BINTANG & LANGITNYA

•PROLOG•

Mereka kehilangan kata-kata manis mereka.

Mereka kehilangan kasih sayang.

Sekarang tak akan ada yang menasihati mereka lagi.

Ah, ralat. Bukan tak ada yang menasihati. Melainkan tak ingin dinasihati. Lagi.

Nasihat?. Bagi kedua remaja itu hanya sebuah omong kosong belaka yang tak ada gunanya. Hanya menghabiskan kata.

Terlalu banyak omongan kosong dalam kehidupan mereka.

Semakin dewasa manusia, akan semakin merasa kesepian.

Satu persatu orang dari kehidupan dua remaja itu hilang.

Tak peduli orang yang hilang dari kedua remaja itu dulunya sangat senang mengobrol dengan mereka sampai lupa waktu. Sekarang,,tak ada satupun yang mengajak mereka mengobrol, walaupun sekedar menyapa. Sekarang tak ada satupun yang mengenal mereka.

Kehilangan seseorang, rasanya,, seperti kehilangan separuh dari penduduk bumi.

Alih-alih kehilangan satu orang. Kedua remaja itu sudah terlalu banyak kehilangan.

Bagi mereka kehilangan seseorang seperti. Ada kalanya hati seorang manusia itu penuh dengan kasih sayang,dan saat kehilangan seseorang hati itu akan ditusuk oleh sesuatu yang tajam yang membuat hati tersebut berlubang dan mengakibatkan rasa kasih sayang yang ada di hati seorang manusia berkurang secara perlahan-lahan dan akan habis saat waktunya tiba.

Tetapi jika

Sebelumnya kedua remaja itu dulunya adalah teman dekat.

Mereka harus berpisah karena pekerjaan orang tua mereka yang berbeda negara.

Padahal sebelumnya keduanya merupakan obat untuk satu sama lain.

Karena mereka berpisah tak ada yang mengobati perasaan selama bertahun-tahun.

Tetapi,,

Mau bagaimana lagi?..

Takdir.

Kita tak bisa menyalahkan kehendak Tuhan.

Menyalahkan pun tak ada gunanya.

Lebih baik menerima apa yang telah terjadi,,

• • •

•Kota Norfolk•

Entah kenapa,,bulan pada malam ini di kota Norfolk bersinar terang.

Dan langit sangat cerah, tak terlihat ada awan yang menutupi bulan yang membuat bulan menjadi terlihat bulat sempurna.

Sayangnya,, ini sudah terlalu larut untuk menikmati pemandangan malam.

Tetapi itu tak berlaku untuk seorang laki-laki yang duduk termenung memandangi langit malam di kursi taman.

Mungkin,,

Bagi orang yang telah mengenalnya lama, pasti mereka akan bilang "suasana hatinya lebih baik dari biasanya, lihatlah ia tersenyum".

Tersenyum?.

Bahkan laki-laki itu tak menunjukkan ekspresi apapun...?!

Raut wajahnya datar, tak terlihat senang, tetapi juga tak terlihat sedih.

Hanya orang-orang yang teliti tentang ekspresi wajah laki-laki itu yang tau.

Bahwa sudut bibir laki-laki itu sedikit terangkat dari biasanya.

Tak lama kemudian, laki-laki itu beringsut pergi dari taman itu, kemana? . Entahlah.

Laki-laki itu berjalan lebih cepat dari biasanya.

Ia mengeluarkan sesuatu dari saku hoodie-nya.

Ah, tak disangka. Ia mengeluarkan liontin kesayangan milik kakaknya.

Dalam liontin itu memiliki hiasan foto kakaknya yang telah tiada.

Dan,, terdapat gantungan berbentuk bulan pada liontin itu.

Dan inilah alasan mengapa laki-laki itu bisa tersenyum.

Pada malam ini langit sangat cerah, sehingga bulan terlihat sangat bersinar.

Kakaknya adalah seseorang pecinta bulan.

Dan bulan yang kakaknya sangat~ sukai terlihat sangat bersinar dan bulat.

Bagi laki-laki itu, itu adalah kebahagiaan tersendiri.

Rasanya,,, seperti kembali melihat kakaknya yang telah tiada kembali.

Ia kembali memandang langit.

Kali ini ia tersenyum lepas lalu berlari pergi entah kemana.

•

•

•
=•Bersambung•=
•

•

•
= = = = = = = = = = = = = = =

HAIII READERS MILKTEA TERSAYANG~~

Makasih udah baca book kedua Milktea(≧∇≦)

Maaf kalo prolognya kependekan ಥ_ಥ

Haluan Milktea udah mentok untuk beberapa hari ini(눈‸눈)

Oh ya jangan lupa VOTE! yaaa~

ditunggu ya bab satunya~

Oh ya quote of the day dulu.

"Utamakan sarapan, bukan harapan"

Udah gitu aja.

Dadah bweb~~~

★~(◠ω◕✿)

=•VOTE•=