02•Salting

6 1 1
                                    

"Aduh ada apa sih ma?" ringis Kamila seraya mengusap pahanya yang panas.Entah kenapa tiba tiba mamanya menampar paha nya.

"Kamu jangan ngelihatin Rendra terus dek.Nanti dia jadi ga nyaman, apalagi kamu ngelihatin dia kaya mau nerkam" bisikan pelan dari mamanya.Setelah itu mamanya bangkit dari duduknya seraya merapikan bajunya yang kusut.

Oh jadi namanya Rendra, nama yang bagus seperti orangnya, batin Kamila.

"Mang Ujang!!" Teriak mamanya

"Iya bu, ada yang bisa di bantu?"

"Tolong antarkan anak anak ke kost ya mang, saya tidak bisa ikut, mau nyiapin acara arisan nanti"

"Terus saya sendiri bu?"

"Sama Kamila aja ya mang"

"Baik bu, ayo anak anak manis "

Kamila duduk di depan disamping Mang Ujang sedangkan yang lain dibelakang.Setelah semua siap, mobil melaju ke tempat kost.Yang terletak tidak jauh dari rumahnya.Hanya berjarak beberapa rumah saja.Memutuskan membawa mobil pilihan yang tepat karena membawa banyak barang.

"Kamarnya yang mana mang?" tanya yang diketahui Kamila namanya Rendra.

"Buat berapa orang?"

"4, satu kamar 2 orang mang"

"Mau yang deketan atau gimana den?" 

"Iya mang, kalau bisa deketan saja"

"Mari saya tunjukkan den, ada nomor 5 dan 6 letaknya ditengah tengah"

Semuanya mengikuti langkah mang Ujang dari belakang, se sampainya disana ada salah satu dari mereka bertanya.

"Tumben kamar di tengah kosong mang?" tanya nya dengan raut yang sulit diartikan.Namun mang Ujang mengerti apa yang dipikirkan.

"Tenang den, ini tidak ada hal mistis kok.Kamarnya banyak kosong karena yang tinggal disini baru saja lulus kuliah"

Terjawab sudah pertanyaannya.

"Teh, bisa minta tolong foto kan kami?Untuk laporan ke orang tua"

Kamila yang dari tadi terdiam pun langsung tergagap.Entah sejak kapan mang Ujang tak terlihat lagi dihadapannya.

"H-ha?"

"Teteh bisa fotokan kami?Untuk laporan bukti sampai ke orang tua, jika teteh tidak bisa tidak apa" ucap Rendra mengulangi ucapannya tadi

"Oh bisa bisa"

"Nanti dihitung ya teh"

"Oke"

Semua mengambil posisi foto, lalu mulai tersenyum menghadap kamera.

Satu

Dua 

Tiga

Cekrek

"Makasih banyak ya teh"

"Iya sama sama" setelah itu Kamila berlari menyusul mang Ujang.

Duh jantung gue, batinnya

"Neng kenapa lari lari?"

"Eh gapapa kok mang"

Pukul 1 siang semua sudah selesai, Kamila dan mang Ujang kembali kerumah.Setelah itu dia masuk kamar dan mengistirahatkan tubuhnya.Awalnya hanya menutup mata, tapi entah mulai kapan ia tertidur pulas.

Saat dia terbangun mendengar suara tawa dari lantai bawah, itu artinya para ibu ibu yang ikut arisan mulai berdatangan.Walah, gwencana dia otw kelaparan dikamarnya.Seperti sebelum sebelumnya.Dia terlalu malas bersosialisasi dengan teman teman mamanya.Jadi lebih baik memutuskan tidur dikamar, sepertinya bukan ide yang buruk.

Krukk

"Duh laperr" ucapnya sendiri

Di kamarnya hanya terdapat roti sisa kemarin yang belum dia habiskan.Mungkin dia akan mengganjal perutnya dengan roti terlebih dahulu.Jika tidak kuat akan turun ke dapur.Sambil menunggu acara arisan selesai, dia melihat drama dilaptopnya.Setelah itu membersihkan tubuhnya.

