Eca mencoba berdiri tadi.

Paul takut sesuatu yang buruk terjadi pada Eca.

setengah jam Paul menunggu dengan cemas, hingga dokter yang baru saja memeriksa Eca, keluar dari ruang rawat inap Eca.

"gimana keadaan Eca dok?" tanya Paul langsung.

"kamu bisa ikut saya ke ruangan sebentar, nanti saya jelaskan disana." ucap dokter itu.

Paul mengangguk dan mengikuti langkah dokter itu hingga sampai ke ruangan dokter yang menangani Eca.

dokter itu tampak menghela napasnya kemudian menatap Paul, "jika dilihat dari pemeriksaan sementara, Eca mengalami disfungsi otonom, hal ini terjadi karena ada nya kerusakan di sistem saraf ANS nya dan Eca mengalami dehidrasi parah sehingga darahnya menjadi rendah dari normalnya. itu sebabnya Eca bisa tiba-tiba pingsan."

"hal ini bisa terjadi kepada seseorang yang terkena pasca koma."

Paul cukup kaget mendengar nya, "jadi saya harus gimana dok?"

"tenang aja kondisinya tidak terlalu parah kok, kamu cukup berada di sisi dia, jangan tinggalkan dia sendirian selama proses penyembuhannya pasca koma." ucap dokter itu.

serendipityWhere stories live. Discover now