Beberapa jam kemudian, acara selesai.Kamila segera turun menuju dapur.Terlihat banyak makanan yang dihidangkan di atas meja makan.Ada soto, capjay, tumis ayam kecap, dan makanan ringan lainnya seperti gorengan.Sungguh menggoda iman Kamila!

"Ma, aku mau makan dong" ucap Kamila bergelayut manja dilengan Kalista

"Makan ya tinggal makan lah dek" 

"Ambilin dong ma"

"Aduh manja banget anak gadisku ini" ucap mamanya seraya melepas belitan tangan yang mengelayuti lengan 

"Dek nanti kalau udah selesai makan, tolong anterin makanan ini ke anak kost ya" perintah mamanya yang dibalas anggukan Kamila.

Melihat sang anak sudah selesai makan, Kalista menyodorkan tas yang berisi makanan, "Nih jangan lama lama nganterinnya"

"Lah emang ngapain aku lama lama disana?"

"Ya bisa aja kamu ngapel"

"Udah sana berangkat, mang Ujang udah mama suruh manasin motormu, tinggal berangkat aja itu"

"Yaudah, aku berangkat ma" ucap Kamila seraya mengecup tangan sang mama 

"Hati hati"

Saat tiba disana, terlihat sangat sepi seperti tidak ada kehidupan.Hanya satpam yang berjaga di depan.

"Eh neng Kamila, mau ngapain neng?" sapa satpam rumah kost

"Tadi disuruh mama nganterin ini" seraya menunjuk tas 

"Masuk neng" satpam mempersilahkan masuk anak majikannya 

Setelah memakirkan motor, Kamila menuju kamar yang ditempati anak PKL tersebut.Jarak 2 langkah dari kamarnya dia ragu mau mengetuk.

"Ketuk ga ya" gumam Kamila

Ketuk

Enggak

Ketuk

Enggak

Bahkan dia sampai menggunakan jarinya untuk menghitung keputusannya.Saat dia asyik berperang diri, pintu kamar terbuka.

"Teh" sapa seorang lelaki yang ternyata Rendra.

Sontak Kamila pun terlonjak kaget, "Astagfirullah"

"Eh maaf teh" 

"An-anu saya tadi di suruh mama nganterin ini buat kamu dan teman teman"

"Waduh kok banyak banget teh, makasih banyak ya". 

"Yaudah saya pamit, btw jangan panggil teh kita seumuran kok"

"Lah terus manggilnya apa?"

"Sayang"

"Hahh?"

Buru buru Kamila meralat ucapannya, "eh maksudnya tuh panggil saya Kamila"

Setelah itu Kamila pergi dari tempatnya tadi, Rendra yang menyaksikan itu hanya tersenyum tipis.

'Manis' satu kata dari Rendra untuk Kamila

"Duh dasar mulut ga ada urat malu" ucap Kamila sembari menepuk mulutnya pelan

Sebelum pulang, Kamila mampir sebentar ke taman.Disana banyak pedagang kaki lima yang berjualan makanan ringan dan minuman.Sambil menoleh ke kanan kiri mencari jajanan yang diinginkan.

"Nah itu dia seblak nya" setelah menemukan dia bergegas menuju gerobak penjual seblak

"Mang seblaknya 2 komplit ya, yang satu level 4 yang satunya lagi level 1"

"Siap neng"

"Nitip dulu ya mang, pengen beli es"

Sambil menunggu seblaknya matang, dia berjalan ke penjual minuman yang terbuat dari susu.Alasan Kamila malas membeli seblak yaitu antriannya panjang.Lebih baik dia tinggal sambil membeli jajan lain, ibarat menyelam sambil minum air.

Hingga beberapa menit kemudian dia kembali menghampiri penjual seblak dengan menenteng 2 cup minuman rasa.

"Nuhun kang"

"Sami sami neng geulis"



Ayo Peka, Mas!! [On Going]Where stories live. Discover now